Keok lagi, Persib pulang tangan hampa
A
A
A
Sindonews.com - Persib Bandung pulang dengan tangan hampa. Dua laga di tur Jawa Timur kali ini berakhir dengan kekalahan. Setelah menyerah 0-1 dari Arema Cromous, Jumat (31/5) lalu, kini Pangeran Biru ditekuk tuan rumah Persegres Gresik United 2-1 di Stadion Petrokimia Gresik, Senin (3/6).
Memulai babak pertama, Persib langsung berada dalam tekanan. Duet striker Gresik United Matrunaga Shohei dan Riski Novriansyah, ditopang agresivitas gelandang Siswanto, beberapa kali melakukan tusukan ke area penalti Asri Akbar dkk.
Sebaliknya, Persib yang memeragakan permainan jauh lebih sering gagal menggapai lini pertahanan tuan rumah. Umpan-umpan lambung yang ditujukan pada Hilton Moreira dan Sergio van Dijk di sektor depan, selalu bisa dipotong bek dan kiper Gresik United.
Presing ketat yang dilakukan Laskar Joko Samudro juga membuat Persib kebingungan mencari celah untuk menyerang. Ketika Pangeran Biru lebih sering memainkan bola ke belakang untuk mengendurkan pertahanan Gresik United, justru beberapa kali hampir menjadi blunder.
Peluang bagi Persib baru lahir di menit 17. Tendangan bebas Tony Sucipto hampir saja mengecoh Hery Prasetya. Namun penjaga gawang bernomor punggung 77 ini masih mampu menepis bola yang mengarah ke sudut gawang.
Pangeran Biru justru kecolongan di menit 21. Berawal dari serangan balik cepat, umpan crossing Sultan Samma membentur tubuh Abanda Herman yang membayanginya. Bola kemudian berubah arah dan masuk ke gawang I Made Wirawan. Setelah itu, permainan kedua tim tidak banyak berubah. Babak pertama berakhir 1-0 untuk keunggulan Gresik United.
Saat paro kedua baru berjalan empat menit, gawang Persib kembali bobol. Tendangan bebas Diogo Santos dari jarak jauh, memang mapu ditepis I Made Wirawan. Namun bola reboun dengan mulus disambut sundulan Siswanto untuk menambah angka bagi Gresik United.
Tertinggal dua gol, Pelatih Djadjang 'Djanur' Nurdjaman memasang tiga striker. Atep keluar digantikan Kenji Adachihara. Namun langkah itu tak berpengaruh banyak. Gresik United yang menambah pemain di lini tengah tetap beringas dengan serangan balik berbahayanya. Kondisi ini membuat lini depan Persib frustrasi. Sergio pun mulai tampil individualis.
Lima belas menit sebelum laga usai, Persib kembali mengubah strategi. Tak tanggung tanggung, empat striker dipasang. Airlangga Sucipto masuk mengganti Asri Akbar. Namun keberadaan empat penyerang seakan tidak berguna karena umpan yang tidak efektif dari lini tengah. Pangeran Biru baru mampu mencetak gol melalui Airlangga di menit 86. Namun itu pun tak bisa menyelamatkan Persib dari kekalahan. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor tetap 2-1 untuk Gresik United.
Menanggapi hasil ini, Djanur mengakui lini tengah anak asuhnya tidak beroperasi dengan baik. "Sektor tengah mati, Messi pun tidak bisa berbuat banyak. Suplai dan alur bola ke arah depan tidak efektif. Tidak adanya Hariono memang memberikan perubahan pada lini tengah di pertandingan nanti," katanya setelah laga.
Selain itu, faktor kelelahan diakui menjadi kendala lain di laga ini. Jeda dua hari dari pertandingan sebelumnya, membuat skuad Pangeran Biru sama sekali tidak memiliki waktu rehat.
"Ini pertandingan terberat dari sisi stamina, karena masa recovery kami kali ini adalah yang paling pendek. Di sisi lain mereka (Gresik United) untung satu hari, dan sesuai perkiraan saya sebelumnya, Gresik memiliki motivasi lebih untuk bangkit pascakekalahan dari Persita," ucap Djanur.
Pelatih Widodo Cahyono Putro mengakui timnya memanfaatkan kelelahan pemain Persib. Dia juga menempatkan pemain bertipikal defender sebagai gelandang, untuk mematikan Mbida Messi di lini tengah.
