Bahagianya Kiki Bertens, Pertama Pertahankan Gelar St. Petersburg
A
A
A
ST. PETERSBURG - Senyum mengembang menghiasi wajah Kiki Bertens. Untuk tahun kedua berturut-turut, petenis Belanda itu meraih trofi juara di Turnamen St. Petersburg, Rusia. Unggulan kedua itu menjadi pemain pertama yang berhasil mempertahankan gelarnya di ajang tingkat Premier dengan kemenangan 6-1, 6-3 atas unggulan ke delapan Elena Rybakina.
Petenis No.8 dunia hanya membutuhkan 74 menit untuk memastikan mempertahankan gelar keduanya. Sebelumnya, dia juga memenangkan gelar back-to-back di Nurnberger Versicherungscup pada 2016 dan 2017.
"Untuk mempertahankan gelar Anda, itu selalu sesuatu yang istimewa. Anda datang dengan kenangan indah, dan jika itu terjadi di mana Anda memiliki trofi yang indah lagi, saya lebih dari bahagia," kata Bertens kepada wartawan setelah pertandingan.
Kemenangan itu adalah puncak dari dua minggu yang emosional bagi Bertens, yang menangis dalam wawancara di lapangan setelah menang. Trofi juara itu menjadi obat pelipur lara bagi Bertens yang gagal meloloskan Belanda ke putaran final Piala Fed. Tim Belanda yang dipimpin Bertens kalah tipis 2-3 dari Belarusia.
"Minggu ini adalah minggu yang sangat sulit. Kami kehilangan Sabtu malam di ganda penentuan, 7-6 di set ketiga dan 10-8 di tiebreak. Itu adalah hari yang sangat sulit. Minggu, saya sudah terbang ke sini, tapi saya sudah pikir aku masih menangis sepanjang malam karena aku merasa sangat sedih setelah kehilangan yang sulit itu.
Petenis No.8 dunia hanya membutuhkan 74 menit untuk memastikan mempertahankan gelar keduanya. Sebelumnya, dia juga memenangkan gelar back-to-back di Nurnberger Versicherungscup pada 2016 dan 2017.
"Untuk mempertahankan gelar Anda, itu selalu sesuatu yang istimewa. Anda datang dengan kenangan indah, dan jika itu terjadi di mana Anda memiliki trofi yang indah lagi, saya lebih dari bahagia," kata Bertens kepada wartawan setelah pertandingan.
Kemenangan itu adalah puncak dari dua minggu yang emosional bagi Bertens, yang menangis dalam wawancara di lapangan setelah menang. Trofi juara itu menjadi obat pelipur lara bagi Bertens yang gagal meloloskan Belanda ke putaran final Piala Fed. Tim Belanda yang dipimpin Bertens kalah tipis 2-3 dari Belarusia.
"Minggu ini adalah minggu yang sangat sulit. Kami kehilangan Sabtu malam di ganda penentuan, 7-6 di set ketiga dan 10-8 di tiebreak. Itu adalah hari yang sangat sulit. Minggu, saya sudah terbang ke sini, tapi saya sudah pikir aku masih menangis sepanjang malam karena aku merasa sangat sedih setelah kehilangan yang sulit itu.
(aww)