Lupakan pertemanan, adu tega demi kemenangan
A
A
A
Sindonews.com - Pertarungan pemain-pemain senior memanaskan duel Sriwijaya FC (SFC) dengan Persib Bandung di Stadion Gelora Sriwijaya, Sabtu malam (9/3). Mahyadi Panggabean, Ponaryo Astaman, Jufrianto, dan Fandy Mochtar akan saling jegal dengan M Ridwan, Supardi, Firman Utina dan Maman Abdulrahman di kubu Persib.
Pemain-pemain tersebut sudah terbiasa bersama baik dalam Timnas maupun dalam klub-klub sebelumnya. Tapi ketika mereka dihadapkan sebagai lawan, maka yang terjadi adalah body charge, tekling keras dan saling jegal.
Empat penggawa senior Laskar Wong Kito seperti Mahyadi Panggabean, Ponaryo Astaman, Jufrianto dan Fandy Mochtar, merupakan tipikal pekerja keras dan petarung. Sedangkan pemain senior yang ada tubuh Maung Bandung-julukan Persib, berkarakter cepat dan sering memanfaatkan kelengahan lawan.
Menghadapi lawan yang juga rekan-rekan sendiri, kapten Persib Firman Utina berujar akan menghadirkan mimpi buruk terhadap mantan timnya sendiri. ''Tentunya kita ke sini bukan untuk jalan-jalan. Ya harus optimis bisa menang,” katanya.
Meskipun berhasrat memberikan kemenangan bagi Persib Bandung namun sang jenderal lapangan tengah ini mengaku tak ada target untuk mencetak gol dalam pertandingan nanti. Terlebih harus melakukan selebrasi khusus terhadap mantan klubnya. “Tidak penting siapa yang cetak gol namun yang terpenting adalah tim bisa menang,” tegasnya.
Pemain yang juga masuk dalam daftar pemanggilan pemain Timnas Indonesia ini, mengaku, meski telah berseragam Persib Bandung namun dia merasa tetap bersahabat dengan mantan klubnya. Bahkan komunikasi dengan mantan pelatih dan rekan satu timnya masih berjalan hingga saat ini.
Sementara gelandang bertahan SFC, Ahmad Jufrianto, justru tak terlalu memikirkan tentang banyaknya pemain bintang dan rekan-rekannya yang ada dalam skuad Maung Bandung. Jupe-sapaan akrabnya, hanya ingin fokus pada pertandingan dan mempertahankan timnya untuk tidak kebobolan.
''Semua memang teman, tapi saat di lapangan nanti saya harus melupakan semua. Saya lebih memilih memenangkan pertandingan dan kalau bisa memberikan gol untuk pendukung setia SFC,” ucapnya singkat.
Pemain-pemain tersebut sudah terbiasa bersama baik dalam Timnas maupun dalam klub-klub sebelumnya. Tapi ketika mereka dihadapkan sebagai lawan, maka yang terjadi adalah body charge, tekling keras dan saling jegal.
Empat penggawa senior Laskar Wong Kito seperti Mahyadi Panggabean, Ponaryo Astaman, Jufrianto dan Fandy Mochtar, merupakan tipikal pekerja keras dan petarung. Sedangkan pemain senior yang ada tubuh Maung Bandung-julukan Persib, berkarakter cepat dan sering memanfaatkan kelengahan lawan.
Menghadapi lawan yang juga rekan-rekan sendiri, kapten Persib Firman Utina berujar akan menghadirkan mimpi buruk terhadap mantan timnya sendiri. ''Tentunya kita ke sini bukan untuk jalan-jalan. Ya harus optimis bisa menang,” katanya.
Meskipun berhasrat memberikan kemenangan bagi Persib Bandung namun sang jenderal lapangan tengah ini mengaku tak ada target untuk mencetak gol dalam pertandingan nanti. Terlebih harus melakukan selebrasi khusus terhadap mantan klubnya. “Tidak penting siapa yang cetak gol namun yang terpenting adalah tim bisa menang,” tegasnya.
Pemain yang juga masuk dalam daftar pemanggilan pemain Timnas Indonesia ini, mengaku, meski telah berseragam Persib Bandung namun dia merasa tetap bersahabat dengan mantan klubnya. Bahkan komunikasi dengan mantan pelatih dan rekan satu timnya masih berjalan hingga saat ini.
Sementara gelandang bertahan SFC, Ahmad Jufrianto, justru tak terlalu memikirkan tentang banyaknya pemain bintang dan rekan-rekannya yang ada dalam skuad Maung Bandung. Jupe-sapaan akrabnya, hanya ingin fokus pada pertandingan dan mempertahankan timnya untuk tidak kebobolan.
''Semua memang teman, tapi saat di lapangan nanti saya harus melupakan semua. Saya lebih memilih memenangkan pertandingan dan kalau bisa memberikan gol untuk pendukung setia SFC,” ucapnya singkat.
(aww)