Kompetisi tetap, siapa Diuntungkan?

Jum'at, 21 September 2012 - 18:26 WIB
Kompetisi tetap, siapa...
Kompetisi tetap, siapa Diuntungkan?
A A A
Sindonews.com - Format kompetisi musim depan dipastikan tak akan berubah dengan tidak adanya kesepakatan soal penyatuan liga di rapat Joint Commitee. Dengan demikian tetap ada dua liga, yakni Indonesian Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL).

Dua kompetisi ini sudah berjalan secara terpisah dalam semusim terakhir. Walau sempat ada rancangan penyatuan kompetisi, nyatanya musim depan keduanya masih akan berjalan sendiri-sendiri. IPL dibawah kendali PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), sedangkan ISL di bawah komando PT Liga Indonesia (LI).

Tapi harus diakui dua kompetisi yang telah berjalan semusim terakhir itu menjadi berkah bagi sejumlah klub di Jawa Timur. Walau tidak sepenuhnya memengaruhi secara teknis, dualisme kompetisi telah memberikan peluang besar kepada sejumlah klub yang mungkin situasinya berbeda jika kompetisi tetap satu.

Itu jika dihitung dari persaingan di kompetisi yang diikuti masing-masing klub. Paling tidak dengan adanya dua kompetisi sudah memecah kekuatan atau peta persaingan, baik di level atas maupun kasta kedua. Siapa saja klub yang diuntungkan dualisme kompetisi selama ini?

1. Persibo Bojonegoro

Persibo Bojonegoro musim lalu memang tampil brilian di IPL maupun Piala Indonesia (PI) 2012. Puncaknya adalah merebut trofi PI setelah mengalahkan Semen Padang di final. Persibo juga mencapai prestasi terbaik di IPL dengan menempati posisi empat di klasemen akhir. Di bawah arahan pelatih Paulo Camargo, Laskar Angling Dharma tampil relatif stabil sepanjang musim. Tapi, apakah catatan ini bakal dicapai jika hanya ada satu kompetisi? Belum tentu. Alasannya, persaingan di IPL maupun PI dipastikan akan semakin berat jika klub-klub ISL juga bergabung di dalamnya. Tanpa meremehkan kemampuan Camargo, Persibo bagaimana pun telah mereguk keuntungan dengan 'longgarnya' persaingan di IPL maupun PI. Dua musim lalu, kala kompetisi masih satu, Persibo hanya teronggok di papan bawah ISL 2010-2011 sebelum akhirnya memutuskan gabung Liga Primer Indonesia.

2.Persepam Madura United

Di level kedua tampaknya juga ada yang mendapat berkah dualisme kompetisi, yakni Persepam Madura United (P-MU). Klub pertama asal Madura yang promosi ke ISL ini juga berjaya dalam situasi liga yang karut marut. Bayangkan bagaimana peta persaingan Divisi Utama jika kompetisi tidak terbelah. Tak ada yang bisa menjamin P-MU bakal melaju kencang dan menembus kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Tanpa mengurangi respek pada keberhasilan mereka, P-MU jelas pantas 'berterimakasih' dengan adanya dua liga musim kemarin.

3. Arema ISL

Arema FC versi Indonesia Super League (ISL) harus berterimakasih kepada PT Liga Indonesia (LI) yang tetap ngotot menjalankan ISL musim 2011-2012. Merunut perjalanan Arema semusim lalu saat didera konflik manajemen, Arema ISL sempat tidak tahu bakal bertanding di kompetisi mana, karena PSSI memutuskan Arema versi IPL yang bertarung di kompetisi resmi. Beruntung ISL 2011-2012 tetap berjalan sehingga Arema ISL masih terus bisa eksis dan malah pada akhirnya berhasil merebut dukungan Aremania yang kembali membanjir ke Stadion Kanjuruhan. Seandainya ISL tidak lagi bergulir, tak bisa dibayangkan di kompetisi mana Arema yang berkandang di Stadion Kanjuruhan ini bakal bertanding.

Diakui atau tidak, ketiga klub itu telah menggamit prestasi di tengah dualisme kompetisi dalam semusim terakhir. Arema ISL mungkin tidak mendapatkan prestasi secara nyata selain lolos dari jeratan degradasi, namun tetap eksisnya di kompetisi ISL sekaligus kedigdayaan mengembalikan supporter Aremania ke Stadion Kanjuruhan bisa dikata sebagai prestasi yang impresif.

Dengan format kompetisi yang musim depan tidak berubah dan tetap menyuguhkan IPL sekaligus ISL, akankah mereka bakal tetap diuntungkan untuk menggapai prestasi yang lebih baik? Kita tunggu saja.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1048 seconds (0.1#10.140)