Piatek Ungkap Kebiasaan Tak Lazim Milan
Piatek Ungkap Kebiasaan Tak Lazim Milan
A
A
A
BERLIN - Krzysztof Piatek mengungkapkan kebiasaan tak lazim klub elite Serie A AC Milan. Mantan striker Rossoneri yang dijual ke klub Bundesliga Hertha Berlin itu mengatakan Milan selalu berganti penyerang tengah setiap tahun, dan itu menjadi kebiasaan di klub tersebut.
“Ini kerap terjadi di Milan. Mereka mengganti penyerang tengah setiap tahun, jadi itu mungkin kebiasaan di sana," kata yang dibeli Hertha Berlin dengan harga 27 juta euro (Rp412 miliar) pada 30 Januari 2020.
Striker kelahiran Dzierzoniow, Polandia, 1 Juli 1995, tersebut hanya bertahan satu tahun di Milan setelah pindah dari Genoa. Dia kesulitan untuk menjadi mesin gol Milan, dengan hanya mencetak 13 gol dalam 36 laga bersama Rossoneri, dan dijual ke Hertha Berlin.
Piatek terlempar ke bangku cadangan begitu Zlatan Ibrahimovic tiba di Milan pada Januari 2020 dan mengatakan kepada surat kabar Jerman Bild bahwa ini tidak biasa, lantaran Milan kurang kontinuitas dalam memelihara penyerang tengah.
Piatek mengungkapkan mengapa menurutnya itu tidak berjalan baik di Milan. “Mencetak gol adalah gairah. Harapan sangat tinggi di Berlin dan para fans di kota meneriaki saya ‘Piatek, pum, pum, pum!’,” katanya.
Pemain berusia 24 tahun itu tidak disukai oleh pelatih kepala Rossoneri, Stefano Pioli, yang lebih suka menggunakan duet Rafael Leao dan Zlatan Ibrahimovic.
Dengan demikian, Piatek meninggalkan Milan setelah hanya 12 bulan di klub sejak didatangkan dari Genoa dengan nilai transfer 35 juta euro (Rp534 miliar).
“Di bangku cadangan setelah kedatangan Ibrahimovic? Ini terjadi pada Milan. Para penyerang berubah setiap tahun, jadi mungkin itu kebiasaan mereka."
Tapi, tampaknya ada 'kutukan' dari jersey Nomor 9, setelah pensiunnya Pippo Inzaghi pada 2012. Para pemegang kostum Nomor 9 termasuk Gonzalo Higuain, Andre Silva, Gianluca Lapadula, Luiz Adriano, Fernando Torres, Mattia Destro, Alessandro Matri dan Alexandre Pato, kerap kesulitan menjadi mesin gol Milan.
“Ini kerap terjadi di Milan. Mereka mengganti penyerang tengah setiap tahun, jadi itu mungkin kebiasaan di sana," kata yang dibeli Hertha Berlin dengan harga 27 juta euro (Rp412 miliar) pada 30 Januari 2020.
Striker kelahiran Dzierzoniow, Polandia, 1 Juli 1995, tersebut hanya bertahan satu tahun di Milan setelah pindah dari Genoa. Dia kesulitan untuk menjadi mesin gol Milan, dengan hanya mencetak 13 gol dalam 36 laga bersama Rossoneri, dan dijual ke Hertha Berlin.
Piatek terlempar ke bangku cadangan begitu Zlatan Ibrahimovic tiba di Milan pada Januari 2020 dan mengatakan kepada surat kabar Jerman Bild bahwa ini tidak biasa, lantaran Milan kurang kontinuitas dalam memelihara penyerang tengah.
Piatek mengungkapkan mengapa menurutnya itu tidak berjalan baik di Milan. “Mencetak gol adalah gairah. Harapan sangat tinggi di Berlin dan para fans di kota meneriaki saya ‘Piatek, pum, pum, pum!’,” katanya.
Pemain berusia 24 tahun itu tidak disukai oleh pelatih kepala Rossoneri, Stefano Pioli, yang lebih suka menggunakan duet Rafael Leao dan Zlatan Ibrahimovic.
Dengan demikian, Piatek meninggalkan Milan setelah hanya 12 bulan di klub sejak didatangkan dari Genoa dengan nilai transfer 35 juta euro (Rp534 miliar).
“Di bangku cadangan setelah kedatangan Ibrahimovic? Ini terjadi pada Milan. Para penyerang berubah setiap tahun, jadi mungkin itu kebiasaan mereka."
Tapi, tampaknya ada 'kutukan' dari jersey Nomor 9, setelah pensiunnya Pippo Inzaghi pada 2012. Para pemegang kostum Nomor 9 termasuk Gonzalo Higuain, Andre Silva, Gianluca Lapadula, Luiz Adriano, Fernando Torres, Mattia Destro, Alessandro Matri dan Alexandre Pato, kerap kesulitan menjadi mesin gol Milan.
It's only the beginning! #BSCSC04 0:0 #Debut #Bundesliga #HerthaBSC pic.twitter.com/m6ArdqsteD
— Krzysztof Piątek (@pjona9official) January 31, 2020
(sha)
Explore More