Antara gengsi dan ambisi
A
A
A
Sindonews.com —Persik Kediri dan Perseta Tulungagung bakal membuka babak 12 besar Divisi Utama Grup A pada Jumat (28/6) malam. Persik bakal berstatus tuan rumah kala keduanya berseteru di Stadion Brawijaya, Kediri. Bagi Persik, ini pertandingan yang wajib dimenangkan.
Membabat habis poin di kandang menjadi target awal tim berjuluk Macan Putih di babak 12 besar. Itu menjadi syarat minimal untuk bisa lolos, walau tetap harus didukung perolehan angka di kandang lawan. Menghadapi Perseta menjadi laga paling seru di grup ini.
Pertandingan bertajuk bisa disebut sebagai derby jika melihat sisi geografis yang berdekatan atau bertetangga. Layak jika Persik mengemban ambisi sekaligus gengsi di pertandingan nanti. Gengsi sebagai tim yang lebih berpengalaman dan memiliki prestasi lebih tinggi di masa lalu.
Dari sisi ambisi, tentu saja Persik harus menang untuk menggenggam modal awal menuju babak semifinal. “Pertandingan awal ini sangat penting. Kami membutuhkan pondasi yang kuat sebagai bekal pertandingan berikutnya. Perseta saya prediksi akan bermain sekuat tenaga untuk mendapatkan angka,” cetus Pelatih Persik Aris Budi Sulistyo, Kamis (27/6).
Dia membenarkan laga bakal diliputi gengsi dan ambisi kedua tim yang saling sikut demi memperbesar peluang lolos ke fase berikutnya. Untuk itu Aris tidak ragu untuk menurunkan komposisi terbaiknya, yakni perpaduan pemain muda dan pemain senior yang terbukti solid.
Aris menagih komitmen pasukannya yang tak terkalahkan di fase grup dan hanya kebobolan empat gol selama 12 pertandingan. Walau pada ujicoba beberapa waktu lalu hanya memperoleh hasil imbang 1-1 lawan Deltras Sidoarjo, dia percaya timnya bakal bermain dengan potensi terbaik.
“Ujicoba lawan Deltras tak menentukan. Lagipula motivasi pemain tentu sangat berbeda di kompetisi sebenarnya. Kami tidak boleh meremehkan Perseta karena nyatanya mereka bisa masuk babak 12 besar,” urai Aris Budi. Pemain senior sarat pengalaman seperti kiper Wahyudi, Oliver Makor, Khusnul Yuli, hampir dipastikan tetap mendapat tempat di tim inti.
Mereka bakal berkolaborasi dengan pemain yang lebih muda seperti Tamsil Sijaya, Qischil Gandruminny, serta Faris Aditama. Perpaduan itu membuat Macan Putih sangat konsisten sepanjang fase grup silam. Performa dan produktifitas Persik di laga kandang juga sangat mengagumkan.
Catatan impresif Persik ternyata tidak membuat Perseta Tulungagung silau. Setelah memastikan lolos ke babak 12 besar secara kontroversial, tim asuhan Kurnia Padmedi berhasrat mencapai prestasi lebih tinggi. Sang pelatih pun meminta pemainnya tidak grogi bertarung di kandang Macan Putih.
“Jelas orang lebih memprediksi Persik akan unggul. Tapi kami tidak akan menyerah dan berjuang hingga pertandingan benar-benar berakhir. Perseta akan membuktikan tidak bisa diremehkan,” koar Kurnia Padmedi. Dia mengakui semua pemain Persik memiliki kemampuan untuk menggoyang kekuatan miliknya.
Dia pun sudah menyiapkan strategi khusus untuk meredam keberingasan Oliver Makor dkk, sekaligus tekanan dari ribuan Persikmania. “Apa pun tekanan yang akan diberikan Persik, kami sudah siap seratus persen. Target kami adalah mendapatkan poin di Brawijaya, berapa pun itu,” cetus Kurnia.
Membabat habis poin di kandang menjadi target awal tim berjuluk Macan Putih di babak 12 besar. Itu menjadi syarat minimal untuk bisa lolos, walau tetap harus didukung perolehan angka di kandang lawan. Menghadapi Perseta menjadi laga paling seru di grup ini.
Pertandingan bertajuk bisa disebut sebagai derby jika melihat sisi geografis yang berdekatan atau bertetangga. Layak jika Persik mengemban ambisi sekaligus gengsi di pertandingan nanti. Gengsi sebagai tim yang lebih berpengalaman dan memiliki prestasi lebih tinggi di masa lalu.
Dari sisi ambisi, tentu saja Persik harus menang untuk menggenggam modal awal menuju babak semifinal. “Pertandingan awal ini sangat penting. Kami membutuhkan pondasi yang kuat sebagai bekal pertandingan berikutnya. Perseta saya prediksi akan bermain sekuat tenaga untuk mendapatkan angka,” cetus Pelatih Persik Aris Budi Sulistyo, Kamis (27/6).
Dia membenarkan laga bakal diliputi gengsi dan ambisi kedua tim yang saling sikut demi memperbesar peluang lolos ke fase berikutnya. Untuk itu Aris tidak ragu untuk menurunkan komposisi terbaiknya, yakni perpaduan pemain muda dan pemain senior yang terbukti solid.
Aris menagih komitmen pasukannya yang tak terkalahkan di fase grup dan hanya kebobolan empat gol selama 12 pertandingan. Walau pada ujicoba beberapa waktu lalu hanya memperoleh hasil imbang 1-1 lawan Deltras Sidoarjo, dia percaya timnya bakal bermain dengan potensi terbaik.
“Ujicoba lawan Deltras tak menentukan. Lagipula motivasi pemain tentu sangat berbeda di kompetisi sebenarnya. Kami tidak boleh meremehkan Perseta karena nyatanya mereka bisa masuk babak 12 besar,” urai Aris Budi. Pemain senior sarat pengalaman seperti kiper Wahyudi, Oliver Makor, Khusnul Yuli, hampir dipastikan tetap mendapat tempat di tim inti.
Mereka bakal berkolaborasi dengan pemain yang lebih muda seperti Tamsil Sijaya, Qischil Gandruminny, serta Faris Aditama. Perpaduan itu membuat Macan Putih sangat konsisten sepanjang fase grup silam. Performa dan produktifitas Persik di laga kandang juga sangat mengagumkan.
Catatan impresif Persik ternyata tidak membuat Perseta Tulungagung silau. Setelah memastikan lolos ke babak 12 besar secara kontroversial, tim asuhan Kurnia Padmedi berhasrat mencapai prestasi lebih tinggi. Sang pelatih pun meminta pemainnya tidak grogi bertarung di kandang Macan Putih.
“Jelas orang lebih memprediksi Persik akan unggul. Tapi kami tidak akan menyerah dan berjuang hingga pertandingan benar-benar berakhir. Perseta akan membuktikan tidak bisa diremehkan,” koar Kurnia Padmedi. Dia mengakui semua pemain Persik memiliki kemampuan untuk menggoyang kekuatan miliknya.
Dia pun sudah menyiapkan strategi khusus untuk meredam keberingasan Oliver Makor dkk, sekaligus tekanan dari ribuan Persikmania. “Apa pun tekanan yang akan diberikan Persik, kami sudah siap seratus persen. Target kami adalah mendapatkan poin di Brawijaya, berapa pun itu,” cetus Kurnia.
(wbs)