Tsonga sudah terbiasa menerima tekanan

Jum'at, 07 Juni 2013 - 17:25 WIB
Tsonga sudah terbiasa...
Tsonga sudah terbiasa menerima tekanan
A A A
Sindonews.com - Setelah menunggu selama 25 tahun, akhirnya tuan rumah Prancis memiliki prospek untuk menempatkan satu pemainnya di babak final grand slam Prancis Terbuka. Ya, publik tenis Prancis kini menggantungkan banyak harapannya di pundak Jo-Wilfried Tsonga, setelah pemain nomor delapan dunia berhasil menembus semifinal Roland Garros, untuk menantang wakil Spanyol, David Ferrer, Jumat (7/6).

"Semua orang mengharapkan banyak dari saya sejak awal turnamen ini -sebenarnya tidak hanya turnamen ini, tapi sepanjang hari-, jadi saya terbiasa dengan hal itu," ungkap Tsonga terkait tekanan yang diterimanya dari publik di negerinya. "Saya pikir itu akan menjadi sesuatu yang sederhana bagi saya."

Sejak 1988, Prancis tidak pernah menempatkan satu pemainnya di babak puncak. Petenis putra terakhir yang berhasil menjadi finalis di grand slam di rumah sendiri adalah Henri Laconte. Sementara, petenis Prancis terakhir yang berhasil keluar sebagai juara adalah Yannick Noah, yang kini banting setir menjadi penyanyi, pada 1983.

"Saya yakin tidak ada yang berharap dari saya di masa lalu, termasuk di lapangan ini melawan Federer dan mendapatkan kemenangan yang baik. Turnamen ini belum selesai, dan saya harap, saya akan memiliki lebih banyak lagi," jelas Tsonga, dikutip laman resmi ATP.

Masalah berikutnya yang menghadang Tsonga adalah Ferrer, yang lolos ke semifinal dalam dua tahun beruntun. Namun, Ferrer pernah memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan ketika berhadapan dengan pemain tuan rumah. Dua tahun lalu, kompatriot Tsonga, Gael Monfils, menjadi mimpi buruk Ferrer. Monfils berhasil memulangkan Ferrer di babak keempat.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8981 seconds (0.1#10.140)