Deschamps ingin Prancis belajar dari Loew
Selasa, 05 Februari 2013 - 12:41 WIB
Deschamps ingin Prancis belajar dari Loew
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Didier Deschamps memberikan serangkaian pujian kepada skuad Jerman dan sang pelatih Joachim Loew yang menurutnya menjadi faktor kunci kebangkitan Die Mannschaft di panggung internasional. Jelang laga persabatan yang akan mempertemukan Prancis kontra Jerman, di Stade de France, Rabu (6/2) besok, Deschamps mengutarakan jika Prancis harus banyak belajar dari Loew.
"Jerman merupakan sebuah tim yang bisa dijadikan contoh. Mereka tahu bagaimana mengubah sepak bolanya. Hal itu dimulai sekitar 2000-2004, mereka mempertahankan akar mereka," terang Deschamps seperti dilansir Soccerway, Selasa (5/2/2013).
"Mereka (Jerman) memiliki petarung dengan sosok fisik tangguh, para pemainnya bagus dalam situasi satu lawan satu, tapi mereka sudah menambah kualitas baru seperti masuknya pemain bertipe cepat dan punya teknik bagus, seperti (Mesut) Oezil, kendatipun (Marco) Reus dan (Mario) Goetze absen," sambungnya.
"Filosofi Joachim Loew ingin mengubah sesuatu yaitu ia ingin sebuah tim yang dapat menciptakan masalah bagi lawan dengan gaya bermain yang menyerang. Hal itu terbukti memberikan mereka hasil yang baik dalam turnamen besar meski mereka tidak bisa memenangkanny," jelasnya.
"Jerman sebuah tim yang mampu mencetak gol dalam jumlah banyak. Memang benar mereka juga pernah kemasukan banyak gol, seperti dalam pertandingan kontra Swedia ketika mereka sempat unggul 4-0 (dan akhirnya berimbang 4-4). Pertandingan terakhir mereka adalah 0-0 melawan Belanda, tapi gaya menyerang mereka sangat menarik," tandasnya.
"Jerman merupakan sebuah tim yang bisa dijadikan contoh. Mereka tahu bagaimana mengubah sepak bolanya. Hal itu dimulai sekitar 2000-2004, mereka mempertahankan akar mereka," terang Deschamps seperti dilansir Soccerway, Selasa (5/2/2013).
"Mereka (Jerman) memiliki petarung dengan sosok fisik tangguh, para pemainnya bagus dalam situasi satu lawan satu, tapi mereka sudah menambah kualitas baru seperti masuknya pemain bertipe cepat dan punya teknik bagus, seperti (Mesut) Oezil, kendatipun (Marco) Reus dan (Mario) Goetze absen," sambungnya.
"Filosofi Joachim Loew ingin mengubah sesuatu yaitu ia ingin sebuah tim yang dapat menciptakan masalah bagi lawan dengan gaya bermain yang menyerang. Hal itu terbukti memberikan mereka hasil yang baik dalam turnamen besar meski mereka tidak bisa memenangkanny," jelasnya.
"Jerman sebuah tim yang mampu mencetak gol dalam jumlah banyak. Memang benar mereka juga pernah kemasukan banyak gol, seperti dalam pertandingan kontra Swedia ketika mereka sempat unggul 4-0 (dan akhirnya berimbang 4-4). Pertandingan terakhir mereka adalah 0-0 melawan Belanda, tapi gaya menyerang mereka sangat menarik," tandasnya.
(akr)
