Jadwal 6 besar sepak bola kacau balau
Rabu, 12 September 2012 - 22:56 WIB
Jadwal 6 besar sepak bola kacau balau
A
A
A
Sindonews.com - Cabang olahraga sepak bola benar-benar menjadi salah satu perusak jadwal Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012. Terbukti, hingga Rabu (12/9) malam, pelaksanan Technical Meeting (TM) babak enam besar belum bisa digelar.
Bahkan, Panitia Pelaksana (Panpel) sepak bola terkesan sembunyi-sembunyi menggelar TM di Hotel Mutiara Merdeka, Pekanbaru, Rabu (12/9) malam. Sebelumnya, agenda TM sempat tertunda, panpel juga berbelit-belit dalam memberikan informasi.
Suasana Hotel Mutiara juga mencekam. Puluhan aparat kepolisian dibantu petugas keamanan hotel berjaga-jaga di sekitar lantai satu dan dua di hotel yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso, Pekanbaru. Namun, hingga pukul 21.30, belum juga dilaksankan TM. Padahal dalam undangan yang diterima klub, tertulis pukul 20.00.
Mencekamnya suasana Hotel Mutiara tak lepas dari kisruh pertandingan di babak penyisihan grup B. Ini lantaran belum ada keputusan resmi terkait status Jawa Timur atau Jawa Barat yang melaju ke babak enam besar. Sebelumnya, Panpel sepak bola PON Riau, Satar Thaher mengatakan jika Jatim dipastikan lolos hanya tinggal menunggu pengesahan karena Jabar terkena diskualifikasi.
Namun, Rabu sore, melalui via seluler, Satar justru sempat mengatakan jika Jabar tidak jadi terkena diskualifikasi karena intervensi dari KONI Pusat. "Masalah tim sepak bola dan futsal Jabar tergolong masalah besar. KONI Pusat turun tangan untuk menyelesaikannya. Hasilnya, Jabar tidak didiskualifikasi," tegas Satar.
Pernyataan Satar diperkuat dengan pernyataan Ketua Dewan Hakim Sudirman yang menyebutkan Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman turun langsung menangani masalah ini. "Pak Tono berpikir secara strategis dan indikatornya pun terukur. Ada fakta jika keputusan Dewan Hakim itu sudah dijalankan, yaitu surat tugas KONI Jabar yang menunjuk Tonny jadi manajer tim sepak bola dan futsal Jabar. Tonny pun menyatakan siap menjalankan tugas itu," terang Sudirman.
Namun pihak Jatim tidak mau mengakui pernyataan Panpel maupun Dewan Hakim sebelum ada surat resmi, "Kita tetap belum yakin, sampai sekarang belum ada surat resmi yang kita terima, " ujar Nur Cahyo, asisten manajer sepak bola Jatim.
Yang pasti, pihak Jatim yang informasinya menggantikan Jabar, tidak medapat undangan TM. Justru Jabar yang juga datang dengan membawa surat undangan TM. "Kami tidak mendapat undangan, tapi kami tetap datang ke TM karena Jabar sudah diskualifikasi," sebut Wardi, wakil ketua PSSI Jatim.
Sementara Bidang Hukum KONI Jabat Hotma Agus Sihombing menunjukkan surat undangan dari Panpel sepak bola PON, bernomor 46A/PON-Panpel/I8/_5-2012. Surat tertanggal 12 September 2012 yang ditandatangi Satar Thaheritu ditujukan kepada manajer tim Jabar untuk TM di Hotel Mutiara Merdeka Ruang Hangtuah, Jl Yos Sudarso, Rabu (12/9) pukul 20.00.
Hingga pukul 21.30 , TM belum juga dibuka. Sementara Satar Thaher juga belum tampak. Beberapa perwakilan klub nampak marah terutama Sumut dan Jabar. Hingga akhirnya pihak panpel membubarkan rencana TM. "Ditunda besok,"ujar petugas Panpel.
