Platini: Rekayasa pertandingan adalah aib
A
A
A
Sindonews.com - Michel Platini, Presiden Federasi Sepak bola Eropa (UEFA) mengemukakan , rekayasa hasil pertandingan dan pasar taruhan gelap adalah ancaman terhadap masa depan sepak bola.
Meskipun rasisme dan insiden bentrokan antara penonton tidak kurang memprihatinkan, katanya, ketidak-pastian dari satu hasil pertandingan akibat kemungkinan adanya rekayasa dapat mematikan dan melenyapkan kecintaan orang pada pertandingan sepak bola bahkan pada olahraga itu sendiri.
" UEFA sangat khawatir mengenai rakayasa hasil pertandingan, rekayasa adalah aib. Kalau besok kita menonton pertandingan sepak bola tetapi hari ini sudah mengetahui hasilnya, katanya, sepak bola sudah mati," tuturnya seperti dilansi voasport, Rabu, (23/1/2013).
Kedua ancaman besar terhadap sepak bola ini sudah lama mengkhawatirkan para pengurus sepakbola yang belum lama ini harus menangani kasus-kasus profil tinggi seperti yang menyebabkan klub Napoli dari Serie-A Italia dikenakan hukuman 2 poin.
Tentang rasisme, Platini memuji tindakan Kevin-Prince Boateng, gelandang klub AC Milan yang meninggalkan lapangan dalam pertandingan bulan ini karena mengalami pelecehan. Tindakan Boateng itu luarbiasa dan senang melihatnya, katanya. Ia bahkan mengucapkan selamat kepada pemain AC Milan.
Ditanya apakah sepakbola bisa dihantui oleh doping mengingat perbuatan pembalap sepeda Lance Armstrong, Platini mengatakan penipuan terorganisir seperti yang dilakukan Armstrong tidak mungkin dapat dilakukan dalam sepak bola.
Meskipun rasisme dan insiden bentrokan antara penonton tidak kurang memprihatinkan, katanya, ketidak-pastian dari satu hasil pertandingan akibat kemungkinan adanya rekayasa dapat mematikan dan melenyapkan kecintaan orang pada pertandingan sepak bola bahkan pada olahraga itu sendiri.
" UEFA sangat khawatir mengenai rakayasa hasil pertandingan, rekayasa adalah aib. Kalau besok kita menonton pertandingan sepak bola tetapi hari ini sudah mengetahui hasilnya, katanya, sepak bola sudah mati," tuturnya seperti dilansi voasport, Rabu, (23/1/2013).
Kedua ancaman besar terhadap sepak bola ini sudah lama mengkhawatirkan para pengurus sepakbola yang belum lama ini harus menangani kasus-kasus profil tinggi seperti yang menyebabkan klub Napoli dari Serie-A Italia dikenakan hukuman 2 poin.
Tentang rasisme, Platini memuji tindakan Kevin-Prince Boateng, gelandang klub AC Milan yang meninggalkan lapangan dalam pertandingan bulan ini karena mengalami pelecehan. Tindakan Boateng itu luarbiasa dan senang melihatnya, katanya. Ia bahkan mengucapkan selamat kepada pemain AC Milan.
Ditanya apakah sepakbola bisa dihantui oleh doping mengingat perbuatan pembalap sepeda Lance Armstrong, Platini mengatakan penipuan terorganisir seperti yang dilakukan Armstrong tidak mungkin dapat dilakukan dalam sepak bola.
(wbs)