KONI Jabar evaluasi kriket di PON XIX
A
A
A
Sindonews.com - Cabang olahraga kriket akan dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Jabar. Itu sesuai dengan kesepakatan peserta dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) 2013 di Hotel Grand Preanger lalu.
Sehingga dalam PON yang digelar di Jabar nanti terdapat 44 cabor yang akan dipertandingkan. Namun, untuk cabor kriket ini, KONI Jabar akan melakukan evaluasi terlebih dahulu terkait keberadaan Pengda dari cabor itu sendiri. Pasalnya, cabor tersebut belum terdaftar di KONI Jabar.
"Kami selaku tuan rumah, menginginkan pada PON 2016 nanti cabor yang dipertandingkan sebanyak 43 cabor. Termasuk empat cabor yang tidak dipertandingkan di PON Riau, yaitu dansa, hoki, berkuda, dan drumband. Namun dalam RAT beberapa waktu lalu, peserta menyetujui untuk penambahan satu cabor yaitu kriket," katanya.
Wakil Sekretaris Umum KONI Jabar, Lili Rolina. Lili menilai, ada beberapa kemungkinan terkait keberadaan Pengda Persatuan Kriket Seluruh Indonesia (PKSI) ini. Artinya bisa saja Pengda atau organisasinya sudah ada, namun belum melaporkannya ke KONI Jabar atau memang belum ada.
"Bisa saja sudah ada, tapi belum melapor. Seperti cabor barongsai, organisasinya belum melapor karena seingat saya dulu barongsai masuknya ke FORMI (Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia)," katanya.
Untuk cabor tersebut, pihaknya juga akan menanyakan organisasi cabor kriket ke Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Lili mengaku, untuk cabor kriket pihaknya bukan berarti tidak siap karena tidak memiliki atletnya. Namun pihaknya belum mengetahui apakah Pengdanya sudah ada atau belum di Jabar.
"Untuk cabor kriket akan kita bahas dulu dalam rapat anggota KONI Jabar pada bulan Maret atau April. Kita juga belum mengetahui apakah pengdanya sudah merata atau belum di Indonesia," ujarnya.
Sehingga dalam PON yang digelar di Jabar nanti terdapat 44 cabor yang akan dipertandingkan. Namun, untuk cabor kriket ini, KONI Jabar akan melakukan evaluasi terlebih dahulu terkait keberadaan Pengda dari cabor itu sendiri. Pasalnya, cabor tersebut belum terdaftar di KONI Jabar.
"Kami selaku tuan rumah, menginginkan pada PON 2016 nanti cabor yang dipertandingkan sebanyak 43 cabor. Termasuk empat cabor yang tidak dipertandingkan di PON Riau, yaitu dansa, hoki, berkuda, dan drumband. Namun dalam RAT beberapa waktu lalu, peserta menyetujui untuk penambahan satu cabor yaitu kriket," katanya.
Wakil Sekretaris Umum KONI Jabar, Lili Rolina. Lili menilai, ada beberapa kemungkinan terkait keberadaan Pengda Persatuan Kriket Seluruh Indonesia (PKSI) ini. Artinya bisa saja Pengda atau organisasinya sudah ada, namun belum melaporkannya ke KONI Jabar atau memang belum ada.
"Bisa saja sudah ada, tapi belum melapor. Seperti cabor barongsai, organisasinya belum melapor karena seingat saya dulu barongsai masuknya ke FORMI (Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia)," katanya.
Untuk cabor tersebut, pihaknya juga akan menanyakan organisasi cabor kriket ke Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Lili mengaku, untuk cabor kriket pihaknya bukan berarti tidak siap karena tidak memiliki atletnya. Namun pihaknya belum mengetahui apakah Pengdanya sudah ada atau belum di Jabar.
"Untuk cabor kriket akan kita bahas dulu dalam rapat anggota KONI Jabar pada bulan Maret atau April. Kita juga belum mengetahui apakah pengdanya sudah merata atau belum di Indonesia," ujarnya.
(aww)