Catatan Rekor Bakal Terhapus jika Kompetisi Eropa Batal Dilanjutkan
A
A
A
JAKARTA - Ada beberapa catatan rekor yang kemungkinan bakal terhapus jika kompetisi sepak bola di sebagian Eropa gagal dilanjutkan. Itulah gambaran yang akan terjadi mengingat Presiden UEFA Aleksander Ceferin sudah memberikan sinyal bahwa kompetisi bisa hilang jika gagal dimulai pada akhir Juni mendatang.
Andai kemungkinan kompetisi di sebagian Eropa benar-benar batal digelar pada Juni mendatang, maka itu sangat merugikan. Karena, ada banyak catatan sejarah yang bakal terhapus alias tidak diakui jika itu benar-benar terjadi.
Ketakutan itulah yang mulai menggelayuti klub dan para pemain di tengah keadaan darurat kesehatan virus corona ini. Lantas siapa saja yang bakal merasakan kerugian tersebut?
Berikut 4 Catatan yang Mungkin Terhapus:
1. Liverpool
Penampilan Liverpool pada musim 2019/2020 sangat menyilaukan. Betapa tidak, klub besutan Juergen Klopp hanya merasakan sekali kalah dalam 29 pertandingan di kompetisi domestik. Peluang mengakhiri dahaga gelar juara Liga Inggris selama 30 tahun semakin dekat, sebab Si Merah tinggal membutuhkan dua kemenangan itu untuk mewujudkan mimpinya.
Tapi pandemi virus corona yang melanda dunia memaksa FA dan Premier League (EFL) menangguhkan kompetisi. Jika UEFA memutuskan untuk tidak melanjutkan kompetisi maka itu akan menyebabkan kekecewaan bagi pendukung Liverpool, yang akan melihat harapan mereka untuk mengakhiri penantian 30 tahun untuk gelar tersebut menghilang. Tidak hanya gelar saja, The Reds juga akan kehilangan banyak rekor yang telah diukirnya selama 29 pertandingan yang dijalaninya.
Musim ini, Liverpool telah menyamai rekor kemenangan beruntun Manchester City dalam 18 pertandingan di Liga Primer dan juga mengungguli City dengan 20 kemenangan berturut-turut di kandang, dengan catatan Si Merah sudah membukukan 22 kemenangan. Jika musim dinyatakan batal dan tidak berlaku, semua hal di atas akan terhapus.
2. Sergio Aguero
Ketika Aguero mencetak hattrick saat kemenangan Manchester City 6-1 di Aston Villa pada Januari lalu, pemain Argentina itu berhasil mencatatkan dua rekor sekaligus.
Pertama, Aguero melampaui Thierry Henry sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa di Liga Primer dengan torehan 177. Mantan penyerang Arsenal itu mencetak 175 gol untuk The Gunners selama dua musim di klub, tetapi Aguero mengklaim mahkotanya sebagai pemain asing paling produktif musim ini, dan ia duduk di posisi keempat dalam daftar sepanjang masa dengan 180 gol atau hanya terpaut tujuh gol di belakang mantan striker Manchester United Andy Cole.
Kedua, Aguero berhasil menyenggol rekor Alan Shearer untuk hat trick ke-12. Berkat kontribusinya itu Aguero telah membukukan 16 gol di Liga Inggris. Tetapi jika keputusan dibuat untuk menekan tombol reset pada musim ini, semua rekor tersebut bakal terhapus. Dengan kata lain, Aguero akan kembali ke posisi ketujuh dalam daftar pencetak gol terbanyak (164) di kompetisi domestik.
3. Lionel Messi
Penikmat sepak bola tidak hanya menaruh perhatian pada kompetisi Liga Inggris saja. Di Spanyol, Lionel Messi pun bakal terkena dampaknya jika UEFA membuat keputusan tersebut. Padahal saat memulai kompetisi 2019/2020, dirinya sangat termotivasi untuk mengejar rekor gol Pele.
Messi memulai tahun 2020 dengan hanya terpaut 17 gol dari legenda sepak bola Brasil, Pele, dalam catatan gol dengan satu klub. Messi saat ini baru mengumpulka. 627 gol sedangkan mantan bintang Santos itu sudah menorehkan 643. Tetapi jika 2019-20 hilang dari buku rekor, rekor gol pemain asal Argentina akan berada di angka 603 gol.
Tapi Messi masih berharap agar UEFA membuat keputusan untuk segera melanjutkan kompetisi mengingat Juni mendatang dia bakal merayakan ulang tahun. Dan, itu bisa dijadikan sebagai kado istimewanya di hari kelahirannya tersebut.
4 Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo menciptakan sejumlah tonggak sejarah pribadi di musim 2019-20. Dia telah membuat penampilan kariernya ke-1.000 pada hari yang sama ketika dia mencetak gol dalam pertandingan ke-11 berturut-turut untuk Juventus, melawan SPAL, untuk menyamai rekor Serie A yang diraih oleh Gabriel Batistuta dan Fabio Quagliarella.
