Lagi, Arema tak berdaya
A
A
A
Sindonews.com --Arema Cronous kembali menunjukkan penampilan buruk saat menantang Persiba Balikpapan di Stadion Persiba, Minggu (27/1) malam. Di pertandingan yang sangat membosankan, Arema kembali menelan kekalahan tipis 1-0. Ini kekalahan kedua di tanah Borneo setelah sebelumnya takluk dari Barito Putra.
Satu-satunya gol tuan rumah diciptakan Moustapha El-Kassa menit 84. Tendangannya dari sisi kanan kotak enambelas Arema tak mampu dijangkau kiper Arema Kurnia Meiga dan menusuk pojok kanan bawah gawang tim tamu.
Secara umum Arema yang unggul kualitas pemain memang sama sekali tidak pantas meraup angka. Tim asuhan Rahmad Darmawan bermain sangat buruk, tidak terpola dan tak menunjukkan mereka kandidat juara musim ini seperti prediksi banyak kalangan.
Victor Igbonefo kembali menjadi sorotan karena gol El-Kassa berawal dari kelengahan pemain ini. Dia tidak mengantisipasi pergerakan striker tuan rumah itu kala menerima umpan dari Mahmoud El Ali. El-Kassa melesat sendirian meninggalkan Victor yang terlihat konyol.
Bahkan saat melepaskan bola ke gawang, Moustapha El-Kassa tidak mendapat tekanan atau covering dari bek Arema. Rahmad Darmawan tampaknya mendapat masalah besar di lini pertahanan. Padahal dia sudah melakukan perubahan dibanding kontra Barito Putra lalu.
Munhar yang sudah pulih dari cedera dipasangkan dengan Victor Igbonefo. Sedangkan Thierry Gathuessy digeser sebagai full back kiri. Posisi di kanan yang sebelumnya dihuni Hasyim Kipuw, diserahkan kembali ke Hendro Siswanto karena Kipuw bermain sangat buruk sebelumnya. Hasilnya? Nol besar.
Bukan hanya pertahanan yang kacau balau, sektor lain juga menunjukkan progres yang mengecewakan. Sia-sia Rahmas Darmawan mengutak-atik strateginya dalam beberapa hari terakhir. Tetap saja performa membosankan yang tampak di lapangan.
Christian Gonzales tak mendapatkan banyak bola. Sedangkan Beto Goncalves yang sering mendapat bola malah tidak tahu posisi gawang. Upaya Kayamba Gumbs juga tak membuahkan hasil. Lengkap sudah penderitaan Singo Edan. Kekalahan yang sungguh tak membanggakan.
Sedangkan Persiba yang sebenarnya tak lebih bagus, beruntung mendapatkan sebiji gol. Padahal sebelumnya tidak ada tanda-tanda bakal ada gol tercipta karena minimnya kesempatan. Apa pun prosesnya, tiga poin pertama ini layak dibanggakan tuan rumah.
"Kami sudah mempersiapkan dengan baik sebelum laga ini. Tapi di lapangan semuanya berubah. Kami sering salah mengambil keputusan, umpan buruk, dan tidak bisa menyelesaikan peluang. Ditambah lagi pemain belakang lengah di menit akhir," keluh Rahmad Darmawan, Pelatih Arema Cronous.
Dia mengakui dua kali kalah di tangan klub Kalimantan sangat tidak bagus bagi timnya. Apalagi kekalahan bukan karena faktor lawan yang istimewa, melainkan kesalahan dari Arema sendiri. "Kami harus melakukan evaluasi dari awal lagi," sebut RD, sapaan akrab Rahmad Darmawan.
Sementara, Pelatih Persiba Balikpapan Herry Kiswanto menyambut gembira kemenangan timnya walau kualitas permainan perlu ditingkatkan. "Saya bersyukur mendapatkan kemenangan. Namun banyak yang masih perlu diperbaiki," ujarnya.
Satu-satunya gol tuan rumah diciptakan Moustapha El-Kassa menit 84. Tendangannya dari sisi kanan kotak enambelas Arema tak mampu dijangkau kiper Arema Kurnia Meiga dan menusuk pojok kanan bawah gawang tim tamu.
Secara umum Arema yang unggul kualitas pemain memang sama sekali tidak pantas meraup angka. Tim asuhan Rahmad Darmawan bermain sangat buruk, tidak terpola dan tak menunjukkan mereka kandidat juara musim ini seperti prediksi banyak kalangan.
Victor Igbonefo kembali menjadi sorotan karena gol El-Kassa berawal dari kelengahan pemain ini. Dia tidak mengantisipasi pergerakan striker tuan rumah itu kala menerima umpan dari Mahmoud El Ali. El-Kassa melesat sendirian meninggalkan Victor yang terlihat konyol.
Bahkan saat melepaskan bola ke gawang, Moustapha El-Kassa tidak mendapat tekanan atau covering dari bek Arema. Rahmad Darmawan tampaknya mendapat masalah besar di lini pertahanan. Padahal dia sudah melakukan perubahan dibanding kontra Barito Putra lalu.
Munhar yang sudah pulih dari cedera dipasangkan dengan Victor Igbonefo. Sedangkan Thierry Gathuessy digeser sebagai full back kiri. Posisi di kanan yang sebelumnya dihuni Hasyim Kipuw, diserahkan kembali ke Hendro Siswanto karena Kipuw bermain sangat buruk sebelumnya. Hasilnya? Nol besar.
Bukan hanya pertahanan yang kacau balau, sektor lain juga menunjukkan progres yang mengecewakan. Sia-sia Rahmas Darmawan mengutak-atik strateginya dalam beberapa hari terakhir. Tetap saja performa membosankan yang tampak di lapangan.
Christian Gonzales tak mendapatkan banyak bola. Sedangkan Beto Goncalves yang sering mendapat bola malah tidak tahu posisi gawang. Upaya Kayamba Gumbs juga tak membuahkan hasil. Lengkap sudah penderitaan Singo Edan. Kekalahan yang sungguh tak membanggakan.
Sedangkan Persiba yang sebenarnya tak lebih bagus, beruntung mendapatkan sebiji gol. Padahal sebelumnya tidak ada tanda-tanda bakal ada gol tercipta karena minimnya kesempatan. Apa pun prosesnya, tiga poin pertama ini layak dibanggakan tuan rumah.
"Kami sudah mempersiapkan dengan baik sebelum laga ini. Tapi di lapangan semuanya berubah. Kami sering salah mengambil keputusan, umpan buruk, dan tidak bisa menyelesaikan peluang. Ditambah lagi pemain belakang lengah di menit akhir," keluh Rahmad Darmawan, Pelatih Arema Cronous.
Dia mengakui dua kali kalah di tangan klub Kalimantan sangat tidak bagus bagi timnya. Apalagi kekalahan bukan karena faktor lawan yang istimewa, melainkan kesalahan dari Arema sendiri. "Kami harus melakukan evaluasi dari awal lagi," sebut RD, sapaan akrab Rahmad Darmawan.
Sementara, Pelatih Persiba Balikpapan Herry Kiswanto menyambut gembira kemenangan timnya walau kualitas permainan perlu ditingkatkan. "Saya bersyukur mendapatkan kemenangan. Namun banyak yang masih perlu diperbaiki," ujarnya.
(wbs)