Timnas usung misi kembalikan harga diri
A
A
A
Sindonews.com - Tim nasional (timnas) Indonesia kembali bakal mengemban misi penting kala menghadapi Vietnam di Gelora Bung Tomo (GBT), Sabtu (15/9). Kendati hanya bertajuk ujicoba, pertandingan nanti tetap sangat krusial bagi tim arahan Nil Maizar.
Utamanya dalam membangun konfidensi timnas setelah sebelumnya dibabat Korea Utara (Korut) 0-2 di Gelora Bung Karno. Nil mengatakan kepercayaan diri sangat penting menghadapi Vietnam, apalagi kualitas calon lawan tidak sehabet Korut atau bisa dibilang setara dengan Indonesia.
Timnas disebut-sebut mengalami problem mental setelah tidak pernah mencatat kemenangan di sejumlah laga ujicoba terakhir. Namun mantan pelatih Semen Padang itu menampik. Dia meyakini timnya bersih dari masalah, apalagi persoalan runtuhnya mental bertanding.
"Kami harus menyadari pentingnya percaya diri. Itu yang harus kami lakukan menghadapi Vietnam. Kekalahan yang lalu tidak banyak memberikan dampak negatif karena lawan memang jauh di atas kami. Saya yakin dengan kemampuan tim ini," cetus Nil Maizar setelah sesi latihan di GBT, Kamis (13/9) pagi.
Dikatakannya pula, dia tak memberikan tekanan setelah dikalahkan Korut di Jakarta. Kekalahan itu menurutnya masih bisa diterima dan pemain tidak pantas mendapat sinisme jika parameternya adalah kualitas tim. Korut sendiri peringkatnya jauh di atas Indonesia dilihat dari level di FIFA.
Mendapat lawan yang sederajat besok, Nil mengakui inilah kesempatan terbaik untuk mengakhiri paceklik kemenangan. Sejauh timnya bisa memperbaiki performa dibanding kala menghadapi Korut, dirinya opsimistis kemenangan bakal menghampiri Irfan Bachdim dkk.
"Semua dalam kondisi baik, fisik bagus dan gairah pemain masih terjaga di Surabaya. Saya melihat tidak ada hal yang tak normal sejauh ini. Pemain juga ingin memberikan yang terbaik kepada Indonesia. Semoga pertandingan di Surabaya bisa berakhir bagus," tukas Nil Maizar.
Pentingnya kemenangan di laga nanti adalah fakta bahwa hasil akan memengaruhi peringkat di FIFA. Ujicoba dengan Vietnam tercatat sebagai agenda resmi organisasi sepakbola dunia itu dan berpengaruh langsung pada peringkat Indonesia maupun Vietnam.
Tampil di Surabaya yang diprediksi bakal banjir dukungan dari Bonek, supporter Persebaya, diharapkan Nil menjadi suplemen tersendiri bagi pemainnya. Sebab di laga sebelumnya di GBK penonton kelihatan lesu dengan sepinya dukungan di stadion.
Sedangkan Pelatih Vietnam Phan Thanh Hung menganggap Indonesia masih sangat tangguh untuk diruntuhkan. Dirinya yakin timnya membutuhkan kerja keras untuk mendapatkan kemenangan, yang disadari sangat berharga untuk ranking sepakbola negaranya di FIFA.
"Kami datang tak sekadar untuk bermain, tapi ingin mendapatkan kemenangan. Indonesia tetap tim yang kuat walau mungkin situasi sepakbola di sini kurang bagus. Secara pengalaman, pemain kami mungkin lebih bagus karena banyak pemain senior. Tapi bukan berarti pertandingan akan mudah," cetus Phan.
Dari skuad yang dibawa ke Surabaya, hanya beberapa saja yang berpredikat pemain muda. Mayoritas adalah pemain senior yang pernah tampil di Piala AFF 2010 lalu. Sedangkan tim Indonesia sendiri sudah mengalami banyak perubahan dibanding dua tahun silam akibat perpecahan.
