Jadi Kandidat Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PSSI Lakukan Sidak ke Bali
A
A
A
GIANYAR - Bali dengan Stadion Kapten I Wayan Dipta, menjadi salah satu kandidat penyelengara Piala Dunia U-20 untuk edisi 2021. Karena itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, beserta rombongannya menyempatkan diri untuk datang ke Pulau Dewata.
Iriawan bertamu ke Bali, Sabtu (7/3) untuk meninjau kelayakan stadion Kapten I Wayan Dipta yang terletak di Gianyar untuk menjadi lokasi pertandingan. Bangunan berkapasi 22.931 tempat duduk itu dinominasikan sebagai salah satu dari enam kandidat tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Kedatangan Iriawan disambut langsung Gubernur Bali I Wayan Koster sejak mendarat di Bandara Ngurah Rai. Hadirpula Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gde Mayun, Ketua Asprov PSSI Bali I Ketut Suardana, dan anggota Komite Eksekutif PSSI Pieter Tanuri.
Sekitar dua jam berada di markas Bali United itu, Iriawan atau yang akrab disapa ‘Iwan Bule’ itu meninjau kondisi rumput lapangan dan berbagai infrastruktur lain yang diperlukan untuk menggelar pertandingan berskala internasional.
“Piala Dunia U-20 2021 merupakan sejarah bagi bangsa Indonesia karena kita bisa mengalahkan ‘bidding’ negara-negara lain yang juga sangat ingin menjadi tuan rumah event penuh gengsi ini,” kata Iriawan, kepada media.
Iriawan menilai Stadion I Wayan Dipta layak untuk menggelar laga kelas dunia. Tahun lalu stadion ini digunakan timnas senior saat menjamu Vietnam pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022, uji coba timnas U-23 lawan Iran dan uji coba timnas U-19 versus China. Selain itu, Bali United juga melakoni laga Piala AFC 2018 dan 2020 di tempat ini.
“Senang sekali melihat jumlah tempat duduk tribun ‘single seat’ sudah bertambah sejak dipakai pertandingan Timnas tahun lalu. Tinggal perbaikan minor seperti penambahan ruangan untuk fasilitas broadcast, peningkatan kapasitas lampu penerangan, perbaikan kamar ganti, kolam berendam air hangat, dan lain-lain,” kata Iriawan.
Pada pagi harinya, Tim Teknis PSSI sempat meninjau lima stadion yang dipersiapkan Bali sebagai tempat latihan, jika nantinya dipercaya sebagai salah satu tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Stadion itu adalah Gelora Samudra Kuta Badung, Lapangan Trisakti Legian Badung, Lapangan Kompyang Sujana Denpasar, Stadion I Gusti Ngurah Rai Denpasar dan Lapangan Kapten Japa Denpasar.
Pada kesempatan ini Koster menyatakan, pemerintah provinsi bersama pemerintah kota dan kabupaten terkait mendukung sepenuhnya agar Bali dapat menjadi salah satu penyelenggara Piala Dunia U-20 2021.
Koster menekankan predikat Bali yang sudah lama dikenal sebagai destinasi pariwisata terbaik dunia, menjadi keunggulan tersendiri. “Saat ini, kami tengah menggiatkan branding Bali sebagai destinasi pariwisata olahraga atau ‘sport tourism’,” katanya.
“Pada 2019, dari 16 juta wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia, sebanyak 6,3 juta atau 39 persen di antaranya datang ke Bali, menghasilkan Rp 75 triliun devisa dari sektor pariwisata,” lanjut pencetus aksi ‘We Love Bali Movement’ itu.
Sebelum meninjau Stadion Kapten I Wayan Dipta, dalam rentang sebulan ini Iriawan telah menginspeksi sejumlahg stadion lain yang rencananya juga akan digunakan untuk menggelar Piala Duni U-20 2021, yakni Stadion Jalak Harupat Soreang, Stadion Mandala Krida Yogyakarta dan Stadion Manahan Solo.
Kemudian Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Stadion Utama Riau Pekanbaru, Stadion Pakansari Bogor, Stadion Wibawa Mukti Cikarang, Stadion Patriot Bekasi, dan Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.
