Pelatih PSMS dibajak Arema IPL?
A
A
A
Sindonews.com - Arema versi Indonesian Premier League (IPL) membuat kejutan. Mereka mengklaim akan dibesut Abdul Rahman Gurning yang saat ini melatih PSMS Medan versi PT LPIS. Sontak, kabar itu menjadi warning bagi tim Ayam Kinantan.
Berdasarkan berita yang diterbitkan sebuah media di Malang, Manajer Arema, Haris Fambudi memperkirakan Gurning tiba di Malang, Rabu (13/2) untuk memimpin latihan.
Abdul Rahman Gurning yang berusaha dikonfirmasi kemarin melalui pesawat telepon miliknya, gagal didapat komentarnya. Pesawat telepon miliknya aktif, namun tidak ada tanda diangkat.
Konon, Gurning memang ditawari untuk bergabung menjadi pelatih kepala Arema, memimpin 24 pemain yang diklaim akan segera bergabung untuk persiapan jelang kompetisi yang kickoff 17 Februari mendatang.
"Dia (Gurning)memang dihubungi, namanya bahkan sudah didaftarkan. Tapi kendalanya, pihak manajemen Arema belum bisa menjanjikan 25 persen uang muka pengikat," ujar sumber yang enggan namanya disebutkan itu.
Ketidakjelasan posisi tawar yang dia berikan keada manajemen Arema IPL tersebut yang membuatnya masih memilih bertahan di Medan. Kendati mengalami nasib yang belum jelas di tim Ayam Kinantan, rencana pengurus untuk mengikat pemain 17 Februari mendatang dinilai sebagai langkah positif sehingga Gurning tetap menanti kejelasan kontraknya.
"Kalau di sana belum bisa menawarkan kepastian. Sama seperti di sini (Medan). Kalau di sini, rumah Gurning kan di sini. Tidak mungkin di sana luntang-lantung, lebih baik di Medan dekat sama keluarga," ungkapnya.
Ketua Umum PSMS Medan versi PT LPIS, Benny Harianto Sihotang juga tidak bisa dikonfirmasi mengenai kabar ini. Dihubungi lewat telepon seluler miliknya yang aktif, Benny tidak menjawab panggilan ke telepon miliknya.
Jika benar Gurning akan hijrah, diprediksi, asistennya, Edy Syahputra akan menjadi nakhoda PSMS sementara. Mengantongi sertifikat kepelatihan A nasional, Edy punya pengalaman membawa PSMS Medan ke babak delapan besar Divisi Utama 200/20111, bersama Suharto AD.
Kondisi nyaris lebih parah terjadi di PSMS kubu kepemimpinan Indra Sakti Harahap. Selain nyaris batal menggelar pertandingan kedua menghadapi PS Bangka, Kamis (14/2) mendatang, Indra dikabarkan akan mundur dari jabatannya.
Pada rapat dengan pelatih dan manajemen di mes PSMS di Stadion Kebun Bunga kemarin, Indra disebutkan akan mundur dari jabatannya karena tidak sanggup membiayai PSMS Medan berkompetisi. "Belum ada seperti itu. Saya harus selesaikan tanggung jawab saya. Tapi bisa saja itu terjadi, tapi bukan sekarang," ujarnya sambil berlalu.
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan PSMS, Saryono bahkan menyebutkan soal kesiapan minim jelang laga kedua PSMS tersebut. Sudah dipersiapkan tapi pening. Surat keamanan, dan izin lapangan seharga 15 juta belum dibayarkan," katanya.
Bahkan, pihaknya belum mencetak tiket pertandingan kontra PS Bangka. "Tiket belum dicetak sampai hari ini (kemarin), tapi besok (hari ini) tetap technical meeting tetap disiapkan, karena itu tanggung jawab saya. Uangnya enggak ada," ungkapnya
Berdasarkan berita yang diterbitkan sebuah media di Malang, Manajer Arema, Haris Fambudi memperkirakan Gurning tiba di Malang, Rabu (13/2) untuk memimpin latihan.
Abdul Rahman Gurning yang berusaha dikonfirmasi kemarin melalui pesawat telepon miliknya, gagal didapat komentarnya. Pesawat telepon miliknya aktif, namun tidak ada tanda diangkat.
Konon, Gurning memang ditawari untuk bergabung menjadi pelatih kepala Arema, memimpin 24 pemain yang diklaim akan segera bergabung untuk persiapan jelang kompetisi yang kickoff 17 Februari mendatang.
"Dia (Gurning)memang dihubungi, namanya bahkan sudah didaftarkan. Tapi kendalanya, pihak manajemen Arema belum bisa menjanjikan 25 persen uang muka pengikat," ujar sumber yang enggan namanya disebutkan itu.
Ketidakjelasan posisi tawar yang dia berikan keada manajemen Arema IPL tersebut yang membuatnya masih memilih bertahan di Medan. Kendati mengalami nasib yang belum jelas di tim Ayam Kinantan, rencana pengurus untuk mengikat pemain 17 Februari mendatang dinilai sebagai langkah positif sehingga Gurning tetap menanti kejelasan kontraknya.
"Kalau di sana belum bisa menawarkan kepastian. Sama seperti di sini (Medan). Kalau di sini, rumah Gurning kan di sini. Tidak mungkin di sana luntang-lantung, lebih baik di Medan dekat sama keluarga," ungkapnya.
Ketua Umum PSMS Medan versi PT LPIS, Benny Harianto Sihotang juga tidak bisa dikonfirmasi mengenai kabar ini. Dihubungi lewat telepon seluler miliknya yang aktif, Benny tidak menjawab panggilan ke telepon miliknya.
Jika benar Gurning akan hijrah, diprediksi, asistennya, Edy Syahputra akan menjadi nakhoda PSMS sementara. Mengantongi sertifikat kepelatihan A nasional, Edy punya pengalaman membawa PSMS Medan ke babak delapan besar Divisi Utama 200/20111, bersama Suharto AD.
Kondisi nyaris lebih parah terjadi di PSMS kubu kepemimpinan Indra Sakti Harahap. Selain nyaris batal menggelar pertandingan kedua menghadapi PS Bangka, Kamis (14/2) mendatang, Indra dikabarkan akan mundur dari jabatannya.
Pada rapat dengan pelatih dan manajemen di mes PSMS di Stadion Kebun Bunga kemarin, Indra disebutkan akan mundur dari jabatannya karena tidak sanggup membiayai PSMS Medan berkompetisi. "Belum ada seperti itu. Saya harus selesaikan tanggung jawab saya. Tapi bisa saja itu terjadi, tapi bukan sekarang," ujarnya sambil berlalu.
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan PSMS, Saryono bahkan menyebutkan soal kesiapan minim jelang laga kedua PSMS tersebut. Sudah dipersiapkan tapi pening. Surat keamanan, dan izin lapangan seharga 15 juta belum dibayarkan," katanya.
Bahkan, pihaknya belum mencetak tiket pertandingan kontra PS Bangka. "Tiket belum dicetak sampai hari ini (kemarin), tapi besok (hari ini) tetap technical meeting tetap disiapkan, karena itu tanggung jawab saya. Uangnya enggak ada," ungkapnya
(aww)