"Saya sudah prediksi tim lawan kelelahan, jadi saya perintahkan pemain untuk bermain cepat saat mencapai area pertahanan Persib. Bagaimana pun pemain Persib bukan robot, stamina mereka belum stabil. Itu yang saya manfaatkan," kata mantan pemain timnas tersebut.
Memulai babak pertama, Persib langsung berada dalam tekanan. Duet striker Gresik United Matrunaga Shohei dan Riski Novriansyah, ditopang agresivitas gelandang Siswanto, beberapa kali melakukan tusukan ke area penalti Asri Akbar dkk.
Sebaliknya, Persib yang memeragakan permainan jauh lebih sering gagal menggapai lini pertahanan tuan rumah. Umpan-umpan lambung yang ditujukan pada Hilton Moreira dan Sergio van Dijk di sektor depan, selalu bisa dipotong bek dan kiper Gresik United.
Presing ketat yang dilakukan Laskar Joko Samudro juga membuat Persib kebingungan mencari celah untuk menyerang. Ketika Pangeran Biru lebih sering memainkan bola ke belakang untuk mengendurkan pertahanan Gresik United, justru beberapa kali hampir menjadi blunder.
Peluang bagi Persib baru lahir di menit 17. Tendangan bebas Tony Sucipto hampir saja mengecoh Hery Prasetya. Namun penjaga gawang bernomor punggung 77 ini masih mampu menepis bola yang mengarah ke sudut gawang.
Pangeran Biru justru kecolongan di menit 21. Berawal dari serangan balik cepat, umpan crossing Sultan Samma membentur tubuh Abanda Herman yang membayanginya. Bola kemudian berubah arah dan masuk ke gawang I Made Wirawan. Setelah itu, permainan kedua tim tidak banyak berubah. Babak pertama berakhir 1-0 untuk keunggulan Gresik United.
Saat paro kedua baru berjalan empat menit, gawang Persib kembali bobol. Tendangan bebas Diogo Santos dari jarak jauh, memang mapu ditepis I Made Wirawan. Namun bola reboun dengan mulus disambut sundulan Siswanto untuk menambah angka bagi Gresik United.
Tertinggal dua gol, Pelatih Djadjang 'Djanur' Nurdjaman memasang tiga striker. Atep keluar digantikan Kenji Adachihara. Namun langkah itu tak berpengaruh banyak. Gresik United yang menambah pemain di lini tengah tetap beringas dengan serangan balik berbahayanya. Kondisi ini membuat lini depan Persib frustrasi. Sergio pun mulai tampil individualis.
Lima belas menit sebelum laga usai, Persib kembali mengubah strategi. Tak tanggung tanggung, empat striker dipasang. Airlangga Sucipto masuk mengganti Asri Akbar. Namun keberadaan empat penyerang seakan tidak berguna karena umpan yang tidak efektif dari lini tengah. Pangeran Biru baru mampu mencetak gol melalui Airlangga di menit 86. Namun itu pun tak bisa menyelamatkan Persib dari kekalahan. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor tetap 2-1 untuk Gresik United.
Menanggapi hasil ini, Djanur mengakui lini tengah anak asuhnya tidak beroperasi dengan baik. "Sektor tengah mati, Messi pun tidak bisa berbuat banyak. Suplai dan alur bola ke arah depan tidak efektif. Tidak adanya Hariono memang memberikan perubahan pada lini tengah di pertandingan nanti," katanya setelah laga.
Selain itu, faktor kelelahan diakui menjadi kendala lain di laga ini. Jeda dua hari dari pertandingan sebelumnya, membuat skuad Pangeran Biru sama sekali tidak memiliki waktu rehat.
"Ini pertandingan terberat dari sisi stamina, karena masa recovery kami kali ini adalah yang paling pendek. Di sisi lain mereka (Gresik United) untung satu hari, dan sesuai perkiraan saya sebelumnya, Gresik memiliki motivasi lebih untuk bangkit pascakekalahan dari Persita," ucap Djanur.
Pelatih Widodo Cahyono Putro mengakui timnya memanfaatkan kelelahan pemain Persib. Dia juga menempatkan pemain bertipikal defender sebagai gelandang, untuk mematikan Mbida Messi di lini tengah.
"Saya sudah prediksi tim lawan kelelahan, jadi saya perintahkan pemain untuk bermain cepat saat mencapai area pertahanan Persib. Bagaimana pun pemain Persib bukan robot, stamina mereka belum stabil. Itu yang saya manfaatkan," kata mantan pemain timnas tersebut.
(aww)