Yolanthe dorong Sneijder ke Galatasaray
A
A
A
Sindonews.com - Yolanthe Cabau istri Wesley Sneijder merupakan sosok penting kepindahan Sneijder ke Galatasaray dari Inter Milan. Sebelum gelandang 28 tahun itu memutuskan gabung Galatasaray, Yolanthe sudah terlebih dulu menyatakan kesenangannya dengan kota Istanbul.
Yolanthe dan Sneijder mulai menjalin hubungan pada 2009. Keduanya kemudian memutuskan untuk menikah pada 17 Juli 2010, enam hari setelah Sneijer bermain di final Piala Dunia 2010 melawan Spanyol.
Yolanthe juga tidak mempermasalahkan kelanjutan kariernya sebagai model dan artis sekaligus setelah pindah ke Kota Istanbul. Kepindahan ke Istanbul itu murni keputusannya sendiri bukan berdasarkan keinginan atau paksaan sang suami.
''Saya telah membuat pilihan untuk menikahinya dan tentunya saya akan mengikuti kemanapun laju pekerjaan suami saya. Saya juga tak akan meninggalkan Wesley karena ada karier bagus di negara lain,'' kata aktris berdarah Belanda-Spanyol itu seperti dikutip kantor berita Belanda ANP..
Yolanthe kini secara pelan-pelan sudah dapat menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan barunya. Ia bahkan mengaku sangat menghormati perbedaan agama di sana.
''Saya tidak khawatir tentang hal itu (perbedaan agama -red). Bagi saya, itu semua adalah sama. Setiap agama mempercayai adanya Tuhan cuma namanya saja yang berbeda,'' kata Yolanthe
Menurutnya, perbedaan itu justru adalah sesuatu yang indah. ''Bagi saya, keindahan Istanbul justru ada pada rasa saling menghormati antar penganut agama berbeda. Di sana, anda akan melihat Masjid dapat dibangun berdampingan dengan Gereja dan itu bagus,'' ungkap perempuan berusia 27 tahun itu.
Karier Yolanthe mulai melonjak ketika membintangi film Belanda, Snowfever (2004) dan Costa (2005). Sepanjang 2005 hingga 2008, aktris 28 tahun tersebut tampil di sinetron berjudul Onderweg naar morgen. Pada 2009, Yolanthe terpilih majalah FHM sebagai wanita terseksi Belanda.
Yolanthe dan Sneijder mulai menjalin hubungan pada 2009. Keduanya kemudian memutuskan untuk menikah pada 17 Juli 2010, enam hari setelah Sneijer bermain di final Piala Dunia 2010 melawan Spanyol.
Yolanthe juga tidak mempermasalahkan kelanjutan kariernya sebagai model dan artis sekaligus setelah pindah ke Kota Istanbul. Kepindahan ke Istanbul itu murni keputusannya sendiri bukan berdasarkan keinginan atau paksaan sang suami.
''Saya telah membuat pilihan untuk menikahinya dan tentunya saya akan mengikuti kemanapun laju pekerjaan suami saya. Saya juga tak akan meninggalkan Wesley karena ada karier bagus di negara lain,'' kata aktris berdarah Belanda-Spanyol itu seperti dikutip kantor berita Belanda ANP..
Yolanthe kini secara pelan-pelan sudah dapat menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan barunya. Ia bahkan mengaku sangat menghormati perbedaan agama di sana.
''Saya tidak khawatir tentang hal itu (perbedaan agama -red). Bagi saya, itu semua adalah sama. Setiap agama mempercayai adanya Tuhan cuma namanya saja yang berbeda,'' kata Yolanthe
Menurutnya, perbedaan itu justru adalah sesuatu yang indah. ''Bagi saya, keindahan Istanbul justru ada pada rasa saling menghormati antar penganut agama berbeda. Di sana, anda akan melihat Masjid dapat dibangun berdampingan dengan Gereja dan itu bagus,'' ungkap perempuan berusia 27 tahun itu.
Karier Yolanthe mulai melonjak ketika membintangi film Belanda, Snowfever (2004) dan Costa (2005). Sepanjang 2005 hingga 2008, aktris 28 tahun tersebut tampil di sinetron berjudul Onderweg naar morgen. Pada 2009, Yolanthe terpilih majalah FHM sebagai wanita terseksi Belanda.
(wbs)