Efektifkah Danurwindo jadi penasihat teknis Persebaya?
A
A
A
Sindonews.com - Penunjukan Danurwindo sebagai penasihat teknik Persebaya Surabaya masih menyimpan tanda tanya. Terutama terkait efektifitas posisi tersebut dalam sebuah tim sepak bola Indonesia. Pengalaman, belum ada tim yang benar-benar mengalami perubahan signifikan dengan adanya posisi penasehat teknik.
Posisi tersebut juga kurang diminati sebagian besar pelatih karena dianggap tak mempunyai tugas vital dalam sebuah tim. Ingat bagaimana Sartono Anwar menolak posisi penasihat teknik di Persibo Bojonegoro setelah kedatangan Paulo Camargo musim lalu.
Juga Timo Scheunemann yang tak bertahan lama dengan posisi sama di Persema Malang setelah ditunjuknya pelatih Slave Radovski. Baik Sartono maupun Timo banyak menganggurnya, karena nyatanya semua urusan teknik menjadi wewenang pelatih yang enggan kekuasannya direcoki seorang penasihat teknik.
Danurwindo nyaris mempunyai job description yang sama dengan keduanya, yakni mengendus talenta-talenta potensial. Bedanya, mantan pelatih PPSM Magelang musim lalu ini diberi kewenangan ikut menyeleksi pemain. Manajemen Persebaya pun yakin keberadaan Danur membawa nilai positif di Bajul Ijo.
CEO Persebaya I Gede Widiade yakin nantinya tidak ada benturan antara tugas pelatih dengan penasehat teknik. Walaupun kedua posisi itu akan bersama-sama menangani pembentukan kekuatan untuk musim depan. "Semua akan dibicarakan dan diatur dengan baik," ucap Gede.
Dirinya juga menegaskan fungsi penasehat teknik nantinya tidak sama dengan pelatih. Danur yang pernah melatih Persebaya pada 2009-2010 hanya akan menangani seleksi pemain serta fungsi talent scouting alias pencarian talenta-talenta baru untuk tim, baik dari internal maupun eksternal Persebaya.
"Tidak ada tumpang tindih tugas. Pelatih dan penasehat teknik akan melakukan sinergi dalam menangani tugas tim. Pelatih konsentrasi menangani tim, sedangkan penasehat teknik akan bekerja di luar itu. Memang di beberapa aspek ada yang harus dikerjakan bersama-sama," papar Gede Widiade.
Dirinya sekaligus menampik kedatangan Danur adalah 'pesanan' dari konsorsium setelah mantan pelatih Persema Malang itu gagal mengorbitkan PPSM Magelang di Divisi Utama. Gede mengatakan kedatangan Danur murni karena pertimbangan teknis, karena Persebaya membutuhkan seleksi secara objektif.
Maksudnya, pemilihan pemain tidak lagi menjadi hak prerogatif pelatih, namun juga mendapat masukan dari penasehat teknik. "Dengan pertimbangan tak hanya dari satu pihak, seleksi pemain akan bertambah bagus. Itu harapan kami. Sejauh ini kami yakin Danurwindo akan memberikan dampak positif bagi perkembangan tim," tandas Gede.
Pelatih Persebaya Ibnu Grahan belum banyak komentar soal posisi penasehat teknik yang tiba-tiba 'diadakan' musim ini. Walau sudah mendengar kabar kedatangan Danur, dia belum bisa bicara soal bagaimana pembagian tugas ke depan, terutama soal seleksi pemain. "Mungkin nanti akan dibicarakan," katanya pendek.
Danurwindo sendiri belum bisa dihubungi terkait posisi barunya di Persebaya Surabaya. Pelatih yang jeblok saat menangani Persebaya tiga musim silam ini belakangan namanya tengah merosot di persepakbolaan nasional. Dia tak lagi mendapatkan tempat di kompetisi kelas atas.
