Singo Edan merajalela
A
A
A
Sindonews.com --Arema Cronous semakin tidak terbendung lawan-lawannya yang datang ke Stadion Kanjuruhan. Menjamu Persiram Raja Ampat pada Minggu (13/1) sore, klub berlogo kepala Singa kembali menunjukkan kelasnya dengan mencatat kemenangan brilian 3-0.
Christian Gonzales kembali menjadi aktor lewat golnya menit 72 sekaligus gol keempat di dua laga. Satu gol ke jala Persiram sudah cukup menjawab kualitasnya, walau sejatinya El Loco agak kurang beruntung karena sempat membuang dua peluang potensial di penghujung babak kedua.
Sunarto dan Kayamba Gumbs turut menjadi pujaan Aremania lewat gol spektakuler di menit 46 dan 83. Ini kemenangan kedua Arema dengan skor besar setelah sebelumnya menerjang Persidafon Dafonsoro 5-2.
Dari sisi mutu permainan sebenarnya Arema masih standar, bahkan tidak berkembang di babak pertama yang berakhir 0-0. Diwarnai dua pinalti gagal untuk masing-masing kubu, permainan di babak pertama tidak berkesan dan layak secepatnya dilupakan.
Tapi tidak dengan babak kedua. Sepertinya Arema mendapatkan sesuatu di ruang ganti pemain, karena mereka sudah menggelora beberapa detik setelah kick off lewat gol Sunarto. Mencetak tiga gol dan tidak kebobolan sudah layak membuat pelatih Arema Rahmad 'RD' Darmawan tersenyum.
"Babak pertama lawan bermain tenang dan disiplin hingga menyulitkan kami. Beruntung anak-anak mampu bangkit sejak awal babak kedua dan Sunarto mencetak gol cepat. Gol itu memberi banyak perubahan. Kami tidak lagi frustrasi dan semakin percaya diri," kata RD selepas laga.
Dia juga puas dengan kinerja pertahanan yang mencatat clean sheet alias tak kemasukan gol, walau diakuinya masih ada sejumlah peluang lawan yang lolos. Permainan lini belakang yang digalang Thierry Gathuessy dkk menurutnya juga masih bisa ditingkatkan lagi.
Sementara arsitek Persiram Jaya Hartono menyesalkan kurang siapnya pemain di awal babak pertama yang menjadi biang gol Sunarto. "Pemain belakang terlihat tidak siap dan belum sempat konsentrasi dengan serangan cepat itu. Mungkin situasi bisa berbeda jika tidak cepat kemasukan," ungkap Jaya.
Setelah gol tersebut, Jaya melihat motivasi dan kepercayaan diri pemainnya mulai drop. Dalam situasi seperti itu diakuinya sangat sulit untuk bangkit, apalagi bermain di kandang lawan yang kualitasnya lebih bagus. Mantan pelatih Persik ini juga kecewa dengan pinalti yang gagal dieksekusi Jerry Karpeh di babak pertama.
Di hadapan puluhan ribu Aremania, tuan rumah tampaknya kesulitan mengulang permainan impresif di laga sebelumnya. Sejak awal babak pertama sudah terlihat kreatifitas Singo Edan tidak berjalan sama sekali. Serangan yang dilakukan tidak terpola dengan baik.
Situasi dipersulit dengan nyali yang ditunjukkan pemain Persiram. Mereka berani membalas serangan Arema dan bertahan dengan sangat sabar. Tim asuhan Jaya Hartono tampaknya sudah sangat siap dengan apa yang mereka hadapi di lapangan.
Aremania dipaksa batal bersorak ketika Beto Goncalves gagal mengeksekusi pinalti setelah salah seorang pemain Persiram dinyatakan handsball di kotak pinalti menit 29. Gagal unggul, Aremania malah dibuat deg-degan pada menit 38 setelah Alfarizi membuat pelanggaran fatal di kotak terlarang.
Tuan rumah selamat karena Kurnia Meiga dengan cekatan menghalau tendangan pinalti Jerry Karpeh. Hingga babak pertama usai, skor masih 0-0. Kiper Jendry Pitoy dan Kurnia Meiga menjadi aktor utama timnya menghindari gol di paruh pertama.
Di babak kedua Arema tak menunggu waltu lama untuk membuat Aremania bergemuruh. Hanya beberapa detik setelah kick off, Sunarto yang bebas dari jebakan offside langsung mengirimkan tendangan lurus ke tiang jauh yang tak bisa dijangkau Jendry Pitoy.
Gol ini tentu mengejutkan Persiram yang sejatinya ingin mengulang permainan di babak pertama. Sedangkan bagi Arema, gol Sunarto seakan menjadi pelecut spirit. Laga selanjutnya bisa diduga, tuan rumah yang mencatat progres sangat positif.
Gol berikutnya tampaknya tinggal menunggu waktu. Benar saja, Christian Gonzales dan Kayamba Gumbs memperbesar kemenangan Arema menjadi 3-0 yang sekaligus membawa Arema kembali memuncaki klasemen sementara ISL.(Kukuh setyawan)
Arema:
Kurnia Meiga (gk), Hendro Siswanto, V Igbonefo, T Gathuesi, Alfarizi, Sunarto/Egi M, G Sukadana, Joko Sasongko, Kayamba G, Beto/Engelberd, C Gonzales
Persidafon:
Jendri Pitoy (gk), M Arifin, Seme Patrick, Kubai, Ronny B, Lee Song Young, Uron, Gidion, Koko Lomell, Jerry Karpeh, Elthon.
