Aremania protes RD anak emaskan eks Pelita

Senin, 26 November 2012 - 21:18 WIB
Aremania protes RD anak...
Aremania protes RD anak emaskan eks Pelita
A A A
Sindonews.com - Pelatih Arema FC versi Indonesia Super League (ISL) Rahmad ‘RD’ Darmawan mulai merasakan tekanan. Selain harus memberikan hasil terbaik dengan skuad bintangnya, keputusannya di lapangan juga berpotensi menjadi sumber persoalan.

Kegagalan di Trofeo Persija akhir pekan lalu masih menyimpan keluhan dari Aremania, suporter fanatik Arema ISL. Bukan hasil pertandingan yang membuat Aremania gelisah, namun kebijakan RD yang dianggap masih ‘Pelita Minded’ atau lebih mementingkan mantan pemain Pelita Jaya.

Di dua pertandingan menghadapi Persisam Samarinda dan Persija Jakarta, pemain asli Arema terhitung minim. Di laga pertama kontra Persisam, hanya ada tiga pemain Arema di posisi starting eleven, yakni Kurnia Mega, Alfarizi, dan Benny Wahyudi.

Pada pertandingan kedua menghadapi Persija Jakarta, RD kembali hanya memasukkan tiga nama Arema, yakni kiper Ahmad Kurniawan, Yericho Christiantoko, dan Dendi Santoso. Nama lainnya dipenuhi mantan pemain Pelita Jaya, kecuali dua pemain asing yang masih seleksi.

''Saya rasa pemain Arema mendapatkan terlalu sedikit kesempatan. Masih ada Munhar, Sunarto, Reza Mustofa, Hendro Siswanto dan pemain lain. Tapi tampaknya RD lebih suka memainkan mantan pemainnya di Pelita Jaya. Semoga di kompetisi nanti komposisinya bisa seimbang,” ujar Rafiq Mustofa, 29, Aremania Sawojajar, Malang.

Sebagai pendukung setia Aremania, Rafiq mengaku lebih bangga jika pemain Arema yang mendominasi di lapangan. Apalagi banyaknya pemain bintang yang dipasang belum menjamin Singo Edan tampil garang kala bertemu Persisam dan Persija.

Walau Trofeo Persija hanya turnamen ‘tidak serius’ alias pemanasan pra musim, Arema juga dibuat frustrasi dengan buruknya permainan tim. Sebagai tim bertabur bintang, Arema lebih cenderung bermain individualis dibanding sebuah tim.

Menanggapi kegelisahan Aremania, RD bersikap tenang dan mengatakan dirinya selama ini memang tidak berpikir status pemain. Pelatih yang masih aktif di militer ini tidak memandang dari mana pemain berasal, baik dari Pelita Jaya atau Arema.

''Saya masih mencoba komposisi tim dan sama sekali tidak mempertimbangkan mereka pemain Arema atau Pelita Jaya. Saya dituntut untuk membentuk sebuah tim yang bagus, jadi saya sedang berusaha melakukan sebaik mungkin. Bagi saya, semua pemain di tim ini adalah pemain Arema,” tegasnya.

Dengan penyatuan tim Arema dan Pelita Jaya, dirinya meminta supporter tidak memandang ke belakang. RD menginginkan Aremania menganggap semua pemain yang tergabung di Stadion Kanjuruhan adalah pemain Arema yang harus didukung.

RD berjanji akan selalu profesional dalam melakukan pemilihan pemain di lapangan. Biar pun pemain asing atau bintang, tetap akan tersingkir dari skuad utama jika penampilannya tidak sesuai harapan. “Semua pemain paham bagaimana tipe kepelatihan saya. Saya tak akan membeda-bedakan,” tandasnya.

Sementara, kegagalan di Trofeo Persija menambah catatan Arema tidak pernah menang di kadang lawan kala bertemu tim ISL. Sebelumnya Singo Edan juga ditekuk Persegres Gresik kala bertandang ke Stadion Tri Dharma, Gresik, beberapa pekan silam
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5691 seconds (0.1#10.140)