Musim lalu Danur hanya kebagian tim Divisi Utama PPSM Magelang dan itu pun gagal promosi ke Indonesian Premier League (IPL). Pelatih yang pernah menimba ilmu di Eropa ini dikenal kaya pengetahuan teknik dan taktik, walau kurang berhasil saat diaplikasikan ke dalam lapangan
Posisi tersebut juga kurang diminati sebagian besar pelatih karena dianggap tak mempunyai tugas vital dalam sebuah tim. Ingat bagaimana Sartono Anwar menolak posisi penasihat teknik di Persibo Bojonegoro setelah kedatangan Paulo Camargo musim lalu.
Juga Timo Scheunemann yang tak bertahan lama dengan posisi sama di Persema Malang setelah ditunjuknya pelatih Slave Radovski. Baik Sartono maupun Timo banyak menganggurnya, karena nyatanya semua urusan teknik menjadi wewenang pelatih yang enggan kekuasannya direcoki seorang penasihat teknik.
Danurwindo nyaris mempunyai job description yang sama dengan keduanya, yakni mengendus talenta-talenta potensial. Bedanya, mantan pelatih PPSM Magelang musim lalu ini diberi kewenangan ikut menyeleksi pemain. Manajemen Persebaya pun yakin keberadaan Danur membawa nilai positif di Bajul Ijo.
CEO Persebaya I Gede Widiade yakin nantinya tidak ada benturan antara tugas pelatih dengan penasehat teknik. Walaupun kedua posisi itu akan bersama-sama menangani pembentukan kekuatan untuk musim depan. "Semua akan dibicarakan dan diatur dengan baik," ucap Gede.
Dirinya juga menegaskan fungsi penasehat teknik nantinya tidak sama dengan pelatih. Danur yang pernah melatih Persebaya pada 2009-2010 hanya akan menangani seleksi pemain serta fungsi talent scouting alias pencarian talenta-talenta baru untuk tim, baik dari internal maupun eksternal Persebaya.
"Tidak ada tumpang tindih tugas. Pelatih dan penasehat teknik akan melakukan sinergi dalam menangani tugas tim. Pelatih konsentrasi menangani tim, sedangkan penasehat teknik akan bekerja di luar itu. Memang di beberapa aspek ada yang harus dikerjakan bersama-sama," papar Gede Widiade.
Dirinya sekaligus menampik kedatangan Danur adalah 'pesanan' dari konsorsium setelah mantan pelatih Persema Malang itu gagal mengorbitkan PPSM Magelang di Divisi Utama. Gede mengatakan kedatangan Danur murni karena pertimbangan teknis, karena Persebaya membutuhkan seleksi secara objektif.
Maksudnya, pemilihan pemain tidak lagi menjadi hak prerogatif pelatih, namun juga mendapat masukan dari penasehat teknik. "Dengan pertimbangan tak hanya dari satu pihak, seleksi pemain akan bertambah bagus. Itu harapan kami. Sejauh ini kami yakin Danurwindo akan memberikan dampak positif bagi perkembangan tim," tandas Gede.
Pelatih Persebaya Ibnu Grahan belum banyak komentar soal posisi penasehat teknik yang tiba-tiba 'diadakan' musim ini. Walau sudah mendengar kabar kedatangan Danur, dia belum bisa bicara soal bagaimana pembagian tugas ke depan, terutama soal seleksi pemain. "Mungkin nanti akan dibicarakan," katanya pendek.
Danurwindo sendiri belum bisa dihubungi terkait posisi barunya di Persebaya Surabaya. Pelatih yang jeblok saat menangani Persebaya tiga musim silam ini belakangan namanya tengah merosot di persepakbolaan nasional. Dia tak lagi mendapatkan tempat di kompetisi kelas atas.
Musim lalu Danur hanya kebagian tim Divisi Utama PPSM Magelang dan itu pun gagal promosi ke Indonesian Premier League (IPL). Pelatih yang pernah menimba ilmu di Eropa ini dikenal kaya pengetahuan teknik dan taktik, walau kurang berhasil saat diaplikasikan ke dalam lapangan
(aww)