Christian Gonzales kembali menjadi aktor lewat golnya menit 72 sekaligus gol keempat di dua laga. Satu gol ke jala Persiram sudah cukup menjawab kualitasnya, walau sejatinya El Loco agak kurang beruntung karena sempat membuang dua peluang potensial di penghujung babak kedua.
Sunarto dan Kayamba Gumbs turut menjadi pujaan Aremania lewat gol spektakuler di menit 46 dan 83. Ini kemenangan kedua Arema dengan skor besar setelah sebelumnya menerjang Persidafon Dafonsoro 5-2.
Dari sisi mutu permainan sebenarnya Arema masih standar, bahkan tidak berkembang di babak pertama yang berakhir 0-0. Diwarnai dua pinalti gagal untuk masing-masing kubu, permainan di babak pertama tidak berkesan dan layak secepatnya dilupakan.
Tapi tidak dengan babak kedua. Sepertinya Arema mendapatkan sesuatu di ruang ganti pemain, karena mereka sudah menggelora beberapa detik setelah kick off lewat gol Sunarto. Mencetak tiga gol dan tidak kebobolan sudah layak membuat pelatih Arema Rahmad 'RD' Darmawan tersenyum.
"Babak pertama lawan bermain tenang dan disiplin hingga menyulitkan kami. Beruntung anak-anak mampu bangkit sejak awal babak kedua dan Sunarto mencetak gol cepat. Gol itu memberi banyak perubahan. Kami tidak lagi frustrasi dan semakin percaya diri," kata RD selepas laga.
Dia juga puas dengan kinerja pertahanan yang mencatat clean sheet alias tak kemasukan gol, walau diakuinya masih ada sejumlah peluang lawan yang lolos. Permainan lini belakang yang digalang Thierry Gathuessy dkk menurutnya juga masih bisa ditingkatkan lagi.
Sementara arsitek Persiram Jaya Hartono menyesalkan kurang siapnya pemain di awal babak pertama yang menjadi biang gol Sunarto. "Pemain belakang terlihat tidak siap dan belum sempat konsentrasi dengan serangan cepat itu. Mungkin situasi bisa berbeda jika tidak cepat kemasukan," ungkap Jaya.
Setelah gol tersebut, Jaya melihat motivasi dan kepercayaan diri pemainnya mulai drop. Dalam situasi seperti itu diakuinya sangat sulit untuk bangkit, apalagi bermain di kandang lawan yang kualitasnya lebih bagus. Mantan pelatih Persik ini juga kecewa dengan pinalti yang gagal dieksekusi Jerry Karpeh di babak pertama.
Di hadapan puluhan ribu Aremania, tuan rumah tampaknya kesulitan mengulang permainan impresif di laga sebelumnya. Sejak awal babak pertama sudah terlihat kreatifitas Singo Edan tidak berjalan sama sekali. Serangan yang dilakukan tidak terpola dengan baik.
Situasi dipersulit dengan nyali yang ditunjukkan pemain Persiram. Mereka berani membalas serangan Arema dan bertahan dengan sangat sabar. Tim asuhan Jaya Hartono tampaknya sudah sangat siap dengan apa yang mereka hadapi di lapangan.
Aremania dipaksa batal bersorak ketika Beto Goncalves gagal mengeksekusi pinalti setelah salah seorang pemain Persiram dinyatakan handsball di kotak pinalti menit 29. Gagal unggul, Aremania malah dibuat deg-degan pada menit 38 setelah Alfarizi membuat pelanggaran fatal di kotak terlarang.
Tuan rumah selamat karena Kurnia Meiga dengan cekatan menghalau tendangan pinalti Jerry Karpeh. Hingga babak pertama usai, skor masih 0-0. Kiper Jendry Pitoy dan Kurnia Meiga menjadi aktor utama timnya menghindari gol di paruh pertama.
Di babak kedua Arema tak menunggu waltu lama untuk membuat Aremania bergemuruh. Hanya beberapa detik setelah kick off, Sunarto yang bebas dari jebakan offside langsung mengirimkan tendangan lurus ke tiang jauh yang tak bisa dijangkau Jendry Pitoy.
Gol ini tentu mengejutkan Persiram yang sejatinya ingin mengulang permainan di babak pertama. Sedangkan bagi Arema, gol Sunarto seakan menjadi pelecut spirit. Laga selanjutnya bisa diduga, tuan rumah yang mencatat progres sangat positif.
Gol berikutnya tampaknya tinggal menunggu waktu. Benar saja, Christian Gonzales dan Kayamba Gumbs memperbesar kemenangan Arema menjadi 3-0 yang sekaligus membawa Arema kembali memuncaki klasemen sementara ISL.(Kukuh setyawan)
Arema:
Kurnia Meiga (gk), Hendro Siswanto, V Igbonefo, T Gathuesi, Alfarizi, Sunarto/Egi M, G Sukadana, Joko Sasongko, Kayamba G, Beto/Engelberd, C Gonzales
Persidafon:
Jendri Pitoy (gk), M Arifin, Seme Patrick, Kubai, Ronny B, Lee Song Young, Uron, Gidion, Koko Lomell, Jerry Karpeh, Elthon.
(wbs)