Singo Edan masih diistimewakan
A
A
A
Sindonews.com —Arema IPL tampaknya masih menjadi salah satu aset penting Indonesian Premier League (IPL). Sejak musim lalu klub yang bermarkas di Stadion Gajayana mendapatkan keistimewaan dari operator liga, yakni PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Musim ini tradisi itu masih berlaku.
Pada IPL 2011-2012 silam, Arema yang mengalami konflik internal beberapa kali mendapatkan kompromi. Pernah klub berjuluk Singo Edan tidak mampu menggelar pertandingan kandang lawan Bontang FC di Stadion Gajayana, namun PT LPIS tidak memberikan sanksi.
Justru dengan mudahnya pertandingan ditunda walaupun Bontang FC sudah masuk lapangan Stadion Gajayana dan dinyatakan menang walk over (WO) oleh perangkat pertandingan. Aturan yang sangat tidak mencerminkan profesionalisme tersebut kelihatannya bakal terulang.
Itu setelah PT LPIS dikabarkan menunda pertandingan pembuka IPL antara Arema FC versus Persiba Bantul di Stadion Gajayana, Minggu (17/2) nanti. Alasan penundaan sedikit tak masuk akal, yakni memberi kesempatan kepada Arema yang hingga kini belum mempersiapkan tim.
Arema sendiri dibalut sengketa manajemen hingga muncul dua tim yang dilatih Dejan Antonic dan Abdulrahman Gurning. Tim asuhan Dehan Antonic akhirnya buyar karena ditinggal investor, sehingga tim asuhan Abdulrahman Gurning yang berkesempatan mengikuti IPL.
Salah satu sumber di internal Arema IPL mengungkapkan, PT LPIS sudah melayangkan pemberitahuan penundaan pertandingan. “Tapi belum ada kejelasan ditunda sampai kapan. Persiba Bantul juga sudah menerima pemberitahuan. Alasannya karena tim Arema belum siap,” ujar sumber tersebut.
Keputusan itu seakan kembali membuktikan kompetisi IPL tidak konsisten dengan jadwal yang telah disusun. Padahal jika beralasan persiapan tim, hampir semua tim belum siap menggelar kompetisi, termasuk Persibo Bojonegoro dan Persebaya Surabaya yang belum mengontrak pemain.
Sementara, manajemen Arema IPL mengakui hingga kini masih terus berupaya membangun kekuatan untuk mengejar gelaran IPL. Sebanyak 18 pemain sudah didaftarkan ke Pt LPIS walau pada kenyataannya belum semuanya bergabung dengan tim di Malang.
Bahkan pelatih Abdulrahman Gurning masih berada di Medan dan belum juga bergabung tim. “Mungkin tak lama lagi pelatih akan bergabung. Sekarang kami fokus mendatangkan pemain, termasuk beberapa pemain asing. Bagaimana pun kami harus mempercepat proses persiapan,” terang Sekretaris Arema IPL Seprianus Tobo Lodo.
Dirinya mengaku sudah mendengar penundaan pertandingan Arema kontra Persiba Bantul. Menurutnya penundaan itu memang sangat diperlukan timnya karena persiapan sangat mepet dan jumlah pemain belum ideal. “Bagus kalau memang Arema mendapatkan kelonggaran,” cetusnya.
Sementara itu, Arema versi Winarso dikabarkan menambah pemain yang telah didaftarkan ke PT LPIS. Pemain tambahan itu berasal dari Arema versi Nur Salam Tabusalla yang telah bubar, yakni kiper Aji Saka, Legimin Raharjo, Putut Waringin Jati, Jaya Teguh Angga, serta Rigan Agachi.
Manajemen sendiri belum menguak soal penambahan pemain dari kubu Nur Salam, walau tidak menampiknya. Sedangkan untuk pemain asing sejauh ini baru ada Emile Bertrand Mbamba dan Bruno Casmir yang masih dalam tahap seleksi.
Pada IPL 2011-2012 silam, Arema yang mengalami konflik internal beberapa kali mendapatkan kompromi. Pernah klub berjuluk Singo Edan tidak mampu menggelar pertandingan kandang lawan Bontang FC di Stadion Gajayana, namun PT LPIS tidak memberikan sanksi.
Justru dengan mudahnya pertandingan ditunda walaupun Bontang FC sudah masuk lapangan Stadion Gajayana dan dinyatakan menang walk over (WO) oleh perangkat pertandingan. Aturan yang sangat tidak mencerminkan profesionalisme tersebut kelihatannya bakal terulang.
Itu setelah PT LPIS dikabarkan menunda pertandingan pembuka IPL antara Arema FC versus Persiba Bantul di Stadion Gajayana, Minggu (17/2) nanti. Alasan penundaan sedikit tak masuk akal, yakni memberi kesempatan kepada Arema yang hingga kini belum mempersiapkan tim.
Arema sendiri dibalut sengketa manajemen hingga muncul dua tim yang dilatih Dejan Antonic dan Abdulrahman Gurning. Tim asuhan Dehan Antonic akhirnya buyar karena ditinggal investor, sehingga tim asuhan Abdulrahman Gurning yang berkesempatan mengikuti IPL.
Salah satu sumber di internal Arema IPL mengungkapkan, PT LPIS sudah melayangkan pemberitahuan penundaan pertandingan. “Tapi belum ada kejelasan ditunda sampai kapan. Persiba Bantul juga sudah menerima pemberitahuan. Alasannya karena tim Arema belum siap,” ujar sumber tersebut.
Keputusan itu seakan kembali membuktikan kompetisi IPL tidak konsisten dengan jadwal yang telah disusun. Padahal jika beralasan persiapan tim, hampir semua tim belum siap menggelar kompetisi, termasuk Persibo Bojonegoro dan Persebaya Surabaya yang belum mengontrak pemain.
Sementara, manajemen Arema IPL mengakui hingga kini masih terus berupaya membangun kekuatan untuk mengejar gelaran IPL. Sebanyak 18 pemain sudah didaftarkan ke Pt LPIS walau pada kenyataannya belum semuanya bergabung dengan tim di Malang.
Bahkan pelatih Abdulrahman Gurning masih berada di Medan dan belum juga bergabung tim. “Mungkin tak lama lagi pelatih akan bergabung. Sekarang kami fokus mendatangkan pemain, termasuk beberapa pemain asing. Bagaimana pun kami harus mempercepat proses persiapan,” terang Sekretaris Arema IPL Seprianus Tobo Lodo.
Dirinya mengaku sudah mendengar penundaan pertandingan Arema kontra Persiba Bantul. Menurutnya penundaan itu memang sangat diperlukan timnya karena persiapan sangat mepet dan jumlah pemain belum ideal. “Bagus kalau memang Arema mendapatkan kelonggaran,” cetusnya.
Sementara itu, Arema versi Winarso dikabarkan menambah pemain yang telah didaftarkan ke PT LPIS. Pemain tambahan itu berasal dari Arema versi Nur Salam Tabusalla yang telah bubar, yakni kiper Aji Saka, Legimin Raharjo, Putut Waringin Jati, Jaya Teguh Angga, serta Rigan Agachi.
Manajemen sendiri belum menguak soal penambahan pemain dari kubu Nur Salam, walau tidak menampiknya. Sedangkan untuk pemain asing sejauh ini baru ada Emile Bertrand Mbamba dan Bruno Casmir yang masih dalam tahap seleksi.
(wbs)