Penggawa Juku Eja mogok, Petar Segrt tak berkutik
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih PSM Petar Segrt, tak berkutik melihat kondisi timnya yang semakin terpuruk. Padahal dirinya harus mempersiapkan skuadnya menjelang laga melawan Persebaya 1927 di hadapan pendukungnya Jumat,13 Juni mendatang.
Hal tersebut dikarenakan, para penggawa Pasukan Ramang tetap pada pendiriannya melakukan aksi mogok latihan. Padahal tinggal beberapa hari lagi mereka akan menjalani dua laga penting yakni tur Jawa dan Kalimantan melawan Bontang FC.
Laga ini menjadi penting karena jika mampu mencuri poin penuh saat tur tersebut, Laskar Ayam Jantan dari Timur akan masuk pada tiga besar klasemen sementara di Indonesia Primer League (IPL).
Petar Segrt saat ini, hanya mampu menunggu sampai para pemainnya melakukan pertemuan dengan Komisaris PSM Sadikin Aksa, untuk membahas persoalan krisis finansial yang membuat gaji para pemain tidak dibayar selama dua bulan. Bukan hanya itu, pemain juga akan menuntut agar persoalan tersebut tidak lagi terjadi ke depannya.
Pelatih berkebangsaan Kroasia tersebut, sudah melakukan pertemuan dengan pemain dan unsur managemen, namun belum ada titik terang. Andi Oddang dkk tetap ngotot mogok sampai mereka bertemu pimpinan PSM, Semantara Sadikin Aksa selaku pimpinan belum bisa meluangkan waktu. Akibatnya, persiapan tim terbengkalai.
Petar Segrt mengungkapkan, dirinya saat ini hanya bisa menunggu pertemuan antara pemain dan pimpinan PSM Sadikin Aksa, pasalnya para anak asuhnya tidak akan melakukan latihan rutin jika belum membicarakan hal ini sebelumnya dengan pimpinan PSM. "Saya harus menunggu pertemuan antara pemain dan Sadikin, karena pemain tidak akan latihan jika mereka belum bicara soal pembayaran gaji mereka secara penuh," kata Petar.
Pelatih berusia 47 tahun ini juga mengatakan pendapatnya soal krisis yang saat ini meninpa skuad Juku Eja pada tim dan managemen, namun dirinya hanya bisa saja menunggu hasil dari pertemuan para pemain dengan manajemen.
"Hal ini pernah terjadi musim lalu, pemain namun saya berusaha memberikan uang pribadi karena melihat kesempatan yang besar untuk menujarai liga," ungkapnya.
Namun hal tersebut sirna, lanjut Petar, pasalnya kembali terjadi krisis finansial yang membuat para pemain mogok, karena gajinya tidak dibayarkan selama empat bulan. Akibatnya skuad yang ditukanginya kehilangan posisi teratas klasemen sementara. "Musim ini kami memiliki masalah yang sama, jadi saya harus menunggu sampai manajemen dan pemain menemukan solusi yang positif," paparnya.
Sampai hari ini, Pasukan Ramang masih berada pada posisi kedelapan klasemen sementara di IPL yang sementara bergulir, bukan hanya itu dari sembilan laga, klub bersejarah tersebut menelan lima kekalahan. Untuk itu mereka harus bekerja keras aga bisa mengamankan poin penuh di kandang lawan.
Hal tersebut dikarenakan, para penggawa Pasukan Ramang tetap pada pendiriannya melakukan aksi mogok latihan. Padahal tinggal beberapa hari lagi mereka akan menjalani dua laga penting yakni tur Jawa dan Kalimantan melawan Bontang FC.
Laga ini menjadi penting karena jika mampu mencuri poin penuh saat tur tersebut, Laskar Ayam Jantan dari Timur akan masuk pada tiga besar klasemen sementara di Indonesia Primer League (IPL).
Petar Segrt saat ini, hanya mampu menunggu sampai para pemainnya melakukan pertemuan dengan Komisaris PSM Sadikin Aksa, untuk membahas persoalan krisis finansial yang membuat gaji para pemain tidak dibayar selama dua bulan. Bukan hanya itu, pemain juga akan menuntut agar persoalan tersebut tidak lagi terjadi ke depannya.
Pelatih berkebangsaan Kroasia tersebut, sudah melakukan pertemuan dengan pemain dan unsur managemen, namun belum ada titik terang. Andi Oddang dkk tetap ngotot mogok sampai mereka bertemu pimpinan PSM, Semantara Sadikin Aksa selaku pimpinan belum bisa meluangkan waktu. Akibatnya, persiapan tim terbengkalai.
Petar Segrt mengungkapkan, dirinya saat ini hanya bisa menunggu pertemuan antara pemain dan pimpinan PSM Sadikin Aksa, pasalnya para anak asuhnya tidak akan melakukan latihan rutin jika belum membicarakan hal ini sebelumnya dengan pimpinan PSM. "Saya harus menunggu pertemuan antara pemain dan Sadikin, karena pemain tidak akan latihan jika mereka belum bicara soal pembayaran gaji mereka secara penuh," kata Petar.
Pelatih berusia 47 tahun ini juga mengatakan pendapatnya soal krisis yang saat ini meninpa skuad Juku Eja pada tim dan managemen, namun dirinya hanya bisa saja menunggu hasil dari pertemuan para pemain dengan manajemen.
"Hal ini pernah terjadi musim lalu, pemain namun saya berusaha memberikan uang pribadi karena melihat kesempatan yang besar untuk menujarai liga," ungkapnya.
Namun hal tersebut sirna, lanjut Petar, pasalnya kembali terjadi krisis finansial yang membuat para pemain mogok, karena gajinya tidak dibayarkan selama empat bulan. Akibatnya skuad yang ditukanginya kehilangan posisi teratas klasemen sementara. "Musim ini kami memiliki masalah yang sama, jadi saya harus menunggu sampai manajemen dan pemain menemukan solusi yang positif," paparnya.
Sampai hari ini, Pasukan Ramang masih berada pada posisi kedelapan klasemen sementara di IPL yang sementara bergulir, bukan hanya itu dari sembilan laga, klub bersejarah tersebut menelan lima kekalahan. Untuk itu mereka harus bekerja keras aga bisa mengamankan poin penuh di kandang lawan.
(aww)