Arema terlalu perkasa
Minggu, 24 Februari 2013 - 22:02 WIB
Arema terlalu perkasa
A
A
A
Sindonews.com -- Arema Cronous melanjutkan rekor tak terkalahkan di Stadion Kanjuruhan. Meladeni Sriwijaya FC (SFC), Minggu (24/2) malam, Arema menjadikan Kanjuruhan sebagai ladang pembantaian dengan menggulung tamunya 4-1. Beto Goncalves dan Christian Gonzales masing-masing mencetak dua gol.
SFC hanya bisa mencetak gol hiburan melalui Hilton Moreira. Kemenangan ini sekaligus menjaga rekor Arema yang selalu mencetak minimal tiga gol di setiap pertandingan kandang. Kemenangan besar lawan SFC sebenarnya juga terbilang mengejutkan.
Semula diprediksi Arema bakal kesulitan mengatasi perlawanan Laskar Wong Kito karena rekor pertemuan sebelumnya terbilang alot. Faktanya justru SFC yang bermain kurang percaya diri di hadapan sekitar 35.000 Aremania yang menyesaki Stadion Kanjuruhan.
Terciptanya gol Christian Gonzales dan Beto Goncalves menit 2 dan 12 sudah menjelaskan betapa nervous-nya pertahan SFC malam itu menghadapi pemain sekelas Gonzales, Beto, hingga Kayamba Gumbs. Dua gol cepat itu sebenarnya bisa direspons Hilton Moreira yang menjebol jala Kurnia Meiga menit 24.
Sayang itu belum mampu membendung determinasi tuan rumah yang terlanjur menggelora dan sulit diimbangi dan malah Beto menambah skor di babak kedua. Pemain yang pantas mendapat kredit tersendiri adalah gelandang Egi Melgiansyah. Dia kekuatan yang tak terlihat di lapangan tengah Singo Edan.
Beto dan Gonzales boleh menciptakan dua gol. Namun peran Egi sangat luar biasa dan dia menjadi boss sesungguhnya di tengah lapangan. Pendekatan fisik yang dilakukannya membuat Hilton Moreira, Boakay Foday, maupun Ponaryo Astaman, tak bisa nyaman menguasai bola.
Egi Melgiansyah menjadi penyaring pertama tekanan yang dilakukan tim asal Sumatera Selatan. SFC yang biasanya membangun serangan dengan aliran bola datar di lapangan tengah, nyaris macet. Alhasil tim tamu lebih banyak memaksakan serangan lewat sayap yang tak begitu efektif.
Malam yang harus secepatnya dilupakan SFC. Arema sebenarnya tidak terlalu banyak menciptakan shot on goal. Tercatat hanya enam upaya yang mengarah ke gawang, tapi empat di antaranya berbuah gol. Permainan efektif seperti inilah yang dirancang Pelatih Arema Rahmad 'RD' Darmawan sebelumnya.
"Hasil yang luar biasa. Sriwijaya FC lawan yang tangguh, tapi kami bermain sangat efektif dan tidak kendor sepanjang pertandingan. Pemain sangat disiplin di posisinya masing-masing dan itu kunci kemenangan kami. Dukungan luar biasa Aremania tentunya juga sangat berpengaruh," ucap RD setelah pertandingan.
RD juga gembira dengan lancarnya suplai gol dari Beto Goncalves yang sempat seret di awal kompetisi. Beto saat ini berlomba dengan Christian Gonzales sebagai predator utama di klub berlogo kepala singa. "Secara umum semua bermain bagus. Permainan seperti ini yang saya inginkan," tambahnya.
Sementara, Pelatih SFC Kas Hartadi mengakui skuatnya kesulitan mengimbangi permainan agresif Arema. Dua gol cepat di sepuluh menit awal pertandingan disebutnya membuat posisi Ponaryo Astaman dkk terpojok. Menurutnya sulit mengejar ketertinggalan dua gol di kandang tim sekaliber Arema.
"Kami sudah memberi respons lewat gol balasan Hilton. Tapi memang tidak mudah untuk membalikkan keadaan saat berhadapan dengan lawan seperti Arema. Kami menghadapi lawan yang kuat dengan materi pemain sangat berkualitas. Malam ini Arema memang lebih bagus," papar Kas Hartadi.
Hilangnya beberapa pilar seperti salah satunya Ferry Rotinsulu diakuinya sedikit mengurangi kekuatan SFC. Kendati demikian, Kas Hartadi tidak mau menjadikan kondisi timnya menjadi alasan kekalahan. Dia lebih suka menyebut lawan yang dihadapi memang bukan tim biasa.(kukuh setyawan)
Arema Cronous:
Kurnia Meiga (gk), H Kipuw, V Igbonefo, Munhar, T Gathuesi, Egi M, Hendro S/ M Ridhuan, Dendi S/Dedi Kusnandar, Kayamba G, Beto G, C Gonzales
Sriwijaya FC:
Mokodompit (gk), Taufiq, C Diogo, Abdulrahman, Mahyadi P, Ponaryo A, A Jufrianto, Boakay F, Fachrudin/ S Samma, Hilton M, Tantan
SFC hanya bisa mencetak gol hiburan melalui Hilton Moreira. Kemenangan ini sekaligus menjaga rekor Arema yang selalu mencetak minimal tiga gol di setiap pertandingan kandang. Kemenangan besar lawan SFC sebenarnya juga terbilang mengejutkan.
