Pekerja City tak boleh pakai jersey United
A
A
A
Sindonews.com – Persaingan antara Manchester United dan Manchester City nampaknya mulai meluas ke luar lapangan. Bahkan, dilaporkan pekerja bangunan yang tengah membangun Etihad Campus dilarang mengenakan jersey United.
Dua orang pekerja bangunan harus melepas jersey United yang mereka gunakan lantaran dipakai saat bekerja membangun komplek olah raga milik City itu. Pasalnya Perusahaan konstruksi yang menangani Etihad Stadium, BAM memberikan aturan kepada karyawannya untuk tidak mengenakan pakaian dan aksesoris yang berhubungan dengan sepak bola.
“Klub mungkin merasa malu dengan pekerja yang memakai jersey Manchester United sementara pembangunan kompleks olah raga ini tengah dilakukan,” ungkap seorang pekerja yang enggan disebutkan namanya seperti dikutip Sport Mole, Sabtu (22/6/2013)
Etihad Campus merupakan komplek sarana olah raga yang di bangun City di atas tanah seluas lebih dari 80 hektar. Kompleks tersebut bakal dibangun stadium serta sarana-sarana olah raga. Untuk membangun kompleks tersebut dikabarkan City akan mengeluarkan dana sebesar 120 juta poundsterling atau setara dengan Rp1,6 triliun.
Dua orang pekerja bangunan harus melepas jersey United yang mereka gunakan lantaran dipakai saat bekerja membangun komplek olah raga milik City itu. Pasalnya Perusahaan konstruksi yang menangani Etihad Stadium, BAM memberikan aturan kepada karyawannya untuk tidak mengenakan pakaian dan aksesoris yang berhubungan dengan sepak bola.
“Klub mungkin merasa malu dengan pekerja yang memakai jersey Manchester United sementara pembangunan kompleks olah raga ini tengah dilakukan,” ungkap seorang pekerja yang enggan disebutkan namanya seperti dikutip Sport Mole, Sabtu (22/6/2013)
Etihad Campus merupakan komplek sarana olah raga yang di bangun City di atas tanah seluas lebih dari 80 hektar. Kompleks tersebut bakal dibangun stadium serta sarana-sarana olah raga. Untuk membangun kompleks tersebut dikabarkan City akan mengeluarkan dana sebesar 120 juta poundsterling atau setara dengan Rp1,6 triliun.
(irc)