Gara-gara Virus Corona, Supardi Nasir Ingat Lagi Kenangan Pahit 2015
A
A
A
BANDUNG - Tertundanya Liga 1 2020 akibat pandemi virus Corona membuat Supardi Nasir teringat lagi kenangan buruk lima tahun silam. Bahkan, menurut kapten Persib Bandung itu, periode yang sekarang jauh lebih berat.
Supardi masih ingat seperti apa beratnya dampak penghentian kompetisi Liga 1 pada 2015. Tapi, bek berusia 36 tahun itu merasa apa yang dialaminya saat ini lebih sulit dari sebelumnya. Sebab, efeknya sangat luas.
Pada 2015, Liga 1 harus dibatalkan akibat skorsing FIFA. Tapi, kapan kompetisi dapat dilanjutkan dan diakui lagi secara resmi bisa diketahui. Sebab, skorsingnya selama dua tahun. Disamping itu, dampaknya tidak terlalu dirasakan masyarakat luas.
Sedangkan kompetisi tahun ini harus vakum sementara akibat merebaknya virus Corona di Indonesia. Dan, bukan hanya dunia sepak bola yang terkendala, seluruh warga Indonesia juga ikut menderita.
"Sebagai pelaku sepak bola di lapangan tentunya kami sedih harus menerima kenyataan penghentian lagi. Walaupun berat, kami tetap harus jalani. Penghentian kedua ini lebih berat. Tapi, harus diingat dibalik musibah ada hikmah yang baik," kata Supardi, disitus resmi Persib.
Supardi menegaskan mendukung penundaan sementara Liga 1 2020 ini. Sebab, keselamatan dan kesehatan banyak orang tetap lebih penting. Dia hanya berharap kondisinya bisa normal kembali dan wabah virus Corona segera berakhir.
"Karena ini demi kemaslahatan dan kebaikan orang banyak, kesehatan dan keselamatan. Walaupun berat, kami pasti mendukung kebijakan pemerintah. Kami akan jalani. Semoga wabah ini segera berakhir," tutup mantan pemain Sriwijaya FC itu.
Supardi masih ingat seperti apa beratnya dampak penghentian kompetisi Liga 1 pada 2015. Tapi, bek berusia 36 tahun itu merasa apa yang dialaminya saat ini lebih sulit dari sebelumnya. Sebab, efeknya sangat luas.
Pada 2015, Liga 1 harus dibatalkan akibat skorsing FIFA. Tapi, kapan kompetisi dapat dilanjutkan dan diakui lagi secara resmi bisa diketahui. Sebab, skorsingnya selama dua tahun. Disamping itu, dampaknya tidak terlalu dirasakan masyarakat luas.
Sedangkan kompetisi tahun ini harus vakum sementara akibat merebaknya virus Corona di Indonesia. Dan, bukan hanya dunia sepak bola yang terkendala, seluruh warga Indonesia juga ikut menderita.
"Sebagai pelaku sepak bola di lapangan tentunya kami sedih harus menerima kenyataan penghentian lagi. Walaupun berat, kami tetap harus jalani. Penghentian kedua ini lebih berat. Tapi, harus diingat dibalik musibah ada hikmah yang baik," kata Supardi, disitus resmi Persib.
Supardi menegaskan mendukung penundaan sementara Liga 1 2020 ini. Sebab, keselamatan dan kesehatan banyak orang tetap lebih penting. Dia hanya berharap kondisinya bisa normal kembali dan wabah virus Corona segera berakhir.
"Karena ini demi kemaslahatan dan kebaikan orang banyak, kesehatan dan keselamatan. Walaupun berat, kami pasti mendukung kebijakan pemerintah. Kami akan jalani. Semoga wabah ini segera berakhir," tutup mantan pemain Sriwijaya FC itu.
(mir)