Pembelian Arema ISL proyek jangka panjang

Selasa, 06 November 2012 - 19:08 WIB
Pembelian Arema ISL...
Pembelian Arema ISL proyek jangka panjang
A A A
Sindonews.com - Akuisisi Arema FC versi Indonesia Super League (ISL) oleh Bakrie Group memantik euforia luar biasa di Malang. Arema yang dalam tiga musim terakhir kesulitan keuangan, secara tiba-tiba menjadi klub kaya dengan prospek cerah ke depan.

Akuisisi yang dilakukan Pelita Cronous mengingatkan publik kala Arema dikelola PT Bentoel Prima pada 2003. Sayangnya, PT Bentoel yang merupakan perusahaan asli Malang hanya bertahan enam tahun dan memutuskan melepas Arema selepas musim ISL 2008-2009.

Lantas, sampai kapan Bakrie Group bertahan di Arema? CEO Arema ISL Iwan Budianto mengklaim Bakrie Grup bakal berada di Stadion Kanjuruhan selama mungkin. Dia mengatakan pembelian saham Arema merupakan proyek jangka panjang dan sudah melalui pengkajian yang cukup matang.

Arema ISL disebutnya sebagai salah satu klub terbaik yang dimiliki Bakrie Group, selain sejumlah klub di Australia, Uruguay, serta Belgia. Melihat prospek ke depannya, Iwan optimistis Bakrie Group tidak hanya beberapa musim saja bertahan di Malang tapi untuk seterusnya.

''Kalau bisa selamanya. Kami rela melepas Pelita Jaya karena melihat ada potensi yang begitu besar untuk memajukan Arema. Saya sangat yakin klub ini bakal semakin maju dengan pengelolaan dan pendanaan yang sehat, terutama dengan dukungan Aremania yang begitu besar,” terang Iwan Budianto, dihubungi Selasa (6/11).

Iwan menyodorkan bukti bagaimana keseriusan Bakrie Grup di dunia sepakbola dalam beberapa dekade ini. ''Saya tidak perlu menjelaskan panjang lebar. Publik tentunya sudah paham bagaimana sejarah Bakrie di dunia sepak bola. Itu yang membuat saya percaya diri membuat Arema lebih baik lagi,” tambahnya.

Bakrie Group, dikatakan mantan manajer Arema Malang dan Persik Kediri itu, tidak hanya berpikir dari sisi bisnis dalam mengelola sepak bola. Namun juga karena benar-benar kecintaan terhadap olahraga rakyat tersebut. Tanpa rasa cinta dan fanatisme, mustahil Bakrie bisa bertahan hingga sekarang.

''Justru kami sekarang semakin serius mengelola sejumlah klub di luar negeri. Kami akan mengelola Arema secara profesional seperti kami mengelola CS Visse, SAD, serta Brisbane Roar. Saya bercita-cita ingin menjadikan Arema klub dengan prestasi sekaligus pengelolaan terbaik di Indonesia,” bebernya.

Sejarah Bakrie Grup di persepakbolaan nasional memang tidak bisa dibandingkan dengan PT Bentoel Prima. Kendati PT Bentoel juga total dalam mengelola Singo Edan selama enam tahun, tapi mereka lebih berorientasi pada sisi bisnis serta tanggung jawab sebagai perusahaan besar yang ada di Malang.

Aspek tersebut membuat Aremania pantas menyimpan optimisme tinggi setelah klubnya diakuisisi Bakrie Group melalui Pelita Cronous. ''Yang menjadi tantangan sekarang adalah menjalankan klub secara profesional di berbagai aspek. Jadi semua harus mau bekerja keras,” tukas Iwan.

Sementara itu, ada kemungkinan nama Arema ISL musim depan bakal berubah menjadi Arema Cronous. Sebab manajemen yang menangani Arema sudah berubah menjadi menjadi Arema Cronous. Tapi belum ada kepastian apakah nama klub nantinya juga berubah.

Iwan mengatakan bakal berupaya mempertahankan nama Arema tanpa embel-embel Cronous. ''Yang memberikan dana kan PT Cronous, jadi sebenarnya terserah mereka. Kalau saya pribadi lebih sreg dengan nama Arema sekarang dan akan mengusulkan ke manajemen di Jakarta,” katanya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0939 seconds (0.1#10.140)