Nadal serukan kontrol doping yang ketat
A
A
A
Sindonews.com - Mantan petenis nomor satu dunia, Rafael Nadal, ikut menyerukan untuk dilakukannya kontrol doping yang lebih ketat dan transparan demi membantu memberantas masalah doping di dalam olahraga tenis.
Petenis asal Spanyol, yang baru saja kembali berkompetisi setelah absen lebih dari tujuh bulan karena cedera lutut, ingin memastikan tenis tidak tercemar dengan masalah doping yang banyak terjadi di cabang olahraga lain, terutama sepeda, setelah terungkapnya kasus yang menimpa Lance Armstrong.
"Ini sesuatu yang sangat tidak saya suka untuk dibicarakan, karena (doping) telah merusak citra olahraga, dan hal semacam itu tidak layak berada di dalam dunia olahraga menurut pendapat saya," ungkap juara grand slam 11 kali itu kepada CNN. "Ketika seseorang seperti Armstrong menjadi idola bagi sebagian besar orang yang mencintai olahraga, pada akhirnya, Anda melihat jika itu tidak benar."
Menurut Nadal, hal itu menjadi kekecewaan yang besar, sehingga semuanya perlu bekerjasama dengan arah yang sama untuk mengubah keadaan. Maslaah doping tidak boleh terus mengganggu olahraga terutama terhadap para atlet.
Untuk mengatasi hal tersebut, Nadal menegaskan jika perlu dilakukan beberapa hal yang lebih ketat, dan publik juga perlu untuk memiliki kontrol terhadap itu. "Kami harus bekerjasama, kami harus bekerjasama dengan administrator dan semoga kami dapat mengubah situasi yang mengerikan itu."
Kendati doping tidak menjadi sesuatu yang luar biasa terhadap tenis, namun Nadal tetap khawatir bahwa masalah doping bisa berpengaruh juga terhadap tenis. Pasalnya, doping telah menyerang dunia olahraga, sementara tenis merupakan salah satu cabang dari olahraga.
Beberapa bulan terakhir, dunia olahraga telah terpukul dengan beberapa skandal doping tingkat tinggi. Armstrong terpaksa harus kehilangan tujuh gelar Tour de France, sementara Australia juga diguncang skandal doping, setelah terdapat laporan dari pemerintah bahwa beberapa atlet diduga telah menggunakan zat ilegal yang dipasok oleh kelompok penjahat terorganisasi.
Petenis asal Spanyol, yang baru saja kembali berkompetisi setelah absen lebih dari tujuh bulan karena cedera lutut, ingin memastikan tenis tidak tercemar dengan masalah doping yang banyak terjadi di cabang olahraga lain, terutama sepeda, setelah terungkapnya kasus yang menimpa Lance Armstrong.
"Ini sesuatu yang sangat tidak saya suka untuk dibicarakan, karena (doping) telah merusak citra olahraga, dan hal semacam itu tidak layak berada di dalam dunia olahraga menurut pendapat saya," ungkap juara grand slam 11 kali itu kepada CNN. "Ketika seseorang seperti Armstrong menjadi idola bagi sebagian besar orang yang mencintai olahraga, pada akhirnya, Anda melihat jika itu tidak benar."
Menurut Nadal, hal itu menjadi kekecewaan yang besar, sehingga semuanya perlu bekerjasama dengan arah yang sama untuk mengubah keadaan. Maslaah doping tidak boleh terus mengganggu olahraga terutama terhadap para atlet.
Untuk mengatasi hal tersebut, Nadal menegaskan jika perlu dilakukan beberapa hal yang lebih ketat, dan publik juga perlu untuk memiliki kontrol terhadap itu. "Kami harus bekerjasama, kami harus bekerjasama dengan administrator dan semoga kami dapat mengubah situasi yang mengerikan itu."
Kendati doping tidak menjadi sesuatu yang luar biasa terhadap tenis, namun Nadal tetap khawatir bahwa masalah doping bisa berpengaruh juga terhadap tenis. Pasalnya, doping telah menyerang dunia olahraga, sementara tenis merupakan salah satu cabang dari olahraga.
Beberapa bulan terakhir, dunia olahraga telah terpukul dengan beberapa skandal doping tingkat tinggi. Armstrong terpaksa harus kehilangan tujuh gelar Tour de France, sementara Australia juga diguncang skandal doping, setelah terdapat laporan dari pemerintah bahwa beberapa atlet diduga telah menggunakan zat ilegal yang dipasok oleh kelompok penjahat terorganisasi.
(nug)