Mantan megabintang Manchester United dan Real Madrid itu mencetak 700 gol dalam karier saat bermain untuk Portugal melawan Ukraina pada Oktober. Tetapi di tengah ketidakpastian ini semua catatan itu bisa saja menghilang jika kompetisi batal dilanjutkan Juni mendatang.
Andai kemungkinan kompetisi di sebagian Eropa benar-benar batal digelar pada Juni mendatang, maka itu sangat merugikan. Karena, ada banyak catatan sejarah yang bakal terhapus alias tidak diakui jika itu benar-benar terjadi.
Ketakutan itulah yang mulai menggelayuti klub dan para pemain di tengah keadaan darurat kesehatan virus corona ini. Lantas siapa saja yang bakal merasakan kerugian tersebut?
Berikut 4 Catatan yang Mungkin Terhapus:
1. Liverpool
Penampilan Liverpool pada musim 2019/2020 sangat menyilaukan. Betapa tidak, klub besutan Juergen Klopp hanya merasakan sekali kalah dalam 29 pertandingan di kompetisi domestik. Peluang mengakhiri dahaga gelar juara Liga Inggris selama 30 tahun semakin dekat, sebab Si Merah tinggal membutuhkan dua kemenangan itu untuk mewujudkan mimpinya.
Tapi pandemi virus corona yang melanda dunia memaksa FA dan Premier League (EFL) menangguhkan kompetisi. Jika UEFA memutuskan untuk tidak melanjutkan kompetisi maka itu akan menyebabkan kekecewaan bagi pendukung Liverpool, yang akan melihat harapan mereka untuk mengakhiri penantian 30 tahun untuk gelar tersebut menghilang. Tidak hanya gelar saja, The Reds juga akan kehilangan banyak rekor yang telah diukirnya selama 29 pertandingan yang dijalaninya.
Musim ini, Liverpool telah menyamai rekor kemenangan beruntun Manchester City dalam 18 pertandingan di Liga Primer dan juga mengungguli City dengan 20 kemenangan berturut-turut di kandang, dengan catatan Si Merah sudah membukukan 22 kemenangan. Jika musim dinyatakan batal dan tidak berlaku, semua hal di atas akan terhapus.
2. Sergio Aguero
Ketika Aguero mencetak hattrick saat kemenangan Manchester City 6-1 di Aston Villa pada Januari lalu, pemain Argentina itu berhasil mencatatkan dua rekor sekaligus.
Pertama, Aguero melampaui Thierry Henry sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa di Liga Primer dengan torehan 177. Mantan penyerang Arsenal itu mencetak 175 gol untuk The Gunners selama dua musim di klub, tetapi Aguero mengklaim mahkotanya sebagai pemain asing paling produktif musim ini, dan ia duduk di posisi keempat dalam daftar sepanjang masa dengan 180 gol atau hanya terpaut tujuh gol di belakang mantan striker Manchester United Andy Cole.
Kedua, Aguero berhasil menyenggol rekor Alan Shearer untuk hat trick ke-12. Berkat kontribusinya itu Aguero telah membukukan 16 gol di Liga Inggris. Tetapi jika keputusan dibuat untuk menekan tombol reset pada musim ini, semua rekor tersebut bakal terhapus. Dengan kata lain, Aguero akan kembali ke posisi ketujuh dalam daftar pencetak gol terbanyak (164) di kompetisi domestik.
3. Lionel Messi
Penikmat sepak bola tidak hanya menaruh perhatian pada kompetisi Liga Inggris saja. Di Spanyol, Lionel Messi pun bakal terkena dampaknya jika UEFA membuat keputusan tersebut. Padahal saat memulai kompetisi 2019/2020, dirinya sangat termotivasi untuk mengejar rekor gol Pele.
Messi memulai tahun 2020 dengan hanya terpaut 17 gol dari legenda sepak bola Brasil, Pele, dalam catatan gol dengan satu klub. Messi saat ini baru mengumpulka. 627 gol sedangkan mantan bintang Santos itu sudah menorehkan 643. Tetapi jika 2019-20 hilang dari buku rekor, rekor gol pemain asal Argentina akan berada di angka 603 gol.
Tapi Messi masih berharap agar UEFA membuat keputusan untuk segera melanjutkan kompetisi mengingat Juni mendatang dia bakal merayakan ulang tahun. Dan, itu bisa dijadikan sebagai kado istimewanya di hari kelahirannya tersebut.
4 Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo menciptakan sejumlah tonggak sejarah pribadi di musim 2019-20. Dia telah membuat penampilan kariernya ke-1.000 pada hari yang sama ketika dia mencetak gol dalam pertandingan ke-11 berturut-turut untuk Juventus, melawan SPAL, untuk menyamai rekor Serie A yang diraih oleh Gabriel Batistuta dan Fabio Quagliarella.
Mantan megabintang Manchester United dan Real Madrid itu mencetak 700 gol dalam karier saat bermain untuk Portugal melawan Ukraina pada Oktober. Tetapi di tengah ketidakpastian ini semua catatan itu bisa saja menghilang jika kompetisi batal dilanjutkan Juni mendatang.
(sha)