Petinju Sumut disiapkan ke kejuaraan dunia junior

Petinju Sumut disiapkan ke kejuaraan dunia junior
A
A
A
Sindonews.com - Empat petinju binaan Persatuan Tinju Amatir (Pertina) Sumatera Utara dipanggil PB Pertina untuk mengikuti Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas). Mereka disiapkan mengikuti Kejuaraan Tinju Dunia junior, di Armenia, Desember mendatang.
Keempat petinju tersebut adalah Tahan Barumun (64 kg), Asmar lubis (69 kg), Tomi laksamana (60 kg) dan Palderama (56 kg). Mereka akan diberangkatkan awal Oktober mendatang. Sekretaris Umum Pertina Sumut, Eddy H Sibarani pun menyebut keempatnya sebagai petinju masa depan Sumut.
"Inilah cikal bakal tinju Sumut ke depan. Usia mereka masih relatif muda antara 17 dan 19 tahun dan potensial untuk dibina. Sekarang mereka dipanggil untuk mengikuti Pelatnas sebagai persiapan kejuaraan tinju dunia tingkat junior di Armenia , Desember nanti," ungkap Eddy.
Keempat petinju muda tersebut akan bergabung dengan petinju dari berbagai daerah lainnya yang juga terpilih masuk di Pelatnas, pada awal Oktober 2012 mendatang. Selama beberapa bulan di Pelatnas, mereka diharapkan dapat menunjukkan kualitasnya, sebelum diberangkatkan menuju Armenia. "Petinju muda dari Sumut yang paling banyak dipanggil ikuti Pelatnas," jelas Eddy.
Menurut Eddy, dipanggilnya keempat petinju muda Sumut tersebut mengikuti Pelatnas, menjadi salah satu bukti bahwa dewasa ini dunia tinju di Sumut memperlihatkan perkembangan yang cukup baik. Hal ini juga menunjukkan proses regenerasi atlet berjalan dengan baik.
Tak ayal, keempatnya pun digadang-gadang sebagai penerus Benget Simorangkir dan Nico Purba, Daniel Pasaribu untuk mewakli Sumut di kancah nasional. Jangka panjang yang diemban keempatnya, yakni, menjadi bagian dari kekuatan utama petinju-petinju Sumut dalam menghadapi PON XIX Jawa Barat tahun 2016 mendatang.
Dengan dipanggilnya keempat petinju muda tersebut, membuktikan bahwa Sumut tidak pernah kehabisan bibit-bibit berbakat yang memiliki potensi besar dalam dunia tinju. Hal itu tentunya tidak terlepas dari peran serta semua pihak baik, pengurus, pelatih maupun kemauan dari atlet itu sendiri.
Diakuinya, apa yang dicapai para petinju tersebut, bukanlah hasil dari kerja tiga atau enam bulan, melainkan hasil kerja beberapa tahun sebelumnya, melalui latihan keras secara intensif dan berkesinambungan.
"Mereka adalah petinju-petinju masa depan kita dan mereka itulah nantinya yang kita harapkan dapat menjadi andalan Sumut dalam berbagai kejuaraan di masa yang akan datang terutama pada PON XIX 2016 mendatang di Jawa Barat," pungkasnya.
Keempat petinju tersebut adalah Tahan Barumun (64 kg), Asmar lubis (69 kg), Tomi laksamana (60 kg) dan Palderama (56 kg). Mereka akan diberangkatkan awal Oktober mendatang. Sekretaris Umum Pertina Sumut, Eddy H Sibarani pun menyebut keempatnya sebagai petinju masa depan Sumut.
"Inilah cikal bakal tinju Sumut ke depan. Usia mereka masih relatif muda antara 17 dan 19 tahun dan potensial untuk dibina. Sekarang mereka dipanggil untuk mengikuti Pelatnas sebagai persiapan kejuaraan tinju dunia tingkat junior di Armenia , Desember nanti," ungkap Eddy.
Keempat petinju muda tersebut akan bergabung dengan petinju dari berbagai daerah lainnya yang juga terpilih masuk di Pelatnas, pada awal Oktober 2012 mendatang. Selama beberapa bulan di Pelatnas, mereka diharapkan dapat menunjukkan kualitasnya, sebelum diberangkatkan menuju Armenia. "Petinju muda dari Sumut yang paling banyak dipanggil ikuti Pelatnas," jelas Eddy.
Menurut Eddy, dipanggilnya keempat petinju muda Sumut tersebut mengikuti Pelatnas, menjadi salah satu bukti bahwa dewasa ini dunia tinju di Sumut memperlihatkan perkembangan yang cukup baik. Hal ini juga menunjukkan proses regenerasi atlet berjalan dengan baik.
Tak ayal, keempatnya pun digadang-gadang sebagai penerus Benget Simorangkir dan Nico Purba, Daniel Pasaribu untuk mewakli Sumut di kancah nasional. Jangka panjang yang diemban keempatnya, yakni, menjadi bagian dari kekuatan utama petinju-petinju Sumut dalam menghadapi PON XIX Jawa Barat tahun 2016 mendatang.
Dengan dipanggilnya keempat petinju muda tersebut, membuktikan bahwa Sumut tidak pernah kehabisan bibit-bibit berbakat yang memiliki potensi besar dalam dunia tinju. Hal itu tentunya tidak terlepas dari peran serta semua pihak baik, pengurus, pelatih maupun kemauan dari atlet itu sendiri.
Diakuinya, apa yang dicapai para petinju tersebut, bukanlah hasil dari kerja tiga atau enam bulan, melainkan hasil kerja beberapa tahun sebelumnya, melalui latihan keras secara intensif dan berkesinambungan.
"Mereka adalah petinju-petinju masa depan kita dan mereka itulah nantinya yang kita harapkan dapat menjadi andalan Sumut dalam berbagai kejuaraan di masa yang akan datang terutama pada PON XIX 2016 mendatang di Jawa Barat," pungkasnya.
(aww)