Kompetisi PSMS mandek, Indra Sakti harus bertanggung jawab
A
A
A
Sindonews.com - Kondisi PSMS versi PT Liga Indonesia (LI) yang saat ini mengalami krisis finansial memunculkan kritik dari beberapa pihak. Indra Sakti Harahap sebagai ketua umum dinilai menjadi pihak yang bertanggung jawab attas kejadian yang menimpa klub berjuluk Ayam Kinantan.
Seperti Ketua PS Kinantan, H.Saryono yang prihatin atas kondisi yang terjadi saat ini. "Ya memang kondisinya parah saat ini. Gak gajian dan gak makan sebagainya. Jelas kita prihatin kondisi seperti saat ini," jelasnya.
Sebelumnya kekecewaan klub lebih dulu disebabkan ketidakjelasan turnamen Piala PSMS yang terhenti di tengah jalan. Hingga saat ini turnamen yang mulai digelar pada Oktober ini tak lagi digelar. Padahal masih sampai babak penyisihan.
"Sudah bubarlah. Bagaimana tidak, uang untuk bayar wasit saja tidak ada. Bagaimana mungkin mau digelar lagi. Terakhir kali digelar waktu PSMS belum main di kompetisi," jelas Saryono yang ditunjuk sebagai komisi pertandingan.
Dalam perjalanannya, beberapa kali klub yang sudah hadir ke lapangan harus menelan kecewa karena laga batal digelar. Penyebabnya tak ada wasit yang memimpin. Parahnya, panitia pertandingan pun tidak ada di lokasi pertandingan.
Padahal di awal terpilih Indra menggembar-gemborkan regenerasi lewat dihidupkannya kembali kompetisi antar klub PSMS. Namun, kenyataannya malah lebih parah dari penyelenggaraan musim lalu saat turnamen terhenti di babak final.
"Ketua umum hanya kasih uang 2,5 juta di awal. Jelas tidak cukup untuk membiayai turnamen piala PSMS," jelasnya.
Kecaman juga dilontarkan oleh penjaga gawang PSMS Medan, Herman Batak yang tidak jelas posisinya saat ini. Dia yang tidak lagi memperkuat tim sejak pertandingan kedua putaran pertama lalu menuturkan, dia tidak akan bergabung lagi sebelum gajinya dibayarkan.
"Sekarang, demi menyambung hidup, saya jualan. Dagang buku tulis, tas-tas cewek. Habis awak (saya) kerja tapi enggak juga digaji si Indra Sakti.''
Dia yang mengaku pasrah terkait statusnya di PSMS Medan dan berniat untuk mencari klub. "Belum tahiu, logikanya saja, kami bekerja tujuannya pasti mencari uang, jadi buat apa kerja di situ lagi? Gara-gara itu, saya harus menjual barang pribadi buat nafkahi keluarga. Pastilah harus mencari tim lain," bebernya
Dia belum mau menyebutkan akan berlabuh ke mana, namun mantan penjaga gawang Deltras Sidoarjo dan Persiram Raja Ampat itu mengaku masih menunggu gaji yg dua bulan belum dibayarkan. Pastilah, itu kan hak kami," tegasnya.
Hingga saat ini, belum ada komentar dari Indra terkait kondisi dan kelanjutan PSMS di putaran kedua divisi utama PT LI. Dihubungi melalui telepon seluler miliknya, namun tidak aktif.
Seperti Ketua PS Kinantan, H.Saryono yang prihatin atas kondisi yang terjadi saat ini. "Ya memang kondisinya parah saat ini. Gak gajian dan gak makan sebagainya. Jelas kita prihatin kondisi seperti saat ini," jelasnya.
Sebelumnya kekecewaan klub lebih dulu disebabkan ketidakjelasan turnamen Piala PSMS yang terhenti di tengah jalan. Hingga saat ini turnamen yang mulai digelar pada Oktober ini tak lagi digelar. Padahal masih sampai babak penyisihan.
"Sudah bubarlah. Bagaimana tidak, uang untuk bayar wasit saja tidak ada. Bagaimana mungkin mau digelar lagi. Terakhir kali digelar waktu PSMS belum main di kompetisi," jelas Saryono yang ditunjuk sebagai komisi pertandingan.
Dalam perjalanannya, beberapa kali klub yang sudah hadir ke lapangan harus menelan kecewa karena laga batal digelar. Penyebabnya tak ada wasit yang memimpin. Parahnya, panitia pertandingan pun tidak ada di lokasi pertandingan.
Padahal di awal terpilih Indra menggembar-gemborkan regenerasi lewat dihidupkannya kembali kompetisi antar klub PSMS. Namun, kenyataannya malah lebih parah dari penyelenggaraan musim lalu saat turnamen terhenti di babak final.
"Ketua umum hanya kasih uang 2,5 juta di awal. Jelas tidak cukup untuk membiayai turnamen piala PSMS," jelasnya.
Kecaman juga dilontarkan oleh penjaga gawang PSMS Medan, Herman Batak yang tidak jelas posisinya saat ini. Dia yang tidak lagi memperkuat tim sejak pertandingan kedua putaran pertama lalu menuturkan, dia tidak akan bergabung lagi sebelum gajinya dibayarkan.
"Sekarang, demi menyambung hidup, saya jualan. Dagang buku tulis, tas-tas cewek. Habis awak (saya) kerja tapi enggak juga digaji si Indra Sakti.''
Dia yang mengaku pasrah terkait statusnya di PSMS Medan dan berniat untuk mencari klub. "Belum tahiu, logikanya saja, kami bekerja tujuannya pasti mencari uang, jadi buat apa kerja di situ lagi? Gara-gara itu, saya harus menjual barang pribadi buat nafkahi keluarga. Pastilah harus mencari tim lain," bebernya
Dia belum mau menyebutkan akan berlabuh ke mana, namun mantan penjaga gawang Deltras Sidoarjo dan Persiram Raja Ampat itu mengaku masih menunggu gaji yg dua bulan belum dibayarkan. Pastilah, itu kan hak kami," tegasnya.
Hingga saat ini, belum ada komentar dari Indra terkait kondisi dan kelanjutan PSMS di putaran kedua divisi utama PT LI. Dihubungi melalui telepon seluler miliknya, namun tidak aktif.
(aww)