Dari Hobi Ngegame, Aby Ramadhan Bisa Rengkuh Piala Presiden

Sabtu, 15 Februari 2020 - 21:24 WIB
Dari Hobi Ngegame, Aby Ramadhan Bisa Rengkuh Piala Presiden
Dari Hobi Ngegame, Aby Ramadhan Bisa Rengkuh Piala Presiden
A A A
JAKARTA - Berawal dari hobi, Aby Ramadhan akhirnya bisa menjadi juara Mobile Premiere League (MPL) di Piala Presiden Esports 2020. Itulah sekelumit cerita bagaimana Aby bisa mengenal game yang akhirnya diseriusi menjadi profesi yang menjanjikan.

Aby menjadi satu-satu peserta dari Indonesia yang berhasil juara dimana peserta Vietnam menguasai dua game lainnya. Aby mengakui, suksesnya tersebut tak lepas dari dukungan banyak pihak, mulai orang tua, saudara, sekolah dan lingkungannya.

Tak hanya membawa nama Indonesia berkibar di dunia internasional, Aby mengangkat derajat keluarga. Datang dari keluarga kurang mampu, Aby tumbuh berkembang di daerah pemukiman padat di Rawamangun. Sang ayah, Teddy adalah penjual mie ayam dan ibunya, Neneng bekerja serabutan di rumah makan Padang. Mereka tinggal di rumah petak berlantai dua dengan kamar terbatas dan dihuni tiga keluarga berjumlah 12 orang.

Kedua orang tuanya tidak menyangka, bungsu kelahiran 18 Oktober 2004 ini bisa berprestasi di event bergengsi dan membawa pulang hadiah utama Rp 125 juta. Selain Aby, abang sepupunya, Rama pun bertengger di posisi ketujuh dan membawa pulang Rp 4 juta.

Dari catatan yang ada, Aby adalah peserta individual yang meraih hadiah dengan nominal terbesar. "Saya sebagai orang tua sangat bangga dengan prestasinya. Walau kalau lagi main game suka saya marahin, suka diingetin. Tapi Aby nurut. Pokoknya jangan terlena aja sama main game," kata Neneng.

Sedangkan sang ayah pun mengaku senang dengan kesuksesan anaknya. Dia pun hadir dalam perjalanan prestasi anaknya sejak dari babak regional barat di Bandung, hingga menuju grand final. "Saya lihat perjuangannya mulai dari Bandung hingga ke babak final. Gak nyangka dia bisa menang. Dan yang lebih ga nyangka lagi, hadiahnya diniatkan untuk umroh orang tuanya," ujar Teddy sambil terharu.

Aby akui, selain mengumrohkan kedua orang tuanya, hadiah uang mau dibelikan sepeda motor untuk mobilitas keseharian bersekolah nanti di Sekolah Menengah Kejuruan yang menjadi pilihannya. Selain itu dibelikan handphone canggih untuk mendukung pelatihan dan selebihnya untuk ditabung.

Soal masa depannya, Aby ingin menjadi gamer profesional dan bisa ikut dalam multi event seperti SEA Games serta kejuaraan bergengsi lainnya. "Niatnya sih ingin jadi gamer profesional dan ikut SEA Games. Tapi tidak akan meninggalkan sekolah, karena itu yang utama," kata Aby.

Bagaimana Aby sampai mengenal game yang akhirnya bisa melambungkan namanya di dunia?. Ia menceritakan prestasi yang diperoleh sekarang ini buah hasil kesabaran dan konsistensi bermain game MPL untuk mencari pola permainannya. Kendati demikian, dirinya senantiasa membatasi untuk bermain game dan tidak melupakan tugas-tugas lainnya.

"Awalnya saya main game mobile biasa. Di game MPL ini, abang saya yang ngenalin, ternyata mengasyikkan. Kuncinya harus sering bermain untuk melatih kesabaran dan pola permainannya. Tapi jangan lupa waktu. Saya batasi bermain sehari dua sampai lima jam, diselingi waktu istirahat, belajar dan lainnya," ungkap Aby.

Dalam keseharian, Aby kerap mengingatkan teman-temannya yang tergabung dalam komunitas gamer, The Clay untuk tidak terlena dan membuang waktu. Walau sering main bareng (mabar), Aby meminta rekan-rekannya itu memanfaatkan waktu yang ada serta tidak melulu bermain game.

"Saya suka ingatkan teman-teman The Clay untuk tidak melulu bermain game dan ingat waktu Shalat misalnya. Akhirnya kami di dalam komunitas itu selain bermain bareng dalam game, juga saling mengingatkan untuk memanfaatkan waktu yang ada," ucapnya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7153 seconds (0.1#10.140)