Sektor finansial Malaga rapuh

Kamis, 06 Desember 2012 - 10:01 WIB
Sektor finansial Malaga rapuh
Sektor finansial Malaga rapuh
A A A
Sindonews.com - Paradoks membayangi Malaga. Meski sukses memuncaki klasemen akhir Grup C Liga Champions,Los Boquerones ternyata terancam dua sanksi UEFA tentang keterlambatan membayar gaji pemain serta regulasi baru Financial Fair Play (FFP).

Dengan neraca keuangan yang berat sebelah,klub Andalusia itu berpeluang mendapat denda atau dicoret dari kompetisi antarklub Eropa. Untuk kasus pertama,Lembaga Pengawas Keuangan Klub UEFA menyatakan Malaga dan tujuh klub Eropa lain seperti Arsenal Kiev dari Ukraina,Lech Poznan (Polandia),Hajduk Split (Kroasia),Rapid dan Dinamo Bucharest (Rumania),serta Vojvodina dan Partizan Belgrade (Serbia) bersalah karena gagal membayar gaji pemain tepat waktu.

Jumlah uang yang belum dibayarkan kepada pemain mencapai jutaan euro.Khusus Malaga,jumlahnya mencapai 9 juta euro. Hukuman yang kemungkinan besar akan diterima Malaga adalah pemotongan uang hadiah Liga Champions.Jumlah total yang kemungkinan diterima Malaga dari penampilan selama fase grup Liga Champions sekitar 32 juta euro.

Dari nominal sebesar itu,9 juta euro di antaranya akan dipotong untuk diberikan kepada para pemain yang sempat mengalami penundaan pembayaran gaji dari manajemen. “Klub telah memberi kami penjelasan bahwa masalah gaji akan diselesaikan secepatnya.Mereka meminta kami tenang dan tidak mempertanyakan hal itu terus.Kami (para pemain) juga tidak ingin membahasnya karena justru akan mengganggu fokus di pertandingan,”ujar gelandang Malaga Sergio ‘Duda’ Barbosa, dikutip NBC Sport.

Sementara untuk kasus kedua,FFP, manajemen Malaga masih harus bekerja keras memenuhi batas waktu yang ditetapkan UEFA.Pasalnya,dalam rilis daftar syarat berpartisipasi di kompetisi antarklub musim 2014/2015,nama Malaga masuk daftar klub yang memiliki defisit keuangan besar.

Untuk sementara, UEFA beranggapan neraca keuangan tim milik Sheikh Abdullah al-Thani itu sangat tidak imbang. UEFA telah memperingatkan klubklub tersebut untuk serius memperbaiki neraca keuangan sebelum FFP diterapkan.Meski manajemen menegaskan masih terus berusaha memperbaikinya,UEFA belum juga memberi lampu hijau kepada Malaga.

Pasalnya,krisis ekonomi yang masih berlangsung di Spanyol dan sejumlah negara Eropa ternyata turut memengaruhi kesehatan klub-klub sepak bola.Karena itu,para petinggi Malaga berjanji akan memenuhi batas waktu yang ditetapkan UEFA.

“Kami telah berjanji kepada suporter untuk memenuhi semua persyaratan yang diajukan UEFA.Kami akan menepati janji itu.Kami akan terus berusaha melaksanakan semua hal yang telah disyaratkan UEFA untuk tampil di kompetisi antarklub mulai musim 2014/2015,”ujar Direktur Umum Malaga, Moayad Shatat,dilansir AS.

Beruntung,mengenai FFP,Malaga bukan satu-satunya klub yang terancam gagal memenuhi keinginan UEFA. beberapa waktu lalu,lembaga sepak bola Eropa pimpinan Michel Platini itu telah menyebutkan setidaknya 23 klub yang terancam dicoret dari kompetisi Eropa ketika FFP diterapkan.

Dalam daftar tersebut terdapat Atletico Madrid (Spanyol),Sporting Lisbon (Portugal), serta klub raksasa Turki Fenerbahce. “Tujuan FFP tentu saja sangat baik. Hanya,klub-klub memang membutuhkan waktu penyesuaian. Apalagi,kondisi ekonomi di Eropa saat ini belum sepenuhnya membaik.Krisis masih terjadi di Spanyol,”pungkas Shatat.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3076 seconds (0.1#10.140)