Izin tanding Arema Cronous bergantung Pilkades
A
A
A
Sindonews.com - Sejak Polda Jatim mengancam membekukan pertandingan sepak bola di Jawa Timur, Arema Cronous baru akan menggelar laga di Stadion Kanjuruhan pada 10 April mendatang. Izin pertandingan pun menjadi tanda tanya karena kepolisian setempat hingga sekarang belum memberikan respons positif.
Namun sebenarnya bukan ancaman Polda itu yang membuat izin pertandingan masih belum pasti, melainkan karena pemilihan kepala desa (Pilkades). Pada 6 April lusa, Kabupaten Malang menggelar Pilkades secara serentak dan kepolisian masih terkonsentrasi ke sana.
Sedangkan terkait pembekuan izin sendiri, pihak Arema Cronous optimistis tidak bermasalah. Sebab, sebelumnya di wilayah lain terbukti sudah menggelar pertandingan sebelumnya, misalnya Persela Lamongan. Malah Arema IPL tetap mendapatkan izin berlaga di Stadion Gajayana.
''Pihak kepolisian masih konsentrasi ke Pilkades serentak di Kabupaten Malang. Mungkin kalau Pilkades itu situasinya aman, izin akan mudah diberikan untuk Arema. Kami masih tunggu perkembangannya dan terus melakukan komunikasi dengan pihak keamanan,” jelas General Manager Arema Cronous Ruddy Widodo.
Sejauh ini pertandingan di Jawa Timur relatif tidak terganggu pembekuan izin pertandingan. Di sejumlah kota, pertandingan tetap berlangsung walau tidak melibatkan suporter. Termasuk di Malang, suporter Persepam Madura United rencananya tidak diperbolehkan datang ke Kanjuruhan.
Larangan yang sama juga berlaku untuk suporter LA Mania yang diminta tidak mengunjungi Stadion Petrokimia saat Persela bersua Gresik United. Tampaknya aparat kepolisian meminimalisasi titik-titik pertemuan suporter agar tidak terjadi lagi bentrokan seperti yang melibatkan Aremania dan Bonek.
Pelatih Arema Cronous Rahmad 'RD' Darmawan juga angkat bicara soal izin pertandingan. Menurutnya Arema selayaknya mendapatkan izin seperti klub-klub lain yang juga tetap bisa menggelar pertandingan. RD tetap ningin timnya bermain di Kanjuruhan.
''Aneh kalau klub lain bisa menggelar pertandingan sedangkan kami tidak. Tapi saya tetap berpikir positif saja. Manajemen tentunya sudah mengatur soal itu dan kami tinggal mempersiapkan tim. Bagi kami bertanding di mana saja tidak masalah, tapi tetap jauh lebih baik di Kanjuruhan,” terang RD.
Selain ingin mengambil keuntungan sebagai tuan rumah, faktor Aremania juga cukup penting. Supporter fanatik Arema tersebut sudah sebulan lebih tidak menyaksikan timnya bertarung di Kanjuruhan. “Tentunya supporter juga sangat ingin mendukung langsung tim di stadion,” tambah RD.
Sementara itu, terkait perkembangan tim, Arema tidak akan bisa diperkuat Egi Melgiansyah saat lawan P-MU karena akumulasi kartu. Muhammad Ridhuan juga mendapat cedera dan absen beberapa pekan. Kendati kehilangan dua pemain, kekuatan Singo Edan tetap jauh lebih molek dibanding P-MU
Namun sebenarnya bukan ancaman Polda itu yang membuat izin pertandingan masih belum pasti, melainkan karena pemilihan kepala desa (Pilkades). Pada 6 April lusa, Kabupaten Malang menggelar Pilkades secara serentak dan kepolisian masih terkonsentrasi ke sana.
Sedangkan terkait pembekuan izin sendiri, pihak Arema Cronous optimistis tidak bermasalah. Sebab, sebelumnya di wilayah lain terbukti sudah menggelar pertandingan sebelumnya, misalnya Persela Lamongan. Malah Arema IPL tetap mendapatkan izin berlaga di Stadion Gajayana.
''Pihak kepolisian masih konsentrasi ke Pilkades serentak di Kabupaten Malang. Mungkin kalau Pilkades itu situasinya aman, izin akan mudah diberikan untuk Arema. Kami masih tunggu perkembangannya dan terus melakukan komunikasi dengan pihak keamanan,” jelas General Manager Arema Cronous Ruddy Widodo.
Sejauh ini pertandingan di Jawa Timur relatif tidak terganggu pembekuan izin pertandingan. Di sejumlah kota, pertandingan tetap berlangsung walau tidak melibatkan suporter. Termasuk di Malang, suporter Persepam Madura United rencananya tidak diperbolehkan datang ke Kanjuruhan.
Larangan yang sama juga berlaku untuk suporter LA Mania yang diminta tidak mengunjungi Stadion Petrokimia saat Persela bersua Gresik United. Tampaknya aparat kepolisian meminimalisasi titik-titik pertemuan suporter agar tidak terjadi lagi bentrokan seperti yang melibatkan Aremania dan Bonek.
Pelatih Arema Cronous Rahmad 'RD' Darmawan juga angkat bicara soal izin pertandingan. Menurutnya Arema selayaknya mendapatkan izin seperti klub-klub lain yang juga tetap bisa menggelar pertandingan. RD tetap ningin timnya bermain di Kanjuruhan.
''Aneh kalau klub lain bisa menggelar pertandingan sedangkan kami tidak. Tapi saya tetap berpikir positif saja. Manajemen tentunya sudah mengatur soal itu dan kami tinggal mempersiapkan tim. Bagi kami bertanding di mana saja tidak masalah, tapi tetap jauh lebih baik di Kanjuruhan,” terang RD.
Selain ingin mengambil keuntungan sebagai tuan rumah, faktor Aremania juga cukup penting. Supporter fanatik Arema tersebut sudah sebulan lebih tidak menyaksikan timnya bertarung di Kanjuruhan. “Tentunya supporter juga sangat ingin mendukung langsung tim di stadion,” tambah RD.
Sementara itu, terkait perkembangan tim, Arema tidak akan bisa diperkuat Egi Melgiansyah saat lawan P-MU karena akumulasi kartu. Muhammad Ridhuan juga mendapat cedera dan absen beberapa pekan. Kendati kehilangan dua pemain, kekuatan Singo Edan tetap jauh lebih molek dibanding P-MU
(aww)