Nasib Tour de France 2020 Ditentukan 15 Mei

Senin, 30 Maret 2020 - 16:07 WIB
Nasib Tour de France 2020 Ditentukan 15 Mei
Nasib Tour de France 2020 Ditentukan 15 Mei
A A A
PARIS - Penyelenggara Tour de France menetapkan batas waktu bulan Mei untuk menentukan apakah perlombaan digelar atau tidak. Dari rangkaian kalender olahraga besar dunia hanya Tour de Fracne yang belum mengambil sikap terkait pandemi virus corona.

Beberapa lomba balap sepeda bergengsi di dunia lainnya, seperti Giro d'Italia yang semula dijadwalkan berlangsung pada 9 hingga 31 Mei telah dipastikan ditunda. Namun untuk Tour de France masih harus menunggu sampai 15 Mei mendatang.

Seperti dikutip Insidethegames, Senin (30/3), Wakil Walikota Chataillon-Plage Stephane Villain mengatakan kalau pihaknya masih menunggu setidaknya sampai 1 Mei mendatang. Sebagai informasi Chataillon-Plage adalah salah satu kota penyelenggara etape 11.

“Setidaknya itulah yang dikatakan Christian Prudhomme (Direktur Balap Tour de France) kepada saya. Kita akan lihat kalau kita masih terkunci. Maka masih akan ada waktu untuk memutuskan apakah akan membatalkan atau menunda. Tapi jujur ​​saja, dia tampaknya tidak terlalu khawatir," ungkap Villain.

Daniel Spagnou, Walikota Sisteron, menyarankan penundaan olimpiade dapat memungkinkan penyelenggara untuk memundurkan jadwal Tour de Frande. Sisteron akan menjadi tuan rumah etape ketiga dan keempat. Spagnou juga menyarankan publik untuk memberikan dukungan setelah periode karantina berakhir, daripada mencari liburan pada musim panas ini.

Sementara itu Menteri Olahraga Prancis Roxana Maracineanu mengklaim awal pekan ini bahwa ada lebih banyak waktu untuk memutuskan nasib balapan tahun ini. Dia menyarankan bisa saja lomba tetap digelar meski tanpa penonton selama tiga pekan. Maracineanu menambahkan jika bicara ekonomi, pendapatakn Tour de France didasarkan pada hak siar televisi, bukan tiket. Jadi tak masalah kalau lomba tetap digelar tanpa penonton.

Sayangnya saran Maracineanu ditentang pembalap Prancis Julian Alaphilippe. Ia merasa prihatin kalau lomba digelar tanpa melibatkan penonton secara langsung. "Publik adalah bagian dari Tour de France," katanya kepada penyiar Perancis RMC.

“Bayangkan Piala Dunia di stadion tanpa penonton. Jika kita harus melakukannya, kita akan melakukannya, tetapi saya lebih suka membayangkan bahwa virus itu akan hilang dan kita akan melakukannya bersama penonton."

“Bagi saya, Tur adalah Tur dan jika itu terjadi, bahkan jika ditunda, itu adalah yang terbaik. Tapi Tur tanpa penonton tidak akan sama."
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7101 seconds (0.1#10.140)