Ultimatum Trilogi Fury vs Wilder, Hearn: Joshua vs Fury Harus 2020
A
A
A
LAS VEGAS - Keputusan mantan juara dunia Kelas Berat Deontay Wilder yang menghidupkan klausul trilogi versus Tyson Fury membuat Eddie Hearn, promotor Anthony Joshua geram. Hearn geram karena ulah mantan juara dunia WBC itu merusak rencana unifikasi Kelas Berat antara Anthony Joshua vs Tyson Fury yang sudah dirancangnya.
Wilder langsung menegaskan akan memakai klausa pertarungan trilogy dengan Fury seusai kalah TKO di ronde ketujuh dalam duel ulang pada 22 Februari lalu. The Bronze Bomber (42-1-1) sepertinya tidak menerima kekalahan memalukan tersebut. Berbicara pertama kali seusai kalah TKO, dia merasa masih menjadi Raja Kelas Berat.
Hearn sangat tidak respek dengan ulah Wilder yang dianggapnya hanya mencari alasan dengan kekalahan TKO tersebut. "Performa tidak baik dari Wilder dan hanya mencari alasan setelah itu bahkan lebih buruk," kata Hearn kepada NY Post.
Dia bahkan membandingkan sikap Joshua yang lebih terhormat ketika kalah dari Andy Ruiz jr pada duel pertama 1 Juni lalu. "Dia harus melihat dirinya sendiri dan melihat apakah dia mampu kembali. Ketika Anthony Joshua kalah dari Andy Ruiz, dia bisa membuat 100 alasan. Dia tidak membuatnya. Dia menjabat tangannya lalu pergi ke balik pintu tertutup untuk membangun dirinya kembali dan memenangkan pertandingan ulang. Kami akan mencari tahu banyak tentang Deontay Wilder sekarang. Tapi saya tidak berpikir dia cukup baik untuk mengalahkan Tyson Fury di pertarungan ketiga,’’paparnya.
Karena itu, Hearn mengultimatum kubu Wilder dan Fury untuk melakukan pertarungan ketiga sesuai jadwal. Di sisi lain, Joshua akan menjalani mandatory fight melawan Kubrat Pulev yang merupakan penantang wajib IBF. Duel Joshua vs Pulev dikonfirmasi akan digelar pada 20 Juni di Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris.
’’Jika mereka melakukan pertandingan ulang, saya hanya berharap mereka tetap pada tanggal kontrak Juli karena kami ingin pertarungan ini pada tahun 2020 dan tidak lebih lama. Kami akan melawan wajib kami pada bulan Juni dan kami akan menandatangani untuk melawan pemenang (antara Fury-Joshua) sekarang. Tapi kami tidak ingin menunggu lebih dari 2020. Raih momen ini,"bebernya.
Wilder langsung menegaskan akan memakai klausa pertarungan trilogy dengan Fury seusai kalah TKO di ronde ketujuh dalam duel ulang pada 22 Februari lalu. The Bronze Bomber (42-1-1) sepertinya tidak menerima kekalahan memalukan tersebut. Berbicara pertama kali seusai kalah TKO, dia merasa masih menjadi Raja Kelas Berat.
Hearn sangat tidak respek dengan ulah Wilder yang dianggapnya hanya mencari alasan dengan kekalahan TKO tersebut. "Performa tidak baik dari Wilder dan hanya mencari alasan setelah itu bahkan lebih buruk," kata Hearn kepada NY Post.
Dia bahkan membandingkan sikap Joshua yang lebih terhormat ketika kalah dari Andy Ruiz jr pada duel pertama 1 Juni lalu. "Dia harus melihat dirinya sendiri dan melihat apakah dia mampu kembali. Ketika Anthony Joshua kalah dari Andy Ruiz, dia bisa membuat 100 alasan. Dia tidak membuatnya. Dia menjabat tangannya lalu pergi ke balik pintu tertutup untuk membangun dirinya kembali dan memenangkan pertandingan ulang. Kami akan mencari tahu banyak tentang Deontay Wilder sekarang. Tapi saya tidak berpikir dia cukup baik untuk mengalahkan Tyson Fury di pertarungan ketiga,’’paparnya.
Karena itu, Hearn mengultimatum kubu Wilder dan Fury untuk melakukan pertarungan ketiga sesuai jadwal. Di sisi lain, Joshua akan menjalani mandatory fight melawan Kubrat Pulev yang merupakan penantang wajib IBF. Duel Joshua vs Pulev dikonfirmasi akan digelar pada 20 Juni di Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris.
’’Jika mereka melakukan pertandingan ulang, saya hanya berharap mereka tetap pada tanggal kontrak Juli karena kami ingin pertarungan ini pada tahun 2020 dan tidak lebih lama. Kami akan melawan wajib kami pada bulan Juni dan kami akan menandatangani untuk melawan pemenang (antara Fury-Joshua) sekarang. Tapi kami tidak ingin menunggu lebih dari 2020. Raih momen ini,"bebernya.
(aww)