Presiden KNVB: Bukan maksud kami menghina Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) meminta maaf atas insiden jersey laga uji coba tim nasional (timnas) Indonesia kontra Belanda malam ini. Presiden KNVB Michael van Praag, berujar, jika sebelumnya memang sudah ada kesepatan dengan Nine Sport selaku Event Organizer (EO), jika timnas Belanda akan menggunakan jersey kandang.
Insiden memalukan terjadi di detik-detik akhir laga persahabatan Indonesia kontra Belanda di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Secara mengejutkan, Indonesia yang bertindak selaku tuan rumah seolah dipaksa menggenakan jersey tandang (Putih-Hijau).
Sempat tidak ingin menentang ketetapan tersebut, manajemen Timnas Garuda pun akhirnya pasrah. Karena kabar yang berembus, De Oranje, julukan timnas Belanda, hanya membawa jersey home saat menyambangi Tanah Air. Hal itu dilakukan, setelah pihak Belanda mengonfirmasi jika sebelumnya sudah ada kesepatan dengan EO.
Melihat adanya tanggapan negatif dari berbagai pihak, Van Praag pun menyambangi kantor PSSI, Jum’at siang (7/6). Dengan dua staf KNVB lainnya, Van Praag disambut Ketua Umum (Ketum) PSSI, Djohar Arifin Husin, dan Sekretaris Jenderal PSSI, Hadiyandra. Usai menggelar pertemuan, Van Praag pun meminta permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
"Kami mohon maaf kepada Indonesia yang tidak bisa menggunakan jersey merah putih. Kami hanya menjalankan kesepakatan yang telah disampaikan oleh promotor bahwa kami akan memakai jersey oranye," ujar Van Praag di kantor PSSI, Jakarta, hari ini.
''Kami minta maaf sekali atas kejadian ini. Bukan maksud kami menghina Indonesia. Tapi promotor telah melakukan kesepakatan, dan kami hanya menyetujui. Sehingga kami hanya membawa jersey oranye saja. Mungkin ini miss understanding. Saya minta maaf,'' sambung Van Praag.
PSSI sendiri menegaskan, jika tidak mengetahuan kesepakatan antara manajemen timnas Belanda dan Nine Sport sebelumnya. Organisasi sepak bola tertinggi Indonesia pun, sayang menyayangkan kejadian yang terjadi.
''Ini keputusan promotor tanpa sepengetahuan PSSI. Kami harus bertindak tegas. Akan ada evaluasi nanti setelah pertandingan. Jadi di sini Belanda hanya menjalankan keputusan promotor, sehingga mereka tidak membawa jersey yang lain,'' jelas Hadiyandra.
Insiden memalukan terjadi di detik-detik akhir laga persahabatan Indonesia kontra Belanda di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Secara mengejutkan, Indonesia yang bertindak selaku tuan rumah seolah dipaksa menggenakan jersey tandang (Putih-Hijau).
Sempat tidak ingin menentang ketetapan tersebut, manajemen Timnas Garuda pun akhirnya pasrah. Karena kabar yang berembus, De Oranje, julukan timnas Belanda, hanya membawa jersey home saat menyambangi Tanah Air. Hal itu dilakukan, setelah pihak Belanda mengonfirmasi jika sebelumnya sudah ada kesepatan dengan EO.
Melihat adanya tanggapan negatif dari berbagai pihak, Van Praag pun menyambangi kantor PSSI, Jum’at siang (7/6). Dengan dua staf KNVB lainnya, Van Praag disambut Ketua Umum (Ketum) PSSI, Djohar Arifin Husin, dan Sekretaris Jenderal PSSI, Hadiyandra. Usai menggelar pertemuan, Van Praag pun meminta permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
"Kami mohon maaf kepada Indonesia yang tidak bisa menggunakan jersey merah putih. Kami hanya menjalankan kesepakatan yang telah disampaikan oleh promotor bahwa kami akan memakai jersey oranye," ujar Van Praag di kantor PSSI, Jakarta, hari ini.
''Kami minta maaf sekali atas kejadian ini. Bukan maksud kami menghina Indonesia. Tapi promotor telah melakukan kesepakatan, dan kami hanya menyetujui. Sehingga kami hanya membawa jersey oranye saja. Mungkin ini miss understanding. Saya minta maaf,'' sambung Van Praag.
PSSI sendiri menegaskan, jika tidak mengetahuan kesepakatan antara manajemen timnas Belanda dan Nine Sport sebelumnya. Organisasi sepak bola tertinggi Indonesia pun, sayang menyayangkan kejadian yang terjadi.
''Ini keputusan promotor tanpa sepengetahuan PSSI. Kami harus bertindak tegas. Akan ada evaluasi nanti setelah pertandingan. Jadi di sini Belanda hanya menjalankan keputusan promotor, sehingga mereka tidak membawa jersey yang lain,'' jelas Hadiyandra.
(aww)