Pelatih Muda Julian Nagelsmann Bisa Mencuri Panggung

Rabu, 19 Februari 2020 - 11:15 WIB
Pelatih Muda Julian Nagelsmann Bisa Mencuri Panggung
Pelatih Muda Julian Nagelsmann Bisa Mencuri Panggung
A A A
LONDON - Tak ada waktu terbaik untuk memperkenalkan kapasitasnya sebagai salah satu pelatih terbaik Eropa, selain melakukannya di negara pendiri sepak bola modern, di kompetisi tertinggi Eropa dan di hadapan pelatih yang dipersepsikan sebagai “ayahnya”.

Kesempatan terbaik itulah yang kini dilihat pelatih RB Leipzig Julian Nagelsmann. Mendapat predikat sebagai “Baby Mourinho”, Nagelsmann berkesempatan memperlihatkan kualitas di hadapan Jose Mourinho saat menghadapi Tottenham Hotspur pada leg pertama Babak 16 Besar Liga Champions di Stadion Tottenham Hotspur, dini hari nanti.

Masih berusia 32 tahun, lebih muda dari Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, Nagelsmann sedang naik daun. Namanya bahkan sempat dikaitkan dengan Real Madrid, Barcelona, Manchester United, dan Tottenham. Semua reputasi itu muncul setelah dia berhasil menyelamatkan dan mengubah Hoffenheim dari tim yang terancam terdegradasi kemudian lolos ke Liga Champions untuk kali pertama dalam sejarah klub dan dua musim berturut-turut masuk empat besar Bundesliga.

Tottenham bahkan disebut sebagai yang paling berminat mendapatkan Nagelsmann untuk menggantikan Mauricio Pochettino, tapi dia memilih jalan lain. Memutuskan bergabung dengan Leipzig. “Aneh rasanya, setelah melakukan teken kontrak, kemudian banyak klub yang tertarik. Seperti pergi ke disko, saat sendiri tak kunjung menemukan gadis. Tapi, saat pergi bersama pacar, tiba-tiba banyak yang tertarik,” katanya dalam wawancara dengan independent.co.uk.

Dibandingkan dengan Mourinho, dia mengaku masih terlalu jauh. Pelatih asal Portugal itu dianggap sebagai pelatih yang punya pengalaman dan selalu bisa keluar dari situasi sulit. Dia juga tidak tahu kenapa dipanggil Baby Mourinho. Dia hanya ingat saat itu, penjaga gawang Tim Wiese tiba-tiba memanggilnya Baby Mourinho.

Kesamaan mungkin lebih pada bagaimana keduanya sama-sama memiliki passion pada sepak bola, tak pernah mengenyam karier pemain profesional, menjadi asisten, dan kemudian menjadi pelatih di usia muda. Nagelsmann bahkan diizinkan federasi sepak bola Jerman menjadi pelatih Hoffenheim ketika kursus lisensi kepelatihannya masih dua bulan lagi.

Dia kemudian menjadi lulusan terbaik di lisensi kepelatihan. Namun, Nagelsmann menolak jika dianggap sama dengan Mou. Menurut dia, filosofi sepak bolanya tidak sama dengan Mou. “Saya ingin tim yang menyerang, menekan lawan sejak dini dan nyaman dengan penguasaan bola. Meski tidak jelek juga jika dikaitkan dengan Mourinho melihat 25 trofi yang dimiliki. Karena itu, senang rasanya bertemu dengannya,” katanya dikutip bundesliga.com.

Nagelsmann bersama Leipzig akan menjadi ujian Mourinho di Liga Champions. Mereka datang sebagai juara grup dengan dominasi atas Lyon, Benfica, serta Zenit St Petersburg. Leipzig hanya menelan satu kekalahan dari enam pertandingan mereka.

Inilah kesempatan Nagelsmann mencuri panggung. Apalagi Mourinho masih harus mencari stabilitas bersama Tottenham. The Lilywhites telah kemasukan 14 gol sepanjang enam pertandingan di fase grup, yang membuat mereka menjadi tim paling banyak kebobolan di fase grup musim ini. Setengah gol tersebut terjadi saat laga melawan tim Bundesliga, Bayern Muenchen sehingga Tottenham kalah 2-7.

Selain itu, prestasi terbaik Mourinho di Liga Champions adalah membawa Inter Milan menjadi juara. Namun, sejak 2014, mantan pelatih Chelsea dan Real Madrid itu gagal melewati 16 besar. Pelatih berusia 57 tahun tersebut disingkirkan Sevilla saat menangani Manchester United dan ditaklukkan Paris Saint Germain pada kesempatan keduanya bersama Chelsea.

“Ini akan sulit karena kami berada di tiga kompetisi, dan kami tidak memiliki skuad untuk itu, karena kami memiliki begitu banyak pemain yang cedera,” kata Mourinho seperti dilansir BBC. (Maruf)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7949 seconds (0.1#10.140)