Hat-trick Tantan makin benamkan Persegres
A
A
A
Sindonews.com - Keputusan memecat Suharno terbukti belum memberikan perubahan positif pada tim Persegres Gresik. Sebaliknya, klub berjuluk Laskar Joko Samudro masih mendengkur dan malah hancur lebur kala menjamu Sriwijaya FC (SFC) di Stadion Tri Dharma, Gresik, Jumar (1/2). Persegres dilumat tim tamu 3-4.
Striker SFC Tantan menjadi bintang lapangan dengan mencetak hat-trick ke jala Hery Prasetyo. Gol kemenangan lainnya diceploskan Hilton Moreira melalui eksekusi pinalti. Sebuah sore yang kelam bagi Persegres yang sebelumnya juga dikalahkan Pelita Bandung Raya di kandang sendiri.
Tuan rumah sejatinya unggul lebih dulu via Risky Novriansyah pada menit ke-8. Sayang keunggulan cepat tersebut menjadikan Persegres lengah dan malah dibolongi tiga gol Tantan. Tim arahan Khusaeri susah payah mengejar skor dan walau berhasil mencetak dua gol tambahan lewat Lan Bastian dan Shohei Matsunaga, kekalahan tak terhindarkan.
Pertandingan yang sangat seru dan apresiasi pantas diberikan untuk anak-anak Sriwijaya FC. Tersengat gol cepat, mereka tetap tenang, menguasai diri, dan kemudian bangkit lewat permainan yang efektif. Peluang demi peluang mengalir dengan sangat terencana.
Laskar Wong Kito mampu memanfaatkan rapuhnya lini pertahanan tuan rumah yang digalang Sasa Zecevic dan Park Chul Hyung. Tak heran jika serangan melalui Tantan dan Eddie Foday selalu membahayakan serta sulit diantisipasi bek-bek tuan rumah.
Duet Tantan dan Eddie Foday memang menjadi momok dan membuat kerusakan berat di jantung pertahanan Persegres. Tuan rumah tidak memiliki daya untuk mengimbangi mereka karena otak serangan Gustavo Chena tidak tidak bisa berbuat banyak dalam membantu striker di depannya.
Pergantian skema dari 4-2-3-1 menjadi 4-4-2 juga kelihatan berat bagi tim kebanggaan Ultras. Terbiasa dengan dua gelandang bertahan, Persegres bocor di sektor ini karena Ahmad Sembiring kelabakan menahan Ponaryo Astaman dkk. Sebuah kekalahan yang pantas bagi tuan rumah.
"Kami sangat buruk di pertahanan. Konsentrasi menjadi kacau setelah Sriwijaya mencetak gol balasan. Kami berupaya tampil menyerang tapi membawa konsekuensi besar pada pertahanan. Harusnya kami bisa memanfaatkan momentum karena unggul lebih dulu," keluh Pelatih Persegres Khusaeri.
Selain mengeluhkan performa timnya, dia juga menunjuk faktor lawan sangat menentukan. SFC disebutnya bermain dengan permainan terbaik dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada. "Sriwijaya tampil luar biasa dan saya akui memang kualitas permainan kami masih di bawah mereka," sebutnya.
Kubu Laskar Wong Kito menyambut kemenangan itu dengan euforia. Sempat dibuat deg-degan karena Persegres mampu mencetak dua gol di babak kedua, sang juara bertahan akhirnya pulang ke Palembang dengan senyum mengembang. Pelatih SFC Kas Hartadi tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
"Pertandingan yang luar biasa. Kemenangan ini untuk pemain yang bekerja keras di lapangan dan memberikan hasil terbaik. Kami sempat menurun konsentrasi ketika Persegres berupaya mengejar skor. Beruntung kemenangan masih bisa kami amankan," ulas Kas Hartadi.
