Pemain PSM pertahankan Imran jadi pelatih
A
A
A
Sindonews.com -- Para punggawa PSM, masih mempertahankan Imran Amirullah untuk menjabat sebagai pelatih kepala PSM pada kompetisi Indonesia Primer League (IPL) musim ini.
Semenjak keputusan Petar Segrt untuk meninggalkan PSM, jabatan pelatih sementara disandangkan oleh Imran Amirullah yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih, apalagi saat ini Imran dipercaya menjadi arsitek pinggir lapangan saat Pasukan Ramang menjalani laga tur Jawa dan Kalimantan.
Meski pada laga melawan tim asal Jawa Timur Persebaya 1927 pada 13 Juni lalu, Imran yang juga mantan pemain PSM ini belum bisa memperoleh kemenangan di kandang lawan, namun hasilnya juga diapresiasi oleh para pemain yang dibawanya pada laga tur ini. Imran juga mampu membangkitkan kepercayaan diri para pemain untuk melakoni laga selanjutnya.
Meski saat ini, beberapa nama bermunculan untuk mengarsiteki PSM ke depannya kian memanas, sejumlah nama mantan pelatih dan mantan pemain terus bermunculan, seperti Toni Ho, Hanafing dan Carlos De Mello yang juga mantan pemain PSM yang berhasil menjuarai liga pada tahun 1999/2000. Namun para pemain mempertahankan Imran untuk jadi pelatihnya.
Kapten PSM Andi Oddang yang dimintai tanggapanya soal nama-nama pelatih yang bermunculan saat ini, mengaku lebih cenderung pada Imran Amirullah yang saat ini mendampingi dirinya dan rekannya menjalani laga tur Jawa dan Kalimantan. "Mending pelatih yang ada saja yang digunakan, karena pak Imran sendiri juga sudah bisa memenuhi standar kepelatihan di IPL," kata Oddang.
Pria kelahiran kabupaten Jeneponto ini juga mengatakan, palatih saat ini juga sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing pemain yang ada di skuad Juku Eja. "Formasi yang digunakan Petar selama ini juga pak Imran tau, kalau ada pelatih baru pasti perlu beradaptasi lagi," ungkapnya.
Bukan hanya itu, dirinya juga mengatakan, saat ini PSM harus finis di posisi ke empat klasemen di IPL agar bisa masuk ke Indonesia Super League (ISL), untuk itu seharusnya pelatih yang ada saja di gunaka. "Saya pikir pelatih yang ada saja, lagi pula tidak mengeluarkan biaya kontrak pelatih lagi," kata pemain bernomor punggung 10 ini.
Hal senada juga disampaikan oleh straiker PSM Qifly Tamara, menurutnya memang lebih baik Imran Amirullah yang kembali menjadi pelatih PSM. "Dia (Imran) juga bagus, karena sudah asisten saat Petar juga melatih," ungkapnya.
Meski demikian, pemain bernomor punggung 7 ini mengatakan, siapapun pelatihnya yang dipilih oleh pihak managemen PSM. "Kami pemain selalu siap siapapun yang nantinya akan menjadi pelatih," uajr dia.
Sementara itu, mantan pelatih PSM Syamsuddin Umar yang dikonfirmasi mengatakan, siapapun pelatih PSM memang itu tidak masalah. "Yang perlu dibenahi di PSM yakni bagaimana komitmen para pimpinan PSM untuk membawa klub ini menjadi lebih baik," kata dia.
Meski demikian, dirinya tetap mengutamakan pelatih lokal, pasalnya jika pelatih lokal tentu akan mengemban tanggung jawab yang besar terhadap masyarakat dan tim. "Untuk permasalahan teknis, nanti akan dilihat bagaimana pelatih kedepannya," ujar pelatih yang membawa PSM ini juara liga pada tahun 1999/2000
Semenjak keputusan Petar Segrt untuk meninggalkan PSM, jabatan pelatih sementara disandangkan oleh Imran Amirullah yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih, apalagi saat ini Imran dipercaya menjadi arsitek pinggir lapangan saat Pasukan Ramang menjalani laga tur Jawa dan Kalimantan.
Meski pada laga melawan tim asal Jawa Timur Persebaya 1927 pada 13 Juni lalu, Imran yang juga mantan pemain PSM ini belum bisa memperoleh kemenangan di kandang lawan, namun hasilnya juga diapresiasi oleh para pemain yang dibawanya pada laga tur ini. Imran juga mampu membangkitkan kepercayaan diri para pemain untuk melakoni laga selanjutnya.
Meski saat ini, beberapa nama bermunculan untuk mengarsiteki PSM ke depannya kian memanas, sejumlah nama mantan pelatih dan mantan pemain terus bermunculan, seperti Toni Ho, Hanafing dan Carlos De Mello yang juga mantan pemain PSM yang berhasil menjuarai liga pada tahun 1999/2000. Namun para pemain mempertahankan Imran untuk jadi pelatihnya.
Kapten PSM Andi Oddang yang dimintai tanggapanya soal nama-nama pelatih yang bermunculan saat ini, mengaku lebih cenderung pada Imran Amirullah yang saat ini mendampingi dirinya dan rekannya menjalani laga tur Jawa dan Kalimantan. "Mending pelatih yang ada saja yang digunakan, karena pak Imran sendiri juga sudah bisa memenuhi standar kepelatihan di IPL," kata Oddang.
Pria kelahiran kabupaten Jeneponto ini juga mengatakan, palatih saat ini juga sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing pemain yang ada di skuad Juku Eja. "Formasi yang digunakan Petar selama ini juga pak Imran tau, kalau ada pelatih baru pasti perlu beradaptasi lagi," ungkapnya.
Bukan hanya itu, dirinya juga mengatakan, saat ini PSM harus finis di posisi ke empat klasemen di IPL agar bisa masuk ke Indonesia Super League (ISL), untuk itu seharusnya pelatih yang ada saja di gunaka. "Saya pikir pelatih yang ada saja, lagi pula tidak mengeluarkan biaya kontrak pelatih lagi," kata pemain bernomor punggung 10 ini.
Hal senada juga disampaikan oleh straiker PSM Qifly Tamara, menurutnya memang lebih baik Imran Amirullah yang kembali menjadi pelatih PSM. "Dia (Imran) juga bagus, karena sudah asisten saat Petar juga melatih," ungkapnya.
Meski demikian, pemain bernomor punggung 7 ini mengatakan, siapapun pelatihnya yang dipilih oleh pihak managemen PSM. "Kami pemain selalu siap siapapun yang nantinya akan menjadi pelatih," uajr dia.
Sementara itu, mantan pelatih PSM Syamsuddin Umar yang dikonfirmasi mengatakan, siapapun pelatih PSM memang itu tidak masalah. "Yang perlu dibenahi di PSM yakni bagaimana komitmen para pimpinan PSM untuk membawa klub ini menjadi lebih baik," kata dia.
Meski demikian, dirinya tetap mengutamakan pelatih lokal, pasalnya jika pelatih lokal tentu akan mengemban tanggung jawab yang besar terhadap masyarakat dan tim. "Untuk permasalahan teknis, nanti akan dilihat bagaimana pelatih kedepannya," ujar pelatih yang membawa PSM ini juara liga pada tahun 1999/2000
(wbs)