Nadal gagal total
A
A
A
Sindonews.com - Petenis Spanyol Rafael Nadal harus menelan pil pahit dalam masa kembalinya bermain pasca absen selama 7 bulan karena mengalami cedera otot pada lutut kirinya.
Kekecewaan dialaminya setelah dia kalah di partai final tunggal dan ganda di VTR Open, Minggu (10/2/2013).
Di partai tunggal, dia dikalahkan petenis Argentina Horacio Zeballos 6-7 (2), 7-6 (6), 6-4. Setelah itu di nomor ganda, Nadal yang berpasangan dengan Juan Monaco harus kembali menelan kekalahan dari ganda Italia Paolo Lorenzi/Potito Starace 2-6, 4-6.
Dengan ini maka Nadal gagal meraih gelar ke-37 di nomor tunggal di lapangan tanah liat. “ Ini menjadi pekan yang indah untuk saya setelah lama tidak bermain. Tapi kenyataannya saya di sini pernah menjadi juara,” ujar Nadal usai pertandingan seperti dilansir super sport, Senin (11/2/2013).
Di final ini, Nadal mendapat dukungan dari fans yang mengibarkan Bendera Spanyol dan mengenakan kaos bertuliskan “Vamos Rafa” dan Viva Espana.” Nadal sepertinya diperlakukan seperti petenis tuan rumah setelah datang ke Chile untuk bermain di turnamen pertamanya.
Bagi Zeballos, berhasil menjadi juara dengan mengalahkan Nadal jelas menjadi impian yang sulit dipercayainya.
“Ini adalah pertarungan mempertahankan hidup saya. Menghadapi petenis terbaik sepanjang masa atau salah satu yang terbaik dalam sejarah tenis. Ini impian dan sulit dilupakan. Saya tidak akan pernah melupakan momen ini,” ujar Zeballos.
Kekecewaan dialaminya setelah dia kalah di partai final tunggal dan ganda di VTR Open, Minggu (10/2/2013).
Di partai tunggal, dia dikalahkan petenis Argentina Horacio Zeballos 6-7 (2), 7-6 (6), 6-4. Setelah itu di nomor ganda, Nadal yang berpasangan dengan Juan Monaco harus kembali menelan kekalahan dari ganda Italia Paolo Lorenzi/Potito Starace 2-6, 4-6.
Dengan ini maka Nadal gagal meraih gelar ke-37 di nomor tunggal di lapangan tanah liat. “ Ini menjadi pekan yang indah untuk saya setelah lama tidak bermain. Tapi kenyataannya saya di sini pernah menjadi juara,” ujar Nadal usai pertandingan seperti dilansir super sport, Senin (11/2/2013).
Di final ini, Nadal mendapat dukungan dari fans yang mengibarkan Bendera Spanyol dan mengenakan kaos bertuliskan “Vamos Rafa” dan Viva Espana.” Nadal sepertinya diperlakukan seperti petenis tuan rumah setelah datang ke Chile untuk bermain di turnamen pertamanya.
Bagi Zeballos, berhasil menjadi juara dengan mengalahkan Nadal jelas menjadi impian yang sulit dipercayainya.
“Ini adalah pertarungan mempertahankan hidup saya. Menghadapi petenis terbaik sepanjang masa atau salah satu yang terbaik dalam sejarah tenis. Ini impian dan sulit dilupakan. Saya tidak akan pernah melupakan momen ini,” ujar Zeballos.
(irc)