Semula diprediksi Arema bakal kesulitan mengatasi perlawanan Laskar Wong Kito karena rekor pertemuan sebelumnya terbilang alot. Faktanya justru SFC yang bermain kurang percaya diri di hadapan sekitar 35.000 Aremania yang menyesaki Stadion Kanjuruhan.
Terciptanya gol Christian Gonzales dan Beto Goncalves menit 2 dan 12 sudah menjelaskan betapa nervous-nya pertahan SFC malam itu menghadapi pemain sekelas Gonzales, Beto, hingga Kayamba Gumbs. Dua gol cepat itu sebenarnya bisa direspons Hilton Moreira yang menjebol jala Kurnia Meiga menit 24.
Sayang itu belum mampu membendung determinasi tuan rumah yang terlanjur menggelora dan sulit diimbangi dan malah Beto menambah skor di babak kedua. Pemain yang pantas mendapat kredit tersendiri adalah gelandang Egi Melgiansyah. Dia kekuatan yang tak terlihat di lapangan tengah Singo Edan.
Beto dan Gonzales boleh menciptakan dua gol. Namun peran Egi sangat luar biasa dan dia menjadi boss sesungguhnya di tengah lapangan. Pendekatan fisik yang dilakukannya membuat Hilton Moreira, Boakay Foday, maupun Ponaryo Astaman, tak bisa nyaman menguasai bola.
Egi Melgiansyah menjadi penyaring pertama tekanan yang dilakukan tim asal Sumatera Selatan. SFC yang biasanya membangun serangan dengan aliran bola datar di lapangan tengah, nyaris macet. Alhasil tim tamu lebih banyak memaksakan serangan lewat sayap yang tak begitu efektif.
Malam yang harus secepatnya dilupakan SFC. Arema sebenarnya tidak terlalu banyak menciptakan shot on goal. Tercatat hanya enam upaya yang mengarah ke gawang, tapi empat di antaranya berbuah gol. Permainan efektif seperti inilah yang dirancang Pelatih Arema Rahmad 'RD' Darmawan sebelumnya.
"Hasil yang luar biasa. Sriwijaya FC lawan yang tangguh, tapi kami bermain sangat efektif dan tidak kendor sepanjang pertandingan. Pemain sangat disiplin di posisinya masing-masing dan itu kunci kemenangan kami. Dukungan luar biasa Aremania tentunya juga sangat berpengaruh," ucap RD setelah pertandingan.
RD juga gembira dengan lancarnya suplai gol dari Beto Goncalves yang sempat seret di awal kompetisi. Beto saat ini berlomba dengan Christian Gonzales sebagai predator utama di klub berlogo kepala singa. "Secara umum semua bermain bagus. Permainan seperti ini yang saya inginkan," tambahnya.
Sementara, Pelatih SFC Kas Hartadi mengakui skuatnya kesulitan mengimbangi permainan agresif Arema. Dua gol cepat di sepuluh menit awal pertandingan disebutnya membuat posisi Ponaryo Astaman dkk terpojok. Menurutnya sulit mengejar ketertinggalan dua gol di kandang tim sekaliber Arema.
"Kami sudah memberi respons lewat gol balasan Hilton. Tapi memang tidak mudah untuk membalikkan keadaan saat berhadapan dengan lawan seperti Arema. Kami menghadapi lawan yang kuat dengan materi pemain sangat berkualitas. Malam ini Arema memang lebih bagus," papar Kas Hartadi.
Hilangnya beberapa pilar seperti salah satunya Ferry Rotinsulu diakuinya sedikit mengurangi kekuatan SFC. Kendati demikian, Kas Hartadi tidak mau menjadikan kondisi timnya menjadi alasan kekalahan. Dia lebih suka menyebut lawan yang dihadapi memang bukan tim biasa.(kukuh setyawan)
Arema Cronous:
Kurnia Meiga (gk), H Kipuw, V Igbonefo, Munhar, T Gathuesi, Egi M, Hendro S/ M Ridhuan, Dendi S/Dedi Kusnandar, Kayamba G, Beto G, C Gonzales
Sriwijaya FC:
Mokodompit (gk), Taufiq, C Diogo, Abdulrahman, Mahyadi P, Ponaryo A, A Jufrianto, Boakay F, Fachrudin/ S Samma, Hilton M, Tantan
(wbs)
