Mirko semakin anjlok

Kamis, 20 Juni 2013 - 11:14 WIB
Mirko semakin anjlok
Mirko semakin anjlok
A A A
Sindonews.com -- Pemaing Asing PSM, Mirko Spasojevic, kembali menuai sorotan dari sejumlah kelompok suporter skuad Juku Eja PSM, pasalnya dalam sejumlah pertandingan dirinya tidak mampu memberikan kontribusi berarti buat tim.

Pemain berpasport Montenegro tersebut, belum juga memberikan performa terbaiknya saat merumput bersama punggawa PSM lainnya di lapangan hijau. Bahkan adik kandung Ilija Spasojevic ini, dinilai minim kontribusi. Karena dari 11 pertandingan sepanjang putaran pertaman kompetisi Indonesi Primer League (IPL) musim ini, dirinya sudah dimainkan pada empat pertandingan, namun kesempatan tersebut belum bisa dimaksimalkan dengan baik.

Saat skuad Juku Eja menjajal Bonang FC, Imran Amirullah yang mendampingi Pasukan Ramang menjalani laga tur Jawa dan Kalimantan, memberikan kesempaan buat Mirko sebagai starting eleven untuk kali pertamanya, setelah hengkangnya kakak kandungnya dari PSM ke Mitra Kukar, keputusan ini diambil Imran agar Mirko bisa menjadi tandem buat Andi Oddang pada lini depan.

Namun keadaan berkata lain, hingga memasuki penghujung babak pertama pemian yang bernomor punggung 33 tersebut belum bisa memberikan kontribusi yang berarti dirinya masih cenderung grogi dalam pertandingan, hingga mengharuskan Imran menariknya keluar dan memasukkan Kaharuddin yang berposisi stopper, dan mengubah pola serangan menjaji 4-3-2-1. Hasilnya PSM mampu menang 0-2 untuk tuan rumah.

Permainan, Mirko yang sampai hari ini belum bisa masksimal membuat beberapa kelompok suporter berkomentar pedas terhadap pemain yang berusia 22 tahun tersebut. Seperti yang diutarakan oleh kelompok suporter Red Gank, sekertaris Red Gank Sadakati Sukma, mengatakan memang pada beberapa pertandingan Mirko sebagai pemain asing sangat minim kontribusi terhadap tim. "Putuskan saja kontraknya, tak ada kontribusinya terhadap tim, apalagi dengan dengan kondisi finansial saat ini," kata dia pada KORAN SINDO kemarin.

Dirinya juga menilai, lebih baik pada perandingan selanjutnya, pelatih menguamakan pemain lokal yang ada saja, pasalnya pemain lokal lebih memiliki kwalitas yang baik ketimbang pemain asing seperti Mirko Spasojevic. "Lebih baik maksimalkan pemain lokal, masih ada Kahar, Qifly dan I Made yang memiliki kwalitas yang baik," sarannya.

Memang hengkangnya Spaso ke Mitra Kukar beberapa Mei lalu membuat skuad Juku Eja kehilangan sosok bomber yang mampu menjajal pertahanan lawan, kondisi ini diperparah karena M Rahmat pemain lini depan PSM juga ikut cedera, hingga membuat Andi Oddang harus bekerja keras dalam setiap pertandingan yang akan di jalani. Mirko yang juga merupakan pemain straiker, juga tidak bisa terlalu diharap, meski sebelumnya adik kandung Spaso ini diharap menggantikan peran kakaknya di lini depan.

Imran Amirullah, pelatih PSM yang ditunjuk pihak managemen mengatakan, saat ini dirinya belum mengetahui pola permainan apa lagi yang akan dijalankan pada empat laga kandang yang akan dilakono skuad Juku Eja ke depannya. "Saya belum bisa lihat, namun saat ini kami sementara fokus membenahi stamina pemain dengan meningkatkan latihan," kata dia saat dikonfirmasi.

Terkait dengan permainan Mirko, saa menjajal Bontang FC beberapa hari lalu, Imran tidak mau berkomentar banyak, namun dirinya tetap memberikan motivasi buat anak asuhnya tersebut. "Dia kan sebagai pemain asing, mungkin masih gerogi jika diamanahkan untuk mengisi peran kakaknya (Spaso)," ungkapnya.

Saat ditanya soal pergandian yang dilakukan, terhadap Mirko, dan memasukkan Kaharuddin, pelatih yang baru saja menggantikan Petar Segrt ini mengatakan memang itu merupakan keputusan yang tepat. "Sebenarnya kita tampil sebagai tamu, hendak mencuri gol pertaman, makanya memainkan dua straiker di depan, namun kurang maksimal makanya di tarik, (Mirko)"
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6416 seconds (0.1#10.140)