Arema krisis benteng, RD eksperimen lagi
A
A
A
Sindonews.com - Badai cedera di Arema Cronous masih terus menghantui jelang matchday kedua Indonesia Super League (ISL). Menyambut Persiram Raja Ampat, lini pertahanan Singo Edan masih mengkhawatirkan dengan absennya beberapa pemain penting.
Purwaka Yudhi, Benny Wahyudi, Hasyim Kipuw, serta Munhar, hampir dipastikan belum bisa kembali ke lapangan. Alhasil, sektor pertahanan tetap menjadi perhatian khusus sebelum pertandingan pada Minggu (13/1). Pelatih Rahmad ‘RD’ Darmawan dipaksa melakukan eksperimen kembali.
Satu-satunya pilihan adalah tetap mempertahankan komposisi back four seperti laga perdana lalu. Saat itu RD menempatkan Hendro Siswanto sebagai full back kanan, Alfarizi sebagai full back kiri, sedangkan duo centre back dihuni Victor Igbonefo dan Thierry Gathuessy.
''Kemungkinan belum ada perubahan karena beberapa pemain belum bisa diturunkan. Jika memang kondisi tidak ada perbaikan secara signifikan, saya akan kembali memakai komposisi seperti sebelumnya. Semoga ini bukan kendala besar bagi Arema,” tutur RD, Jumat (11/1).
RD sendiri ingin situasi buruk ini segera berlalu dan timnya bisa bermain dengan formasi utuh. Kendati optimistis bisa melewati laga kontra Persiram dengan kemenangan, dia mengaku tidak tenang dengan situasi sekarang. Dirinya tak bisa berbuat banyak kecuali melakukan eksperimen.
Disebutkannya, sejak menjadi pelatih profesional baru kali ini dia mengawali musim dengan demikian banyaknya pemain cedera. RD mendapati tujuh pemain harus istirahat dan harus menurunkan pemain yang belum fit seperti Victor Igbonefo.
Beruntung eksperimen yang dilakukan RD di laga perdana lalu berjalan lancar. Paling tidak produktivitas lini depan yang cukup tinggi bisa menutup kelemahan lini belakang yang kecolongan dua gol. ''Saya targetkan lini belakang tidak sampai kecolongan lagi,” tukasnya.
Soal kekuatan Persiram, RD menggarisbawahi skema serangan yang nyaris tak berbeda dengan Persidafon. Mengandalkan serangan balik, umpan dari lini tengah sangat vital untuk membuka ruang bagi striker. Karena itu dirinya ingin pemain belakang lebih antisipatif pada counter attack.
''Lini tengah Persiram sering mengumpan secara akurat ke lini depan dan itu bisa menjadi serangan membahayakan. Kami coba antisipasi kemungkinan itu,” tandasnya. Pada laga sebelumnya, tim asuhan Jaya Hartono hanya kalah tipis 1-0 di kandang Persegres Gresik.
Sementara, Victor Igbonefo yang mendapatkan kritikan di laga perdana lalu, berniat memperbaiki performa di laga kedua nanti. Dirinya mengakui tidak dalam kondisi 100% fit kala bermain lawan persidafon dan itu memengaruhi performanya di lapangan.
''Kondisi saya baru 60% dan belum bisa memberikan permainan terbaik. Saya akan mencoba tampil lebih baik lagi di pertandingan berikutnya,” cetus Victor. Di laga kontra Persidafon dia sempat digantikan Gilang Ginarsa di pertengahan babak kedua.
Perbaikan performa Victor tampaknya memang sebuah keharusan. Sebab hanya dia dan Thierry Gathuessy yang sejauh ini kondisinya memungkinkan dimainkan sebagai centre back. Gilang Ginarsa sendiri sejatinya adalah bek sayap, bukan bek tengah.
Purwaka Yudhi, Benny Wahyudi, Hasyim Kipuw, serta Munhar, hampir dipastikan belum bisa kembali ke lapangan. Alhasil, sektor pertahanan tetap menjadi perhatian khusus sebelum pertandingan pada Minggu (13/1). Pelatih Rahmad ‘RD’ Darmawan dipaksa melakukan eksperimen kembali.
Satu-satunya pilihan adalah tetap mempertahankan komposisi back four seperti laga perdana lalu. Saat itu RD menempatkan Hendro Siswanto sebagai full back kanan, Alfarizi sebagai full back kiri, sedangkan duo centre back dihuni Victor Igbonefo dan Thierry Gathuessy.
''Kemungkinan belum ada perubahan karena beberapa pemain belum bisa diturunkan. Jika memang kondisi tidak ada perbaikan secara signifikan, saya akan kembali memakai komposisi seperti sebelumnya. Semoga ini bukan kendala besar bagi Arema,” tutur RD, Jumat (11/1).
RD sendiri ingin situasi buruk ini segera berlalu dan timnya bisa bermain dengan formasi utuh. Kendati optimistis bisa melewati laga kontra Persiram dengan kemenangan, dia mengaku tidak tenang dengan situasi sekarang. Dirinya tak bisa berbuat banyak kecuali melakukan eksperimen.
Disebutkannya, sejak menjadi pelatih profesional baru kali ini dia mengawali musim dengan demikian banyaknya pemain cedera. RD mendapati tujuh pemain harus istirahat dan harus menurunkan pemain yang belum fit seperti Victor Igbonefo.
Beruntung eksperimen yang dilakukan RD di laga perdana lalu berjalan lancar. Paling tidak produktivitas lini depan yang cukup tinggi bisa menutup kelemahan lini belakang yang kecolongan dua gol. ''Saya targetkan lini belakang tidak sampai kecolongan lagi,” tukasnya.
Soal kekuatan Persiram, RD menggarisbawahi skema serangan yang nyaris tak berbeda dengan Persidafon. Mengandalkan serangan balik, umpan dari lini tengah sangat vital untuk membuka ruang bagi striker. Karena itu dirinya ingin pemain belakang lebih antisipatif pada counter attack.
''Lini tengah Persiram sering mengumpan secara akurat ke lini depan dan itu bisa menjadi serangan membahayakan. Kami coba antisipasi kemungkinan itu,” tandasnya. Pada laga sebelumnya, tim asuhan Jaya Hartono hanya kalah tipis 1-0 di kandang Persegres Gresik.
Sementara, Victor Igbonefo yang mendapatkan kritikan di laga perdana lalu, berniat memperbaiki performa di laga kedua nanti. Dirinya mengakui tidak dalam kondisi 100% fit kala bermain lawan persidafon dan itu memengaruhi performanya di lapangan.
''Kondisi saya baru 60% dan belum bisa memberikan permainan terbaik. Saya akan mencoba tampil lebih baik lagi di pertandingan berikutnya,” cetus Victor. Di laga kontra Persidafon dia sempat digantikan Gilang Ginarsa di pertengahan babak kedua.
Perbaikan performa Victor tampaknya memang sebuah keharusan. Sebab hanya dia dan Thierry Gathuessy yang sejauh ini kondisinya memungkinkan dimainkan sebagai centre back. Gilang Ginarsa sendiri sejatinya adalah bek sayap, bukan bek tengah.
(aww)