Hadapi Madura, Singo Edan siapkan nyali
A
A
A
Sindonews.com - Kendati gagal memetik angka sempurna di tiga pertandingan terakhir, Persepam Madura United (P-MU) tidak merasa minder. Klub kebanggaan masyarakat Madura ini masih yakin kemenangan bakal menghampiri mereka kembali dalam waktu dekat.
Setelah dihabisi Arema Cronous 2-0 di Malang, lawan selanjutnya adalah Persegres Gresik United. Pelatih P-MU Daniel Roekito saat dihubungi mengatakan pertandingan itu sama beratnya dengan laga kontra Arema, kendati belakangan Persegres juga masih belum menemukan performa terbaik.
Daniel yakin kekuatannya lebih solid dengan kembalinya Zaenal Arif dan Kristian Adelmund. Kedua pemain kunci Sapeh Kerap itu tak bisa bermain di Malang karena terkena akumulasi kartu kuning. Padahal peran mereka sangat vital bagi P-MU di ISL selama ini.
“Saya tidak akan membebani dengan target tinggi. Kalau bisa mencuri poin dari Gresik saja sudah cukup bagus. Soal mental, saya kira tidak ada persoalan. Dulu waktu baru memulai ISL kami kalah beruntun di Lamongan dan Papua. Buktinya setelah itu tim bisa menang dan berada di papan tengah,” sebut Daniel.
Mantan pelatih Arema Malang, Persik Kediri serta Persib Bandung ini memang tidak pernah terlihat panik menyikapi catatan buruk timnya. Dia relatif tenang dan berupaya menciptakan situasi agar tim tidak semakin terbebani hasil buruk. Diakuinya langkah ini bisa mengurangi tekanan di tim.
“Bagi saya situasi lebih buruk kalau kami cepat panik menghadapi persoalan. Lagipula kami harus tetap sadar bahwa P-MU adalah tim baru di ISL. Menuntut terlalu banyak dari pemain juga tidak mungkin. Langkah paling baik menurut saya ya terus memberikan apresiasi terhadap upaya pemain,” jelasnya.
P-MU tengah kesulitan mengembalikan tren kemenangan. Setelah dikalahkan Sriwijaya FC di Gelora Bangkalan, Sapeh Kerap ditahan Pelita Bandung Raya dan kemudian kalah di kandang Arema. Kini mereka menghadapi lawan yang tak kalah tangguh, yakni Persegres Gresik United.
Kendati Persegres juga belum pernah menang di sembilan pertandingan terakhir, tapi jelas tidak mudah mengangkangi mereka di kandang sendiri. “Sejauh tim bisa rileks dan fokus, saya optimistis bisa mendapatkan angka. Persegres tentunya juga terbebani untuk bisa menang,” tandasnya.
P-MU yang masih nangkring di urutan 10 dengan 18 angka, masih lebih baik posisinya dibanding Persegres yang masih menyimpan 15 poin dan berada di urutan 13. Malah jika bisa mengejutkan Gresik dengan kemenangan, Zaenal Arif dkk bisa mengangkangi Barito Putra dan Persiram Raja Ampat.
Sementara, untuk mempertahankan posisi papan tengah klasemen, manajemen tidak menutup kemungkinan bakal melakukan penambahan pemain selepas putaran pertama nanti. Sejauh ini manajemen masih akan melihat sembari menunggu arahan dari pelatih terkait perubahan tim di putaran kedua.
“Kalau memang ada yang perlu dibenahi, kami tidak keberatan. Yang terpenting jangan sampai prestasi sekarang ini merosot lagi. Kami ingin tetap berada di 10 besar dan bertahan hingga akhir musim. Kalau penambahan pemain dianggap sebuah keharusan, akan kami lakukan,” sebut Manajer P-MU Achsanul Qosasih.
Setelah dihabisi Arema Cronous 2-0 di Malang, lawan selanjutnya adalah Persegres Gresik United. Pelatih P-MU Daniel Roekito saat dihubungi mengatakan pertandingan itu sama beratnya dengan laga kontra Arema, kendati belakangan Persegres juga masih belum menemukan performa terbaik.
Daniel yakin kekuatannya lebih solid dengan kembalinya Zaenal Arif dan Kristian Adelmund. Kedua pemain kunci Sapeh Kerap itu tak bisa bermain di Malang karena terkena akumulasi kartu kuning. Padahal peran mereka sangat vital bagi P-MU di ISL selama ini.
“Saya tidak akan membebani dengan target tinggi. Kalau bisa mencuri poin dari Gresik saja sudah cukup bagus. Soal mental, saya kira tidak ada persoalan. Dulu waktu baru memulai ISL kami kalah beruntun di Lamongan dan Papua. Buktinya setelah itu tim bisa menang dan berada di papan tengah,” sebut Daniel.
Mantan pelatih Arema Malang, Persik Kediri serta Persib Bandung ini memang tidak pernah terlihat panik menyikapi catatan buruk timnya. Dia relatif tenang dan berupaya menciptakan situasi agar tim tidak semakin terbebani hasil buruk. Diakuinya langkah ini bisa mengurangi tekanan di tim.
“Bagi saya situasi lebih buruk kalau kami cepat panik menghadapi persoalan. Lagipula kami harus tetap sadar bahwa P-MU adalah tim baru di ISL. Menuntut terlalu banyak dari pemain juga tidak mungkin. Langkah paling baik menurut saya ya terus memberikan apresiasi terhadap upaya pemain,” jelasnya.
P-MU tengah kesulitan mengembalikan tren kemenangan. Setelah dikalahkan Sriwijaya FC di Gelora Bangkalan, Sapeh Kerap ditahan Pelita Bandung Raya dan kemudian kalah di kandang Arema. Kini mereka menghadapi lawan yang tak kalah tangguh, yakni Persegres Gresik United.
Kendati Persegres juga belum pernah menang di sembilan pertandingan terakhir, tapi jelas tidak mudah mengangkangi mereka di kandang sendiri. “Sejauh tim bisa rileks dan fokus, saya optimistis bisa mendapatkan angka. Persegres tentunya juga terbebani untuk bisa menang,” tandasnya.
P-MU yang masih nangkring di urutan 10 dengan 18 angka, masih lebih baik posisinya dibanding Persegres yang masih menyimpan 15 poin dan berada di urutan 13. Malah jika bisa mengejutkan Gresik dengan kemenangan, Zaenal Arif dkk bisa mengangkangi Barito Putra dan Persiram Raja Ampat.
Sementara, untuk mempertahankan posisi papan tengah klasemen, manajemen tidak menutup kemungkinan bakal melakukan penambahan pemain selepas putaran pertama nanti. Sejauh ini manajemen masih akan melihat sembari menunggu arahan dari pelatih terkait perubahan tim di putaran kedua.
“Kalau memang ada yang perlu dibenahi, kami tidak keberatan. Yang terpenting jangan sampai prestasi sekarang ini merosot lagi. Kami ingin tetap berada di 10 besar dan bertahan hingga akhir musim. Kalau penambahan pemain dianggap sebuah keharusan, akan kami lakukan,” sebut Manajer P-MU Achsanul Qosasih.
(wbs)