Cium aroma kecurangan, UEFA minta Chelsea dan PSG jujur
A
A
A
Sindonews.com - Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) meminta kepada klub kaya Manchester City dan Paris Saint-Germain (PSG) tidak mengakali aturan financial fair play.UEFA minta jujur dalam menerapkan aturan yang membatasi pengeluaran klub itu.
Kemarin UEFA merilis laporan keuangan terakhir yang menunjukkan kerugian klub-klub Eropa melambung dari 0,6 miliar euro (sekitar Rp7,8 triliun) menjadi 1,7 miliar euro antara 2007 hingga 2011.UEFA menyatakan,simulasi financial fair play yang dilakukan terhadap klub-klub Eropa dalam kurun tiga tahun telah menunjukkan 46 klub gagal dalam break event test.
Sebanyak 20 klub mengalami kerugian lebih dari nilai yang bisa diterima,yakni total 45 juta euro selama tiga musim,yang berujung pada ancaman hukuman di kompetisi Eropa.Dua dari 20 klub itu Chelsea dan Manchester City.Man City merugi 114 juta euro dan Chelsea defisit 91 juta euro.Percobaan penerapan financial fair playitu berdasarkan situasi keuangan klub selama tiga musim, yakni 2008–2011,dan Chelsea dan Man City masih percaya diri bisa memperbaiki kinerja keuangan mereka.
”Ini situasi yang mengerikan. Kerugian satu klub bisa menjalar ke semua pertandingan,”ujar Sekretaris Umum UEFA Gianni Infantino,dilansir Guardian. Infantino menambahkan,tiap klub harus memperlihatkan kemampuan mereka membayar utang.Namun,jika ada indikasi kecurangan,UEFA tak akan segan memberi sanksi.Fakta terbaru; UEFA sudah menghukum klub asal Turki,Besiktas,dan Malaga (Spanyol) dari kompetisi Eropa.Bahkan, Malaga mendapat larangan tampil di kompetisi Eropa hingga lima musim berturutturut.” UEFA tidak akan senang melakukan itu,tapi harus tetap melakukannya (menjatuhkan sanksi),”tutur Infantino.
Menurut Infantino,financial fair play telah berpengaruh pada keseimbangan keuangan klub Eropa.Buktinya,sejak Juni 2011,jumlah utang klub-klub di Eropa berkurang 68%,menjadi sekitar 18,3 juta euro. Pengawasan akan terus dilakukan melalui panel yang dipimpin mantan perdana menteri Belgia Jean-Luc Dehaene.UEFA akan terus mengawasi klub-klub yang menunjukkan tanda-tanda kecurangan.Sistem ini akan mengawasi lebih dari 630 klub di Benua Biru.Tidak ada klub yang lebih diprioritaskan.
Semua mendapat porsi pengamatan yang sama.Tahun ini klub-klub di Eropa diprediksi akan defisit 480 juta euro. Aturan telah berjalan,hukuman telah dijatuhkan.Sekarang,UEFA harus lebih jeli melihat pelanggaran yang dilakukan.Mereka tak ingin diprotes karena telah menghukum satu klub,tapi melakukan pembiaran pada klub lain.UEFA pun gencar mengamati aktivitas belanja pemain di Eropa. Hasilnya,Manchester City (Man City) dan Paris Saint Germain (PSG) mendapat peringat keras untuk tidak melakukan kecurangan, sesuai aturan financial fair play.
Kemarin UEFA merilis laporan keuangan terakhir yang menunjukkan kerugian klub-klub Eropa melambung dari 0,6 miliar euro (sekitar Rp7,8 triliun) menjadi 1,7 miliar euro antara 2007 hingga 2011.UEFA menyatakan,simulasi financial fair play yang dilakukan terhadap klub-klub Eropa dalam kurun tiga tahun telah menunjukkan 46 klub gagal dalam break event test.
Sebanyak 20 klub mengalami kerugian lebih dari nilai yang bisa diterima,yakni total 45 juta euro selama tiga musim,yang berujung pada ancaman hukuman di kompetisi Eropa.Dua dari 20 klub itu Chelsea dan Manchester City.Man City merugi 114 juta euro dan Chelsea defisit 91 juta euro.Percobaan penerapan financial fair playitu berdasarkan situasi keuangan klub selama tiga musim, yakni 2008–2011,dan Chelsea dan Man City masih percaya diri bisa memperbaiki kinerja keuangan mereka.
”Ini situasi yang mengerikan. Kerugian satu klub bisa menjalar ke semua pertandingan,”ujar Sekretaris Umum UEFA Gianni Infantino,dilansir Guardian. Infantino menambahkan,tiap klub harus memperlihatkan kemampuan mereka membayar utang.Namun,jika ada indikasi kecurangan,UEFA tak akan segan memberi sanksi.Fakta terbaru; UEFA sudah menghukum klub asal Turki,Besiktas,dan Malaga (Spanyol) dari kompetisi Eropa.Bahkan, Malaga mendapat larangan tampil di kompetisi Eropa hingga lima musim berturutturut.” UEFA tidak akan senang melakukan itu,tapi harus tetap melakukannya (menjatuhkan sanksi),”tutur Infantino.
Menurut Infantino,financial fair play telah berpengaruh pada keseimbangan keuangan klub Eropa.Buktinya,sejak Juni 2011,jumlah utang klub-klub di Eropa berkurang 68%,menjadi sekitar 18,3 juta euro. Pengawasan akan terus dilakukan melalui panel yang dipimpin mantan perdana menteri Belgia Jean-Luc Dehaene.UEFA akan terus mengawasi klub-klub yang menunjukkan tanda-tanda kecurangan.Sistem ini akan mengawasi lebih dari 630 klub di Benua Biru.Tidak ada klub yang lebih diprioritaskan.
Semua mendapat porsi pengamatan yang sama.Tahun ini klub-klub di Eropa diprediksi akan defisit 480 juta euro. Aturan telah berjalan,hukuman telah dijatuhkan.Sekarang,UEFA harus lebih jeli melihat pelanggaran yang dilakukan.Mereka tak ingin diprotes karena telah menghukum satu klub,tapi melakukan pembiaran pada klub lain.UEFA pun gencar mengamati aktivitas belanja pemain di Eropa. Hasilnya,Manchester City (Man City) dan Paris Saint Germain (PSG) mendapat peringat keras untuk tidak melakukan kecurangan, sesuai aturan financial fair play.
(wbs)