“Sesuai rencana, bulan Maret ini FIFA akan datang ke Jakarta. Kami akan rapat bersama untuk menentukan enam stadion yang diputuskan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021,” tutup Iriawan.
Iriawan bertamu ke Bali, Sabtu (7/3) untuk meninjau kelayakan stadion Kapten I Wayan Dipta yang terletak di Gianyar untuk menjadi lokasi pertandingan. Bangunan berkapasi 22.931 tempat duduk itu dinominasikan sebagai salah satu dari enam kandidat tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Kedatangan Iriawan disambut langsung Gubernur Bali I Wayan Koster sejak mendarat di Bandara Ngurah Rai. Hadirpula Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gde Mayun, Ketua Asprov PSSI Bali I Ketut Suardana, dan anggota Komite Eksekutif PSSI Pieter Tanuri.
Sekitar dua jam berada di markas Bali United itu, Iriawan atau yang akrab disapa ‘Iwan Bule’ itu meninjau kondisi rumput lapangan dan berbagai infrastruktur lain yang diperlukan untuk menggelar pertandingan berskala internasional.
“Piala Dunia U-20 2021 merupakan sejarah bagi bangsa Indonesia karena kita bisa mengalahkan ‘bidding’ negara-negara lain yang juga sangat ingin menjadi tuan rumah event penuh gengsi ini,” kata Iriawan, kepada media.
Iriawan menilai Stadion I Wayan Dipta layak untuk menggelar laga kelas dunia. Tahun lalu stadion ini digunakan timnas senior saat menjamu Vietnam pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022, uji coba timnas U-23 lawan Iran dan uji coba timnas U-19 versus China. Selain itu, Bali United juga melakoni laga Piala AFC 2018 dan 2020 di tempat ini.
“Senang sekali melihat jumlah tempat duduk tribun ‘single seat’ sudah bertambah sejak dipakai pertandingan Timnas tahun lalu. Tinggal perbaikan minor seperti penambahan ruangan untuk fasilitas broadcast, peningkatan kapasitas lampu penerangan, perbaikan kamar ganti, kolam berendam air hangat, dan lain-lain,” kata Iriawan.
Pada pagi harinya, Tim Teknis PSSI sempat meninjau lima stadion yang dipersiapkan Bali sebagai tempat latihan, jika nantinya dipercaya sebagai salah satu tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Stadion itu adalah Gelora Samudra Kuta Badung, Lapangan Trisakti Legian Badung, Lapangan Kompyang Sujana Denpasar, Stadion I Gusti Ngurah Rai Denpasar dan Lapangan Kapten Japa Denpasar.
Pada kesempatan ini Koster menyatakan, pemerintah provinsi bersama pemerintah kota dan kabupaten terkait mendukung sepenuhnya agar Bali dapat menjadi salah satu penyelenggara Piala Dunia U-20 2021.
Koster menekankan predikat Bali yang sudah lama dikenal sebagai destinasi pariwisata terbaik dunia, menjadi keunggulan tersendiri. “Saat ini, kami tengah menggiatkan branding Bali sebagai destinasi pariwisata olahraga atau ‘sport tourism’,” katanya.
“Pada 2019, dari 16 juta wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia, sebanyak 6,3 juta atau 39 persen di antaranya datang ke Bali, menghasilkan Rp 75 triliun devisa dari sektor pariwisata,” lanjut pencetus aksi ‘We Love Bali Movement’ itu.
Sebelum meninjau Stadion Kapten I Wayan Dipta, dalam rentang sebulan ini Iriawan telah menginspeksi sejumlahg stadion lain yang rencananya juga akan digunakan untuk menggelar Piala Duni U-20 2021, yakni Stadion Jalak Harupat Soreang, Stadion Mandala Krida Yogyakarta dan Stadion Manahan Solo.
Kemudian Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Stadion Utama Riau Pekanbaru, Stadion Pakansari Bogor, Stadion Wibawa Mukti Cikarang, Stadion Patriot Bekasi, dan Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.
“Sesuai rencana, bulan Maret ini FIFA akan datang ke Jakarta. Kami akan rapat bersama untuk menentukan enam stadion yang diputuskan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021,” tutup Iriawan.
(mir)