Pemain kaget, tapi menyesalkan kepergian Petar
A
A
A
Sindonews.com - Kepergian pelatih Petar Segrt mengejutkan penggawa PSM Makassar. Syamsul Chaeruddin, salah satu pemain senior skuad Juku Eja saat ini mengatakan, dirinya sangat terkejut atas keputusan pelatihnya. Karena sebelumnya tidak ada kabar apa pun dari dia (Petar).
"Kami merasa kehilangan, tadi sebelum latihan dia ungkapkan kepada kami, bahwa dia mundur," kata Syamsul usai latihan di lapangan Karebosi Makassar kemarin.
Meski demikian, lanjut gelandang PSM ini, para pemain tetap akan menjalani dua laga tandang yang saat ini sduah berada di depan mata, meski dirinya mengakui tim sangat minim persiapan. "Perginya pelatih kami juga sesalkan, kami ini seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Saya juga tidak tau persis apa alasannya," papar Syamsul.
Namun, kata dia, dirinya berharap para pemain harus fokus pada dua pertandinya yang akan dijalani dalam waktu dekat ini. Meski situasi PSM saat ini semakin terpuruk, apalagi coach Petar pergi. "Tidak ada alasan untuk tidak meraih poin, kami akan berkonsentrasi pada dua pertandingan ke depannya," ungkap dia.
Saat ini, diketahui banyaknya masalah yang menerpa skuad tertua di Indonesia tersebut hingga membuat prestasinya juga sangat minim, di IPL muasim ini, PSM masih harus rela berada di posisi kedelapan klasemen sementara dengan raihan 12 poin dari sembilan pertandingan, lima kekalahan dan empat kemenangan.
Saat melakukan jumpa pers di hotel Arya Duta melalui Andi Widya Syazwina, media officer PSM mengatakan, terkait keputusan Petar untuk meninggalkan PSM pihak managemen belum mencari siapan yang nantinya akan menggantikan posisi tersebut. "Karena pertandingan tandang sudah dekat maka dari itu, pihak manajemen masih memercayakan kepada dua asisten pelatih yakni Imran dan Ansar," ungkap wanita yang akrab disapa Wina ini.
Dikonfirmasi secara terpisah, mantan Pemain PSM Doni Pattinasarani menyayangkan sikap yang diambil oleh Petar sebagai pelatih yang profesional, dirinya mengatakan, hal ini sangat tidak baik dilakukan ketika kondisi tim yang semakin terpuruk. "Mungkin itu akumulasi kekecewaan Petar, hingga dia harus mundur. Namun ini sangat disayangkan," ungkap Doni.
Dirinya juga menjelaskan, hal ini menjadi pukulan telak bagi bagi klub yang pernah dibelanya sekitar tahun 80-an, karena memang saat ini PSM sudah menjadi klub yang dibawahi oleh managemen. "Untuk persoalan hengkangnya Petar ini seharusnya dibicarakan dengan baik, karena akan sangat merugikan tim. Apalagi dua pertandingan penting menanti," paparnya.
Namaun dia, hanya berharap agar PSM bisa kembali jaya dan memberikan prestasi buat masyarakat Sulsel ke depannya. "Karena PSM bukan hanya sebuah klub, melainkan ada nilai sejarahnya yang harus dipertahankan oleh semua pihak," pungkasnya.
"Kami merasa kehilangan, tadi sebelum latihan dia ungkapkan kepada kami, bahwa dia mundur," kata Syamsul usai latihan di lapangan Karebosi Makassar kemarin.
Meski demikian, lanjut gelandang PSM ini, para pemain tetap akan menjalani dua laga tandang yang saat ini sduah berada di depan mata, meski dirinya mengakui tim sangat minim persiapan. "Perginya pelatih kami juga sesalkan, kami ini seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Saya juga tidak tau persis apa alasannya," papar Syamsul.
Namun, kata dia, dirinya berharap para pemain harus fokus pada dua pertandinya yang akan dijalani dalam waktu dekat ini. Meski situasi PSM saat ini semakin terpuruk, apalagi coach Petar pergi. "Tidak ada alasan untuk tidak meraih poin, kami akan berkonsentrasi pada dua pertandingan ke depannya," ungkap dia.
Saat ini, diketahui banyaknya masalah yang menerpa skuad tertua di Indonesia tersebut hingga membuat prestasinya juga sangat minim, di IPL muasim ini, PSM masih harus rela berada di posisi kedelapan klasemen sementara dengan raihan 12 poin dari sembilan pertandingan, lima kekalahan dan empat kemenangan.
Saat melakukan jumpa pers di hotel Arya Duta melalui Andi Widya Syazwina, media officer PSM mengatakan, terkait keputusan Petar untuk meninggalkan PSM pihak managemen belum mencari siapan yang nantinya akan menggantikan posisi tersebut. "Karena pertandingan tandang sudah dekat maka dari itu, pihak manajemen masih memercayakan kepada dua asisten pelatih yakni Imran dan Ansar," ungkap wanita yang akrab disapa Wina ini.
Dikonfirmasi secara terpisah, mantan Pemain PSM Doni Pattinasarani menyayangkan sikap yang diambil oleh Petar sebagai pelatih yang profesional, dirinya mengatakan, hal ini sangat tidak baik dilakukan ketika kondisi tim yang semakin terpuruk. "Mungkin itu akumulasi kekecewaan Petar, hingga dia harus mundur. Namun ini sangat disayangkan," ungkap Doni.
Dirinya juga menjelaskan, hal ini menjadi pukulan telak bagi bagi klub yang pernah dibelanya sekitar tahun 80-an, karena memang saat ini PSM sudah menjadi klub yang dibawahi oleh managemen. "Untuk persoalan hengkangnya Petar ini seharusnya dibicarakan dengan baik, karena akan sangat merugikan tim. Apalagi dua pertandingan penting menanti," paparnya.
Namaun dia, hanya berharap agar PSM bisa kembali jaya dan memberikan prestasi buat masyarakat Sulsel ke depannya. "Karena PSM bukan hanya sebuah klub, melainkan ada nilai sejarahnya yang harus dipertahankan oleh semua pihak," pungkasnya.
(aww)