Phan juga mengaku belum begitu paham dengan kekuatan Indonesia setelah timnas terpecah menjadi dua. "Indonesia punya semangat. Bermain di Jakarta atau Surabaya mungkin tak akan banyak pengaruh. Kami mencoba sebaik mungkin mengatasi semua tekanan," tandas Phan
Utamanya dalam membangun konfidensi timnas setelah sebelumnya dibabat Korea Utara (Korut) 0-2 di Gelora Bung Karno. Nil mengatakan kepercayaan diri sangat penting menghadapi Vietnam, apalagi kualitas calon lawan tidak sehabet Korut atau bisa dibilang setara dengan Indonesia.
Timnas disebut-sebut mengalami problem mental setelah tidak pernah mencatat kemenangan di sejumlah laga ujicoba terakhir. Namun mantan pelatih Semen Padang itu menampik. Dia meyakini timnya bersih dari masalah, apalagi persoalan runtuhnya mental bertanding.
"Kami harus menyadari pentingnya percaya diri. Itu yang harus kami lakukan menghadapi Vietnam. Kekalahan yang lalu tidak banyak memberikan dampak negatif karena lawan memang jauh di atas kami. Saya yakin dengan kemampuan tim ini," cetus Nil Maizar setelah sesi latihan di GBT, Kamis (13/9) pagi.
Dikatakannya pula, dia tak memberikan tekanan setelah dikalahkan Korut di Jakarta. Kekalahan itu menurutnya masih bisa diterima dan pemain tidak pantas mendapat sinisme jika parameternya adalah kualitas tim. Korut sendiri peringkatnya jauh di atas Indonesia dilihat dari level di FIFA.
Mendapat lawan yang sederajat besok, Nil mengakui inilah kesempatan terbaik untuk mengakhiri paceklik kemenangan. Sejauh timnya bisa memperbaiki performa dibanding kala menghadapi Korut, dirinya opsimistis kemenangan bakal menghampiri Irfan Bachdim dkk.
"Semua dalam kondisi baik, fisik bagus dan gairah pemain masih terjaga di Surabaya. Saya melihat tidak ada hal yang tak normal sejauh ini. Pemain juga ingin memberikan yang terbaik kepada Indonesia. Semoga pertandingan di Surabaya bisa berakhir bagus," tukas Nil Maizar.
Pentingnya kemenangan di laga nanti adalah fakta bahwa hasil akan memengaruhi peringkat di FIFA. Ujicoba dengan Vietnam tercatat sebagai agenda resmi organisasi sepakbola dunia itu dan berpengaruh langsung pada peringkat Indonesia maupun Vietnam.
Tampil di Surabaya yang diprediksi bakal banjir dukungan dari Bonek, supporter Persebaya, diharapkan Nil menjadi suplemen tersendiri bagi pemainnya. Sebab di laga sebelumnya di GBK penonton kelihatan lesu dengan sepinya dukungan di stadion.
Sedangkan Pelatih Vietnam Phan Thanh Hung menganggap Indonesia masih sangat tangguh untuk diruntuhkan. Dirinya yakin timnya membutuhkan kerja keras untuk mendapatkan kemenangan, yang disadari sangat berharga untuk ranking sepakbola negaranya di FIFA.
"Kami datang tak sekadar untuk bermain, tapi ingin mendapatkan kemenangan. Indonesia tetap tim yang kuat walau mungkin situasi sepakbola di sini kurang bagus. Secara pengalaman, pemain kami mungkin lebih bagus karena banyak pemain senior. Tapi bukan berarti pertandingan akan mudah," cetus Phan.
Dari skuad yang dibawa ke Surabaya, hanya beberapa saja yang berpredikat pemain muda. Mayoritas adalah pemain senior yang pernah tampil di Piala AFF 2010 lalu. Sedangkan tim Indonesia sendiri sudah mengalami banyak perubahan dibanding dua tahun silam akibat perpecahan.
Phan juga mengaku belum begitu paham dengan kekuatan Indonesia setelah timnas terpecah menjadi dua. "Indonesia punya semangat. Bermain di Jakarta atau Surabaya mungkin tak akan banyak pengaruh. Kami mencoba sebaik mungkin mengatasi semua tekanan," tandas Phan
(aww)