Kas juga memberikan pujian kepada duet Tantan dan Eddie Foday yang berkolaborasi dengan sangat apik. "Setelah kalah di Malang (lawan Arema Cronous), kami ini mendapatkan angka pengganti. Akhirnya bisa kami peroleh di kandang Persegres. Ini luar biasa," cetusnya.
Striker SFC Tantan menjadi bintang lapangan dengan mencetak hat-trick ke jala Hery Prasetyo. Gol kemenangan lainnya diceploskan Hilton Moreira melalui eksekusi pinalti. Sebuah sore yang kelam bagi Persegres yang sebelumnya juga dikalahkan Pelita Bandung Raya di kandang sendiri.
Tuan rumah sejatinya unggul lebih dulu via Risky Novriansyah pada menit ke-8. Sayang keunggulan cepat tersebut menjadikan Persegres lengah dan malah dibolongi tiga gol Tantan. Tim arahan Khusaeri susah payah mengejar skor dan walau berhasil mencetak dua gol tambahan lewat Lan Bastian dan Shohei Matsunaga, kekalahan tak terhindarkan.
Pertandingan yang sangat seru dan apresiasi pantas diberikan untuk anak-anak Sriwijaya FC. Tersengat gol cepat, mereka tetap tenang, menguasai diri, dan kemudian bangkit lewat permainan yang efektif. Peluang demi peluang mengalir dengan sangat terencana.
Laskar Wong Kito mampu memanfaatkan rapuhnya lini pertahanan tuan rumah yang digalang Sasa Zecevic dan Park Chul Hyung. Tak heran jika serangan melalui Tantan dan Eddie Foday selalu membahayakan serta sulit diantisipasi bek-bek tuan rumah.
Duet Tantan dan Eddie Foday memang menjadi momok dan membuat kerusakan berat di jantung pertahanan Persegres. Tuan rumah tidak memiliki daya untuk mengimbangi mereka karena otak serangan Gustavo Chena tidak tidak bisa berbuat banyak dalam membantu striker di depannya.
Pergantian skema dari 4-2-3-1 menjadi 4-4-2 juga kelihatan berat bagi tim kebanggaan Ultras. Terbiasa dengan dua gelandang bertahan, Persegres bocor di sektor ini karena Ahmad Sembiring kelabakan menahan Ponaryo Astaman dkk. Sebuah kekalahan yang pantas bagi tuan rumah.
"Kami sangat buruk di pertahanan. Konsentrasi menjadi kacau setelah Sriwijaya mencetak gol balasan. Kami berupaya tampil menyerang tapi membawa konsekuensi besar pada pertahanan. Harusnya kami bisa memanfaatkan momentum karena unggul lebih dulu," keluh Pelatih Persegres Khusaeri.
Selain mengeluhkan performa timnya, dia juga menunjuk faktor lawan sangat menentukan. SFC disebutnya bermain dengan permainan terbaik dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada. "Sriwijaya tampil luar biasa dan saya akui memang kualitas permainan kami masih di bawah mereka," sebutnya.
Kubu Laskar Wong Kito menyambut kemenangan itu dengan euforia. Sempat dibuat deg-degan karena Persegres mampu mencetak dua gol di babak kedua, sang juara bertahan akhirnya pulang ke Palembang dengan senyum mengembang. Pelatih SFC Kas Hartadi tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
"Pertandingan yang luar biasa. Kemenangan ini untuk pemain yang bekerja keras di lapangan dan memberikan hasil terbaik. Kami sempat menurun konsentrasi ketika Persegres berupaya mengejar skor. Beruntung kemenangan masih bisa kami amankan," ulas Kas Hartadi.
Kas juga memberikan pujian kepada duet Tantan dan Eddie Foday yang berkolaborasi dengan sangat apik. "Setelah kalah di Malang (lawan Arema Cronous), kami ini mendapatkan angka pengganti. Akhirnya bisa kami peroleh di kandang Persegres. Ini luar biasa," cetusnya.
(aww)