Demi unifikasi, Persis LPIS legawa tak bentuk tim
A
A
A
Sindonews.com - Persis Solo versi Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) memastikan tidak akan membentuk tim untuk mengarungi kompetisi 2013 mendatang. Langkah ini diambil demi terciptanya penyatuan kembali atau reunifikasi duo Persis. Dengan kata lain, 2013 menjadi momentum bersatunya duo klub berjuluk Laskar Sambernyawa.
Manajer Persis LPIS Joni Sofyan Erwandi mengatakan, demi terwujudnya penyatuan Persis Solo untuk terjun di salah satu kompetisi musim depan, pihaknya rela tidak membentuk tim alias. Artinya, musim depan Persis LPIS dipastikan tidak ikut di kompetisi musim depan. "Manajemen Persis Solo versis LPIS memilih legawa agar penyatuan Persis Solo dapat terwujud," katanya, Rabu (2/12).
Langkah legawa yang diambil Persis LPIS menjadi sinyal konkret bagi harapan banyak kalangan agar tim yang berdiri sejak 1923 kembali bersatu. Persis LPIS rencananya akan mengekor Persis versi Liga Indonesia (PT Liga) ke mana musim depan akan berkompetisi.
Joni menambahkan, sikap yang diambil Persis LPIS ini juga sesuai anjuran Wali Kota Solo yang juga mantan Ketua Umum Persis, FX Hadi 'Rudy' Rudyatmo yang berharap klub kebanggaan Wong Solo ini tidak lagi mengalami dualisme. “
''Kami legawa jika di Solo hanya ada satu tim Persis. Kami musim depan memilih tidak membentuk tim. Pernyataan Pak Rudy bertujuan baik untuk membuat Persis tetap menjadi satu," jelas pengusaha transportasi.
Dia beranggapan, belajar dari pengalaman musim lalu saat duo Persis ini berkprah di dua kompetisi yang berbeda, pretasi keduanya juga tidak cemerlang. "Adanya dua Persis pada musim lalu, membuat tidak fokus sehingga tidak mampu mencetak prestasi,” imbuhnya.
Lebih lanjut Joni mengakui, akan menolak ajakan PT LPIS selaku operator liga jika Persis versi LPIS tetap diminta ikut berkompetisi di bawah payung PT LPIS. Menurut dia, untuk membentuk tim (Persis LPIS), harus ada persetuuan dari Pengcab PSSI Surakarta yang anggotanya merupakan klub internal Persis. "Klub internal (Persis) lebih memilih tim yang sudah terdaftar di kompetisi PT Liga, sehingga sulit merealisasikan (membentuk tim Persis LPIS),' paparnya.
Joni menegaskan, managemen Persis LPIS juga mengaku siap 100% ikut berpartisipasi di dalam tubuh Persis yang nanti berkompetisi PT Liga. "Kami siap dilibatkan di dalam tim Persis, termasuk dalam mencarikan sponsor dan pendanaan. Kami ingin Persis Solo lebih maju," ungkapnya.
Sebelumnya, Wali Kota Rudy menilai kedua Persis sudah salah melangkah. Jajaran Managemen Persis versi LI yang sudah menyeleksi pemain dianggap keliru. Sedangkan Persis versi LPIS musim lalu juga keliru karena tim dibentuk oleh konsorsium dan segelintir orang meski kemudian banyak didukung kalangan suporter (Pasoepati).
Rudy menegaskan, intinya Persis harus dibentuk berdasarkan landasan hukum yang jelas. "Persis harus dibentuk dengan landasan hukum yang jelas. Tim manapun yang nantinya akan mengatasnamakan tim persis, harus melalui persetujuan hasil Muscab PSSI Surakarta serta didukung 26 klub internal. Kalau itu dilanggar, berarti itulah tim Persis yang ilegal,” tegas Rudy.
Manajer Persis LPIS Joni Sofyan Erwandi mengatakan, demi terwujudnya penyatuan Persis Solo untuk terjun di salah satu kompetisi musim depan, pihaknya rela tidak membentuk tim alias. Artinya, musim depan Persis LPIS dipastikan tidak ikut di kompetisi musim depan. "Manajemen Persis Solo versis LPIS memilih legawa agar penyatuan Persis Solo dapat terwujud," katanya, Rabu (2/12).
Langkah legawa yang diambil Persis LPIS menjadi sinyal konkret bagi harapan banyak kalangan agar tim yang berdiri sejak 1923 kembali bersatu. Persis LPIS rencananya akan mengekor Persis versi Liga Indonesia (PT Liga) ke mana musim depan akan berkompetisi.
Joni menambahkan, sikap yang diambil Persis LPIS ini juga sesuai anjuran Wali Kota Solo yang juga mantan Ketua Umum Persis, FX Hadi 'Rudy' Rudyatmo yang berharap klub kebanggaan Wong Solo ini tidak lagi mengalami dualisme. “
''Kami legawa jika di Solo hanya ada satu tim Persis. Kami musim depan memilih tidak membentuk tim. Pernyataan Pak Rudy bertujuan baik untuk membuat Persis tetap menjadi satu," jelas pengusaha transportasi.
Dia beranggapan, belajar dari pengalaman musim lalu saat duo Persis ini berkprah di dua kompetisi yang berbeda, pretasi keduanya juga tidak cemerlang. "Adanya dua Persis pada musim lalu, membuat tidak fokus sehingga tidak mampu mencetak prestasi,” imbuhnya.
Lebih lanjut Joni mengakui, akan menolak ajakan PT LPIS selaku operator liga jika Persis versi LPIS tetap diminta ikut berkompetisi di bawah payung PT LPIS. Menurut dia, untuk membentuk tim (Persis LPIS), harus ada persetuuan dari Pengcab PSSI Surakarta yang anggotanya merupakan klub internal Persis. "Klub internal (Persis) lebih memilih tim yang sudah terdaftar di kompetisi PT Liga, sehingga sulit merealisasikan (membentuk tim Persis LPIS),' paparnya.
Joni menegaskan, managemen Persis LPIS juga mengaku siap 100% ikut berpartisipasi di dalam tubuh Persis yang nanti berkompetisi PT Liga. "Kami siap dilibatkan di dalam tim Persis, termasuk dalam mencarikan sponsor dan pendanaan. Kami ingin Persis Solo lebih maju," ungkapnya.
Sebelumnya, Wali Kota Rudy menilai kedua Persis sudah salah melangkah. Jajaran Managemen Persis versi LI yang sudah menyeleksi pemain dianggap keliru. Sedangkan Persis versi LPIS musim lalu juga keliru karena tim dibentuk oleh konsorsium dan segelintir orang meski kemudian banyak didukung kalangan suporter (Pasoepati).
Rudy menegaskan, intinya Persis harus dibentuk berdasarkan landasan hukum yang jelas. "Persis harus dibentuk dengan landasan hukum yang jelas. Tim manapun yang nantinya akan mengatasnamakan tim persis, harus melalui persetujuan hasil Muscab PSSI Surakarta serta didukung 26 klub internal. Kalau itu dilanggar, berarti itulah tim Persis yang ilegal,” tegas Rudy.
(aww)