Tolak Pacquiao, Marquez incar sabuk welter Bradley
A
A
A
Sindonews.com - Juan Manuel Marquez bersikeras jika dirinya tidak ingin bertarung dengan ikon tinju Filipina, Manny Pacquiao, untuk kali kelima. Petinju berkebangsaan Meksiko itu justru lebih memilih untuk mengejar gelar juara dunia di lima divisi berat yang berbeda.
Setelah menyelesaikan pertemuan pertama dengan hasil imbang, di dua laga berikutnya, Pacquiao berhasil keluar sebagai pemenang lewat kemenangan angka. Namun, di pertarungan seri keempat, pada Desember lalu, Marquez berhasil memukul KO Pacquiao di ronde keenam. Dan pertarungan yang terakhir itu mendapatkan penghargaan sebagai "Fight of the Year" dari Boxing Writers Association of America.
Marquez tetap mengatakan tidak, kendati banyak permintaan untuk digelarnya pertemuan kelima. Bahkan, ia juga tetap dalam pendiriannya saat menghadapi tekanan dari promotor. "Saya bukan boneka bagi siapa pun. Saya tidak akan membiarkan diriku untuk bergerak maju berdasarkan apa yang dikatakan promotor atau orang lain," kata Marquez dalam sebuah wawancara dengan Scene Boxing.
"Keputusan saya sudah tegas: Jika tidak, maka tidak, dan jika ya, maka itu adalah iya," imbuhnya.
Di usianya yang sudah menginjak 39 tahun, Marquez lebih termotivasi untuk meraih gelar di kelas berat yang berbeda. "Yang paling pasti adalah bahwa tidak akan ada pertarungan kelima dengan Manny Pacquiao, dan ya, akan ada (perjuangan untuk) gelar juara kelima," terangnya.
"Itu memotivasi saya untuk lebih mencari gelar juara divisi kelima. Saya percaya bahwa setiap olahragawan atau profesional ingin mencapai tujuan tertentu, dan itulah mengapa sabuk lain menginspirasi saya lagi," jelas petinju yang pernah dikalahkan oleh Chris John itu.
Sejauh ini, Marquez telah memenangkan gelar juara di kelas bulu, bulu super, ringan dan kelas welter junior. Dan ia pun mengincar gelar juara dunia kelas welter dengan mencoba mengirimkan tantangannya kepada juara WBO tak terkalahkan, Timothy Bradley. Pertarungan keempat dengan Pacquiao, merupakan pertemuan pertama mereka di kelas welter, namun tidak ada sabuk yang diperebutkan dalam laga tersebut.
"Dan apa yang lebih baik untuk menghadapi lawan, yang bagi saya adalah seorang petinju besar, berat dan sulit, seperti Timothy Bradley."
Setelah menyelesaikan pertemuan pertama dengan hasil imbang, di dua laga berikutnya, Pacquiao berhasil keluar sebagai pemenang lewat kemenangan angka. Namun, di pertarungan seri keempat, pada Desember lalu, Marquez berhasil memukul KO Pacquiao di ronde keenam. Dan pertarungan yang terakhir itu mendapatkan penghargaan sebagai "Fight of the Year" dari Boxing Writers Association of America.
Marquez tetap mengatakan tidak, kendati banyak permintaan untuk digelarnya pertemuan kelima. Bahkan, ia juga tetap dalam pendiriannya saat menghadapi tekanan dari promotor. "Saya bukan boneka bagi siapa pun. Saya tidak akan membiarkan diriku untuk bergerak maju berdasarkan apa yang dikatakan promotor atau orang lain," kata Marquez dalam sebuah wawancara dengan Scene Boxing.
"Keputusan saya sudah tegas: Jika tidak, maka tidak, dan jika ya, maka itu adalah iya," imbuhnya.
Di usianya yang sudah menginjak 39 tahun, Marquez lebih termotivasi untuk meraih gelar di kelas berat yang berbeda. "Yang paling pasti adalah bahwa tidak akan ada pertarungan kelima dengan Manny Pacquiao, dan ya, akan ada (perjuangan untuk) gelar juara kelima," terangnya.
"Itu memotivasi saya untuk lebih mencari gelar juara divisi kelima. Saya percaya bahwa setiap olahragawan atau profesional ingin mencapai tujuan tertentu, dan itulah mengapa sabuk lain menginspirasi saya lagi," jelas petinju yang pernah dikalahkan oleh Chris John itu.
Sejauh ini, Marquez telah memenangkan gelar juara di kelas bulu, bulu super, ringan dan kelas welter junior. Dan ia pun mengincar gelar juara dunia kelas welter dengan mencoba mengirimkan tantangannya kepada juara WBO tak terkalahkan, Timothy Bradley. Pertarungan keempat dengan Pacquiao, merupakan pertemuan pertama mereka di kelas welter, namun tidak ada sabuk yang diperebutkan dalam laga tersebut.
"Dan apa yang lebih baik untuk menghadapi lawan, yang bagi saya adalah seorang petinju besar, berat dan sulit, seperti Timothy Bradley."
(nug)