Persela belum lepas dari kutukan Papua
A
A
A
Sindonews.com - Persela Lamongan mengalami 'kutukan' ketika menghadapi klub-klub asal Papua. Bagaimana tidak, tiga kali bertemu klub asal Papua, Persela selalu menderita kekalahan. Terakhir adalah kekalahan mengejutkan dari Persiram Raja Ampat 1-3 di Stadion Surajaya, Minggu (10/2).
Sebelumnya, kala tur ke tanah Papua, Laskar Joko Tingkir juga terjegal Persiwa Wamena dan Persipura Jayapura. Kekalahan di Wamena dan Jayapura sebenarnya tak terlalu mengherankan. Paling mengejutkan tentu kala Persela dengan gampang dipecundangi Persiram di kandang sendiri.
Itu menjadi sinyal kurang bagus mengingat Persela musim lalu sangat tangguh ketika bermain di hadapan LA Mania. Kekalahan itu sekaligus bisa memperburuk kondisi mental sekaligus kepercayaan diri pemain. Apalagi lawan yang dihadapi selanjutnya juga dari Papua, Persidafon Dafonsoro.
Pelatih Persela Lamongan Gomes De Oliviera mengakui kekalahan itu sangat mengejutkan dirinya, mengingat timnya mendominasi pertandingan. Sekaligus pelatih asal Brasil ini bakal menjadikan kekalahan itu sebagai pelajaran berharga bagi timnya agar tidak jumawa ketika bertanding di rumah sendiri.
Gomes juga menampik timnya mulai panik menyusul kekalahan atas Persiram. Pelatih yang musim lalu menangani Persiwa Wamena ini yakin tim bisa belajar banyak dari kekalahan itu. ''Kami tidak panik. Kekalahan ini menjadi pelajaran bahwa tidak ada pertandingan ringan walau di kandang,” cetusnya.
''Dalam situasi seperti ini tim perlu memberikan respons di pertandingan selanjutnya. Kami sudah memberikan permainan terbaik tapi tetap kalah karena lawan lebih efektif. Banyak yang bisa kami pelajari dari kekalahan ini dan semoga membuat tim lebih waspada,” beber Gomes.
Pada pertandingan Minggu (10/2) malam itu, Persela mengawali dengan cukup apik dan percaya diri. Unggul lebih dulu via Jimmy Suparno, justru tim tamu yang berkembang dan efektif melakukan penetrasi lewat serangan balik sekaligus set piece atau eksekusi bola mati.
Kelemahan lini belakang mengantisipasi bola mati, terutama dari tendangan sudut, diakui Gomes menjadi salah satu bahan koreksi sebelum menjamu Persidafon. Dua kali jebol melalui tendangan sudut jelas bukan catatan membanggakan bagi pertahanan Laskar Joko Tingkir.
''Ada sedikit lemah di pertahanan. Kami dua kali gagal mengantisipasi bola dari corner. Tentu itu menjadi catatan tersendiri dan harus kami perbaiki sebelum pertandingan berikutnya. Terlepas dari itu, yang terpenting tim tidak patah semangat untuk bangkit dan menang,” tandasnya.
Menghadapi Persidafon yang baru saja dikalahkan Persepam Madura United (P-MU), tim Biru Laut harus fokus penuh. Kendati baru menelan kekalahan di Madura, tim asuhan Erenst Pahelerang terlihat memiliki peluang untuk mencudi angka di Lamongan jika melihat permainan mereka di Gelora Bangkalan.
Bagi Persela sendiri, tiga kali kalah di empat laga perdana ISL menunjukkan mereka belum sepenuhnya on fire mengulang prestasi musim lalu. Gomes masih harus bekerja keras meningkatkan efektivitas sekaligus hasil akhir timnya sebelum mental pemain menurun karena kehilangan terlalu banyak poin.
Sebelumnya, kala tur ke tanah Papua, Laskar Joko Tingkir juga terjegal Persiwa Wamena dan Persipura Jayapura. Kekalahan di Wamena dan Jayapura sebenarnya tak terlalu mengherankan. Paling mengejutkan tentu kala Persela dengan gampang dipecundangi Persiram di kandang sendiri.
Itu menjadi sinyal kurang bagus mengingat Persela musim lalu sangat tangguh ketika bermain di hadapan LA Mania. Kekalahan itu sekaligus bisa memperburuk kondisi mental sekaligus kepercayaan diri pemain. Apalagi lawan yang dihadapi selanjutnya juga dari Papua, Persidafon Dafonsoro.
Pelatih Persela Lamongan Gomes De Oliviera mengakui kekalahan itu sangat mengejutkan dirinya, mengingat timnya mendominasi pertandingan. Sekaligus pelatih asal Brasil ini bakal menjadikan kekalahan itu sebagai pelajaran berharga bagi timnya agar tidak jumawa ketika bertanding di rumah sendiri.
Gomes juga menampik timnya mulai panik menyusul kekalahan atas Persiram. Pelatih yang musim lalu menangani Persiwa Wamena ini yakin tim bisa belajar banyak dari kekalahan itu. ''Kami tidak panik. Kekalahan ini menjadi pelajaran bahwa tidak ada pertandingan ringan walau di kandang,” cetusnya.
''Dalam situasi seperti ini tim perlu memberikan respons di pertandingan selanjutnya. Kami sudah memberikan permainan terbaik tapi tetap kalah karena lawan lebih efektif. Banyak yang bisa kami pelajari dari kekalahan ini dan semoga membuat tim lebih waspada,” beber Gomes.
Pada pertandingan Minggu (10/2) malam itu, Persela mengawali dengan cukup apik dan percaya diri. Unggul lebih dulu via Jimmy Suparno, justru tim tamu yang berkembang dan efektif melakukan penetrasi lewat serangan balik sekaligus set piece atau eksekusi bola mati.
Kelemahan lini belakang mengantisipasi bola mati, terutama dari tendangan sudut, diakui Gomes menjadi salah satu bahan koreksi sebelum menjamu Persidafon. Dua kali jebol melalui tendangan sudut jelas bukan catatan membanggakan bagi pertahanan Laskar Joko Tingkir.
''Ada sedikit lemah di pertahanan. Kami dua kali gagal mengantisipasi bola dari corner. Tentu itu menjadi catatan tersendiri dan harus kami perbaiki sebelum pertandingan berikutnya. Terlepas dari itu, yang terpenting tim tidak patah semangat untuk bangkit dan menang,” tandasnya.
Menghadapi Persidafon yang baru saja dikalahkan Persepam Madura United (P-MU), tim Biru Laut harus fokus penuh. Kendati baru menelan kekalahan di Madura, tim asuhan Erenst Pahelerang terlihat memiliki peluang untuk mencudi angka di Lamongan jika melihat permainan mereka di Gelora Bangkalan.
Bagi Persela sendiri, tiga kali kalah di empat laga perdana ISL menunjukkan mereka belum sepenuhnya on fire mengulang prestasi musim lalu. Gomes masih harus bekerja keras meningkatkan efektivitas sekaligus hasil akhir timnya sebelum mental pemain menurun karena kehilangan terlalu banyak poin.
(aww)