Tampil kurang maksimal, Gomes hadapi eliminasi?
A
A
A
Sindonews.com —Dua pertandingan home kontra Persisam Samarinda dan Mitra Kukar, bakal menjadi penentuan nasib Gomes de Oliviera di Persela Lamongan. Jika kembali memetik hasil mengecewakan, maka posisi pelatih asal Brasil tersebut berada di ujung tanduk.
Lebih parah lagi, posisinya di Stadion Surajaya bisa tereliminasi lebih dini seandainya pamor Persela terus meredup. Manajemen sendiri mengakui posisi di papan bawah klasemen sangat mengecewakan dan jauh dari ekspektasi Laskar Joko Tingkir yang membidik papan atas.
Manajer Persela Lamongan Debby Kurniawan mengatakan, jelas ada tindakan dari manajemen jika dua pertandingan home ke depan tetap berujung hasil mengecewakan. “Terlalu jauh kalau bisa soal pergantian pelatih. Tentunya semua masih harus dilihat dulu dari dua pertandingan kandang mendatang,” jelas Debby Kurniawan.
Diakuinya, “Hasil sejauh ini sangat mengecewakan. Harus saya katakan ini bukan awal bagus untuk menjadi tim papan atas. Jadi secepatnya harus ada perubahan positif mumpung masih baru memainkan tujuh pertandingan. Jika tidak, manajemen akan melakukan evaluasi menyeluruh.”
Sebuah tekanan berat untuk Gomes de Oliviera. Persela harus menghadapi dua klub tangguh asal Kalimantan, yakni Persisam Samarinda pada Minggu (2/3), yang dilanjutkan dengan pertarungan lawan Mitra Kukar. Sialnya, rekor kandang Persela belum begitu menjanjikan.
Persela pernah dengan mudah kehilangan tiga angka sewaktu menjamu Persiram Raja Ampat di Stadion Surajaya. Gustavo Lopez dkk juga susah payah mengalahkan Persidafon Dafonsoro. Satu-satunya kemenangan mudah diperoleh dari Persepam Madura United yang berstatus tim debutan.
Debby Kurniawan boleh mengatakan eliminasi pelatih masih belum menjadi solusi bagi Persela. Tapi jika di dua pertandingan home itu Gomes kembali gagal mempersembahkan angka sempurna, maka bukan tak mungkin manajemen menempuh langkah praktis.
Itu bisa dimaklumi karena musim ini tim Biru Laut kadung mengusung ambisi tinggi untuk lebih baik dibanding tahun lalu. Manajemen juga sudah bersusah payah memulihkan kondisi klub yang didera krisis finansial musim lalu. Sayang prestasi belum berbanding lurus dengan ekpektasi.
Gomes sendiri masih enggan berkomentar soal rentannya posisi sebagai pelatih Persela Lamongan. Kendati begitu dia menyatakan siap bertanggungjawab jika perjalanan Persela tidak sesuai harapan. “Saya tentu akan bertanggungjawab. Kami semua sedang berupaya untuk lebih baik,” ucapnya singkat.
Gomes datang ke Lamongan disambut harapan menjulang LA Mania. Maklum, Gomes memiliki prestasi memuaskan musim lalu kala membawa Persiwa Wamena finish di urutan tiga klasemen akhir ISL 2011-2013. Berhasil menjuarai Piala Gubernur 2012 dan mengalahkan persepam 4-0 di awal ISL membuat harapan Persela membuncah.
Tapi semuanya langsung surut ketika klub kebanggaan masyarakat Kota Soto kalah beruntun melawan Persiwa Wamena, persipura Jayapura, Persiram Raja Ampat, sekaligus disusul hasil mengecewakan dalam tour Kalimantan. Persela pun terunduk muram di zona degradasi.
Lebih parah lagi, posisinya di Stadion Surajaya bisa tereliminasi lebih dini seandainya pamor Persela terus meredup. Manajemen sendiri mengakui posisi di papan bawah klasemen sangat mengecewakan dan jauh dari ekspektasi Laskar Joko Tingkir yang membidik papan atas.
Manajer Persela Lamongan Debby Kurniawan mengatakan, jelas ada tindakan dari manajemen jika dua pertandingan home ke depan tetap berujung hasil mengecewakan. “Terlalu jauh kalau bisa soal pergantian pelatih. Tentunya semua masih harus dilihat dulu dari dua pertandingan kandang mendatang,” jelas Debby Kurniawan.
Diakuinya, “Hasil sejauh ini sangat mengecewakan. Harus saya katakan ini bukan awal bagus untuk menjadi tim papan atas. Jadi secepatnya harus ada perubahan positif mumpung masih baru memainkan tujuh pertandingan. Jika tidak, manajemen akan melakukan evaluasi menyeluruh.”
Sebuah tekanan berat untuk Gomes de Oliviera. Persela harus menghadapi dua klub tangguh asal Kalimantan, yakni Persisam Samarinda pada Minggu (2/3), yang dilanjutkan dengan pertarungan lawan Mitra Kukar. Sialnya, rekor kandang Persela belum begitu menjanjikan.
Persela pernah dengan mudah kehilangan tiga angka sewaktu menjamu Persiram Raja Ampat di Stadion Surajaya. Gustavo Lopez dkk juga susah payah mengalahkan Persidafon Dafonsoro. Satu-satunya kemenangan mudah diperoleh dari Persepam Madura United yang berstatus tim debutan.
Debby Kurniawan boleh mengatakan eliminasi pelatih masih belum menjadi solusi bagi Persela. Tapi jika di dua pertandingan home itu Gomes kembali gagal mempersembahkan angka sempurna, maka bukan tak mungkin manajemen menempuh langkah praktis.
Itu bisa dimaklumi karena musim ini tim Biru Laut kadung mengusung ambisi tinggi untuk lebih baik dibanding tahun lalu. Manajemen juga sudah bersusah payah memulihkan kondisi klub yang didera krisis finansial musim lalu. Sayang prestasi belum berbanding lurus dengan ekpektasi.
Gomes sendiri masih enggan berkomentar soal rentannya posisi sebagai pelatih Persela Lamongan. Kendati begitu dia menyatakan siap bertanggungjawab jika perjalanan Persela tidak sesuai harapan. “Saya tentu akan bertanggungjawab. Kami semua sedang berupaya untuk lebih baik,” ucapnya singkat.
Gomes datang ke Lamongan disambut harapan menjulang LA Mania. Maklum, Gomes memiliki prestasi memuaskan musim lalu kala membawa Persiwa Wamena finish di urutan tiga klasemen akhir ISL 2011-2013. Berhasil menjuarai Piala Gubernur 2012 dan mengalahkan persepam 4-0 di awal ISL membuat harapan Persela membuncah.
Tapi semuanya langsung surut ketika klub kebanggaan masyarakat Kota Soto kalah beruntun melawan Persiwa Wamena, persipura Jayapura, Persiram Raja Ampat, sekaligus disusul hasil mengecewakan dalam tour Kalimantan. Persela pun terunduk muram di zona degradasi.
(wbs)