Sesuai jadwal, sebenarnya cabang sepak bola PON, sudah harus memainkan laga enam besar di Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, Kamis (13/9) hari ini.
Bahkan, Panitia Pelaksana (Panpel) sepak bola terkesan sembunyi-sembunyi menggelar TM di Hotel Mutiara Merdeka, Pekanbaru, Rabu (12/9) malam. Sebelumnya, agenda TM sempat tertunda, panpel juga berbelit-belit dalam memberikan informasi.
Suasana Hotel Mutiara juga mencekam. Puluhan aparat kepolisian dibantu petugas keamanan hotel berjaga-jaga di sekitar lantai satu dan dua di hotel yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso, Pekanbaru. Namun, hingga pukul 21.30, belum juga dilaksankan TM. Padahal dalam undangan yang diterima klub, tertulis pukul 20.00.
Mencekamnya suasana Hotel Mutiara tak lepas dari kisruh pertandingan di babak penyisihan grup B. Ini lantaran belum ada keputusan resmi terkait status Jawa Timur atau Jawa Barat yang melaju ke babak enam besar. Sebelumnya, Panpel sepak bola PON Riau, Satar Thaher mengatakan jika Jatim dipastikan lolos hanya tinggal menunggu pengesahan karena Jabar terkena diskualifikasi.
Namun, Rabu sore, melalui via seluler, Satar justru sempat mengatakan jika Jabar tidak jadi terkena diskualifikasi karena intervensi dari KONI Pusat. "Masalah tim sepak bola dan futsal Jabar tergolong masalah besar. KONI Pusat turun tangan untuk menyelesaikannya. Hasilnya, Jabar tidak didiskualifikasi," tegas Satar.
Pernyataan Satar diperkuat dengan pernyataan Ketua Dewan Hakim Sudirman yang menyebutkan Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman turun langsung menangani masalah ini. "Pak Tono berpikir secara strategis dan indikatornya pun terukur. Ada fakta jika keputusan Dewan Hakim itu sudah dijalankan, yaitu surat tugas KONI Jabar yang menunjuk Tonny jadi manajer tim sepak bola dan futsal Jabar. Tonny pun menyatakan siap menjalankan tugas itu," terang Sudirman.
Namun pihak Jatim tidak mau mengakui pernyataan Panpel maupun Dewan Hakim sebelum ada surat resmi, "Kita tetap belum yakin, sampai sekarang belum ada surat resmi yang kita terima, " ujar Nur Cahyo, asisten manajer sepak bola Jatim.
Yang pasti, pihak Jatim yang informasinya menggantikan Jabar, tidak medapat undangan TM. Justru Jabar yang juga datang dengan membawa surat undangan TM. "Kami tidak mendapat undangan, tapi kami tetap datang ke TM karena Jabar sudah diskualifikasi," sebut Wardi, wakil ketua PSSI Jatim.
Sementara Bidang Hukum KONI Jabat Hotma Agus Sihombing menunjukkan surat undangan dari Panpel sepak bola PON, bernomor 46A/PON-Panpel/I8/_5-2012. Surat tertanggal 12 September 2012 yang ditandatangi Satar Thaheritu ditujukan kepada manajer tim Jabar untuk TM di Hotel Mutiara Merdeka Ruang Hangtuah, Jl Yos Sudarso, Rabu (12/9) pukul 20.00.
Hingga pukul 21.30 , TM belum juga dibuka. Sementara Satar Thaher juga belum tampak. Beberapa perwakilan klub nampak marah terutama Sumut dan Jabar. Hingga akhirnya pihak panpel membubarkan rencana TM. "Ditunda besok,"ujar petugas Panpel.
Sesuai jadwal, sebenarnya cabang sepak bola PON, sudah harus memainkan laga enam besar di Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, Kamis (13/9) hari ini.
(aww)
