Tiru tekad tetangga
A
A
A
Sindonews—Persela Lamongan dan Persepam Madura United (P-MU) mungkin bisa saling menginspirasi di lanjutan Indonesia Super League (ISL) pekan ini. Keduanya sama-sama memetik kemenangan fenomenal di pertandingan sebelumnya, yakni kontra Persija Jakarta dan PSPS Pekanbaru.
Persela dan P-MU secara bersamaan memetik kemenangan perdananya musim ini. Persela mengalahkan Persija Jakarta 1-2 di Solo, sedangkan P-MU juga menggaet tiga angka hasil kemenangan tipis 0-1 di Kampar, Riau. Akhir pekan ini, kedua klub bertukar lawan.
Persela Lamongan bakal menghadapi PSPS Pekanbaru, sedangkan P-MU giliran menantang Persija Jakarta. Sedikit banyak kedua klub asal Jawa Timur ini bisa mengambil contoh kemenangan yang diperoleh tetangganya di pertandingan akhir pekan lalu.
Pelatih caretaker Persela Lamongan Didik Ludianyo memang mengakui Persela mempunyai style tersendiri dan tidak akan menyontek P-MU kala mengunjungi kandang PSPS Pekanbaru. Kendati begitu, dia tak menampik determinasi alias tekad saudara mudanya itu layak ditiru.
“Persela tentu memiliki karakter tersendiri dan gaya permainan yang berbeda dengan Persepam. Tapi melihat semangat dan keyakinan mereka sampai bisa memenangkan memenangkan pertandingan di kandang PSPS, itu layak menjadi inspirasi tersendiri,” cetusnya.
Didik mengakui setelah memenangi laga kontra Persija, Laskar Joko Tingkir lebih stabil secara mental dan tidak merasakan tekanan. Tim kebanggaan LA Mania bakal lebih percaya diri dan sangat siap menghadapi PSPS yang tengah menurun setelah diempaskan P-MU pekan lalu.
PSPS sebelumnya menjadi lawan yang sulit bagi klub Jatim, karena Arema Cronous dan Persegres Gresik United yang kekuatannya lebih mentereng terkapar di sana. Ketangguhan PSPS di kandang sendiri justru berakhir saat menghadapi tim penuh semangat tinggi seperti P-MU.
“Kami memiliki waktu sepekan sebelum menghadapi PSPS dan mempersiapkan semuanya dengan baik. Intinya adalah menjaga bagaimana bisa tetap bermain efektif seperti saat menghadapi Persija,” terang Didik. Dia juga mengatakan kemungkinan tetap bisa memainkan Gustavo Lopez yang cedera kala menghadapi Persija.
Sementara, Pelatih P-MU Daniel Roekito juga mengatakan kemenangan Persela atas Persija pekan lalu bisa dijadikan contoh bagi timnya. Dia menyimpulkan, Persija idealnya dihadapi dengan permainan efektif dengan pertahanan yang sangat disiplin sepanjang 90 menit.
“Persela membuktikan bisa mengalahkan Persija walau kalah secara permainan dan penguasaan bola. Pertahanan Persela saya lihat sangat bagus dan membuat Persija frustrasi. Kami juga menerapkan pertahanan seperti itu saat mengalah PSPS,” sebut mantan pelatih Arema Malang dan Persik Kediri ini.
Masih menurut Daniel, Persela maupun P-MU tidak membutuhkan permainan cantik dan banyak penguasaan bola. Terpenting baginya adalah bagaimana tim bisa memanfaatkan momentum, sekaligus mencegah lawan mudah menciptakan peluang sekaligus mencetak gol.
“Kekalahan Persija dari Persela juga membuat kami lebih optimistis bisa melakukan hal yang sama. Secara teknis memang tidak ada tiru-meniru karena tiap tim punya strategi dan ciri khas tersendiri. Tapi kekalahan Persija lalu membuat kami lebih bisa membaca kelemahan mereka,” tandas Daniel.
Persela dan P-MU secara bersamaan memetik kemenangan perdananya musim ini. Persela mengalahkan Persija Jakarta 1-2 di Solo, sedangkan P-MU juga menggaet tiga angka hasil kemenangan tipis 0-1 di Kampar, Riau. Akhir pekan ini, kedua klub bertukar lawan.
Persela Lamongan bakal menghadapi PSPS Pekanbaru, sedangkan P-MU giliran menantang Persija Jakarta. Sedikit banyak kedua klub asal Jawa Timur ini bisa mengambil contoh kemenangan yang diperoleh tetangganya di pertandingan akhir pekan lalu.
Pelatih caretaker Persela Lamongan Didik Ludianyo memang mengakui Persela mempunyai style tersendiri dan tidak akan menyontek P-MU kala mengunjungi kandang PSPS Pekanbaru. Kendati begitu, dia tak menampik determinasi alias tekad saudara mudanya itu layak ditiru.
“Persela tentu memiliki karakter tersendiri dan gaya permainan yang berbeda dengan Persepam. Tapi melihat semangat dan keyakinan mereka sampai bisa memenangkan memenangkan pertandingan di kandang PSPS, itu layak menjadi inspirasi tersendiri,” cetusnya.
Didik mengakui setelah memenangi laga kontra Persija, Laskar Joko Tingkir lebih stabil secara mental dan tidak merasakan tekanan. Tim kebanggaan LA Mania bakal lebih percaya diri dan sangat siap menghadapi PSPS yang tengah menurun setelah diempaskan P-MU pekan lalu.
PSPS sebelumnya menjadi lawan yang sulit bagi klub Jatim, karena Arema Cronous dan Persegres Gresik United yang kekuatannya lebih mentereng terkapar di sana. Ketangguhan PSPS di kandang sendiri justru berakhir saat menghadapi tim penuh semangat tinggi seperti P-MU.
“Kami memiliki waktu sepekan sebelum menghadapi PSPS dan mempersiapkan semuanya dengan baik. Intinya adalah menjaga bagaimana bisa tetap bermain efektif seperti saat menghadapi Persija,” terang Didik. Dia juga mengatakan kemungkinan tetap bisa memainkan Gustavo Lopez yang cedera kala menghadapi Persija.
Sementara, Pelatih P-MU Daniel Roekito juga mengatakan kemenangan Persela atas Persija pekan lalu bisa dijadikan contoh bagi timnya. Dia menyimpulkan, Persija idealnya dihadapi dengan permainan efektif dengan pertahanan yang sangat disiplin sepanjang 90 menit.
“Persela membuktikan bisa mengalahkan Persija walau kalah secara permainan dan penguasaan bola. Pertahanan Persela saya lihat sangat bagus dan membuat Persija frustrasi. Kami juga menerapkan pertahanan seperti itu saat mengalah PSPS,” sebut mantan pelatih Arema Malang dan Persik Kediri ini.
Masih menurut Daniel, Persela maupun P-MU tidak membutuhkan permainan cantik dan banyak penguasaan bola. Terpenting baginya adalah bagaimana tim bisa memanfaatkan momentum, sekaligus mencegah lawan mudah menciptakan peluang sekaligus mencetak gol.
“Kekalahan Persija dari Persela juga membuat kami lebih optimistis bisa melakukan hal yang sama. Secara teknis memang tidak ada tiru-meniru karena tiap tim punya strategi dan ciri khas tersendiri. Tapi kekalahan Persija lalu membuat kami lebih bisa membaca kelemahan mereka,” tandas Daniel.
(wbs)