Persaingan dengan Federer, Nadal ibaratkan MU-Chelsea
A
A
A
Sindonews.com - Juara bertahan Prancis Terbuka, Rafael Nadal, memiliki kans untuk bertemu dengan Roger Federer di final turnamen grand slam yang digelar di Roland Garros, Paris, tersebut. Kini, dua pemain itu sudah berada di babak perempat final, itu berarti mereka harus mengalahkan dua pemain lagi untuk memuluskan langkahnya ke final.
Jika memang Nadal dan Federer bertemu di laga pamungkas, maka Nadal lebih diuntungkan dalam catatan rekor pertemuannya dengan petenis asal Swiss itu. Saat ini, Nadal, pemain berkebangsaan Spanyol, masih unggul 20-10 atas Federer. Kendati demikian, Nadal tak mau jemawa, dia justru menegaskan jika angka-angka dalam buku rekor mendukung keyakinannya bahwa Federer merupakan pemain terbesar dalam sejarah.
Nadal pun menggunakan analogi sepak bola untuk mengilustrasikan maksudnya. "Chelsea mengalahkan Manchester United di kedua pertemuannya selama musim ini, namun Manchester United memenangkan Liga Premier Inggris. Dan tim yang lebih baik (juara) adalah Manchester United," terang pemain nomor empat dunia itu, dikutip situs resmi ATP.
"Saya senang dengan apa yang saya raih. Saya senang terhadap apa yang telah saya menangi. Tapi Roger memiliki angka yang lebih baik dari saya, dan itulah kenyataannya."
"Tidak ada yang memiliki koleksi gelar grand slam yang melebihi dia. Dia adalah petenis dengan sebagian besar minggunya berada dalam nomor satu dunia. Jadi catatan semacam itu mengatakan bahwa dia yang terbaik dalam sejarah."
Federer, yang telah mengoleksi 17 gelar grand slam, akan berhadapan dengan petenis terbaik Prancis, Jo-Wilfried Tsonga di perempat final Roland Garros. Sementara, Nadal, yang memiliki 11 gelar grand slam, akan melawan kompatriot Federer, Stanislas Wawrinka, di babak yang sama.
Jika memang Nadal dan Federer bertemu di laga pamungkas, maka Nadal lebih diuntungkan dalam catatan rekor pertemuannya dengan petenis asal Swiss itu. Saat ini, Nadal, pemain berkebangsaan Spanyol, masih unggul 20-10 atas Federer. Kendati demikian, Nadal tak mau jemawa, dia justru menegaskan jika angka-angka dalam buku rekor mendukung keyakinannya bahwa Federer merupakan pemain terbesar dalam sejarah.
Nadal pun menggunakan analogi sepak bola untuk mengilustrasikan maksudnya. "Chelsea mengalahkan Manchester United di kedua pertemuannya selama musim ini, namun Manchester United memenangkan Liga Premier Inggris. Dan tim yang lebih baik (juara) adalah Manchester United," terang pemain nomor empat dunia itu, dikutip situs resmi ATP.
"Saya senang dengan apa yang saya raih. Saya senang terhadap apa yang telah saya menangi. Tapi Roger memiliki angka yang lebih baik dari saya, dan itulah kenyataannya."
"Tidak ada yang memiliki koleksi gelar grand slam yang melebihi dia. Dia adalah petenis dengan sebagian besar minggunya berada dalam nomor satu dunia. Jadi catatan semacam itu mengatakan bahwa dia yang terbaik dalam sejarah."
Federer, yang telah mengoleksi 17 gelar grand slam, akan berhadapan dengan petenis terbaik Prancis, Jo-Wilfried Tsonga di perempat final Roland Garros. Sementara, Nadal, yang memiliki 11 gelar grand slam, akan melawan kompatriot Federer, Stanislas Wawrinka, di babak yang sama.
(nug)